Alasan Kita Bernyanyi

Minggu, 15 April 2018

Alasan Kita Bernyanyi

Baca: Mazmur 98

98:1 Mazmur. Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan kepada-Nya oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.

98:2 TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.

98:3 Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.

98:4 Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!

98:5 Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring,

98:6 dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN!

98:7 Biarlah gemuruh laut serta isinya, dunia serta yang diam di dalamnya!

98:8 Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama

98:9 di hadapan TUHAN, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib. —Mazmur 98:1

Alasan Kita Bernyanyi

Ketika saya berumur tiga belas tahun, sekolah saya mewajibkan semua siswa untuk mengikuti empat kelas eksplorasi, di antaranya tentang mengelola rumah tangga, seni, paduan suara, dan pertukangan kayu. Pada hari pertama saya mengikuti kelas paduan suara, pengajarnya memanggil satu demi satu siswa untuk mendekat ke piano dan mendengarkan suara mereka. Ia kemudian akan menempatkan mereka di salah satu bagian ruangan yang sesuai dengan rentang vokal mereka. Saat tiba giliran saya, saya berulang-ulang menyanyikan nada-nada yang dimainkan di piano, tetapi tidak juga diarahkan ke salah satu bagian di ruangan itu. Setelah mendengarkan suara saya, sang pengajar justru mengirim saya ke kantor konseling siswa agar saya diarahkan untuk mengambil kelas eksplorasi yang lain. Sejak saat itu, saya merasa tidak pantas sama sekali untuk bernyanyi karena suara saya yang sumbang.

Saya menyimpan pemikiran itu lebih dari sepuluh tahun lamanya sampai kemudian saya membaca Mazmur 98. Pemazmur mengawali tulisannya dengan ajakan untuk bernyanyi bagi Tuhan (Mzm. 98:1). Ajakan itu sama sekali tidak bergantung pada kualitas suara kita. Kita diajak untuk bernyanyi karena Allah “telah melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib” (ay.1). Allah senang mendengar nyanyian syukur dan pujian dari anak-anak-Nya.

Pemazmur menunjukkan dua alasan indah untuk memuji Allah dengan penuh sukacita melalui nyanyian dan perilaku kita: karya penyelamatan-Nya dalam hidup kita dan kesetiaan-Nya yang terus-menerus ditunjukkan-Nya kepada kita. Dalam paduan suara Allah, selalu ada tempat bagi setiap dari kita untuk bernyanyi dan memuji segala perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya. —Kirsten Holmberg

Tuhan, Engkau telah melakukan perbuatan-perbuatan ajaib dalam hidupku. Sekalipun suaraku tidak seindah orang lain, aku mau ikut menaikkan pujian untuk mensyukuri perbuatan-perbuatan ajaib yang telah Engkau lakukan.

Allah senang mendengar nyanyian anak-anak-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 27-29; Lukas 13:1-22

Bagikan Konten Ini
29 replies
  1. agusti lim
    agusti lim says:

    Tuhan, seumur hidup ku hanya akan bernyanyi dan bermazmur bagi namaMu yang kudus, sungguh hatiku takjub saat ku merenungkan perbuatanMu di dalam hidup kami. kami bersyukur kepadaMu, mulut kami akan bernyanyi tentang Engkau.

  2. Nursi
    Nursi says:

    Tuhan saya bernyanyi dan memuliakan nama MU.dalam nyanyian saya mengucap syukur kepadamu dan memuliakan namamu sampai se-lama2 nya

  3. santoso
    santoso says:

    syukur terimakasih ya Tuhan , kl Engkau masih mengijinkan aku untuk memuji , menyembahMU. amin

  4. franli simbolon
    franli simbolon says:

    abang dan kakak, bagaimana cara mengetahui apa jawaban Tuhan dari doa (pertanyaan) kita….
    mohon bimbingannya abg dan kk
    081277137908 (WA)

  5. Sumiati Perangin-angin Sinurat
    Sumiati Perangin-angin Sinurat says:

    Bernyanyi adalah sebagai saluran kita mengucapkan syukur padaNya atas berkat2Nya dan perlindunanNya
    Bernyanyi adalah Hotbah bernada

  6. marlyn
    marlyn says:

    saat kita bernyanyi dengan benar2 memanjatkan syukur lewat nyanyian kepada Tuhan,rasa kedamaian dan tentram terasa di jiwa yang benar2 merindukan kasih Tuhan.

  7. Wilys Ivanka
    Wilys Ivanka says:

    Biar suaraku tidak bagus untuk di dengar, tapi aku ingin bernyanyi buat Tuhan dengan segenap hatiku.. Mengucap syukur ku dengan nyanyian, dan bermazmur bagi namaMu

  8. Vicky Nainggolan
    Vicky Nainggolan says:

    Benar Tuhan. walaupun suaraku tak seindah suara mereka yg memiliki bakat bernyanyi. tetapi Engkau layakkan aku untuk selalu memujiMu dgn nyanyian kudus dan perbuatan baik

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *