Kuasa Doa
Selasa, 16 Januari 2018
Baca: 1 Samuel 7:7-14
7:7 Ketika didengar orang Filistin, bahwa orang Israel telah berkumpul di Mizpa, majulah raja-raja kota orang Filistin mendatangi orang Israel. Serta didengar orang Israel demikian, maka ketakutanlah mereka terhadap orang Filistin.
7:8 Lalu kata orang Israel kepada Samuel: “Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada TUHAN, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu.”
7:9 Sesudah itu Samuel mengambil seekor anak domba yang menyusu, lalu mempersembahkan seluruhnya kepada TUHAN sebagai korban bakaran. Dan ketika Samuel berseru kepada TUHAN bagi orang Israel, maka TUHAN menjawab dia.
7:10 Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi pada hari itu TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel.
7:11 Keluarlah orang-orang Israel dari Mizpa, mengejar orang Filistin itu dan memukul mereka kalah sampai hilir Bet-Kar.
7:12 Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: “Sampai di sini TUHAN menolong kita.”
7:13 Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel,
7:14 dan kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel, kembali pula kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada Tuhan, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu. —1 Samuel 7:8
Suatu hari, ketika mengkhawatirkan keadaan dari seseorang yang dekat dengan saya, saya dikuatkan oleh sepenggal kisah Samuel di dalam Perjanjian Lama. Samuel adalah pemimpin Israel yang bijaksana. Setelah membaca tentang Samuel yang mendoakan umat Allah yang sedang menghadapi masalah, saya menguatkan tekad untuk berdoa bagi orang yang saya kasihi itu.
Bangsa Israel menghadapi ancaman dari bangsa Filistin yang pernah mengalahkan Israel ketika umat Allah tidak mempercayai Allah (lihat 1 Samuel 4). Setelah bertobat dari dosa-dosanya, Israel mendengar bahwa Filistin akan menyerang lagi. Namun, kali ini Israel meminta Samuel untuk terus mendoakan mereka (7:8), dan Tuhan menjawab doa itu dengan mengacaukan para musuh sehingga mereka terpukul kalah (ay.10). Meskipun Filistin mungkin lebih hebat dari bangsa Israel, Tuhan jauh lebih kuat dari kedua bangsa itu.
Ketika kita terbeban saat melihat tantangan yang dihadapi oleh orang-orang yang kita kasihi dan mengkhawatirkan situasi mereka yang sepertinya tidak akan berubah, bisa saja kita berpikir bahwa Tuhan tidak akan bertindak. Namun, janganlah kita menganggap rendah kuasa doa, karena Allah kita yang Maha Pengasih mendengar setiap permohonan kita. Kita tidak tahu bagaimana Allah akan bertindak dalam menanggapi permohonan kita. Namun, kita tahu bahwa sebagai Bapa kita, Allah rindu kita mengalami kasih-Nya dan mempercayai kesetiaan-Nya.
Adakah seseorang yang dapat Anda doakan hari ini?
—Amy Boucher Pye
Allah Bapa, aku mengagumi cara-Mu mendengar dan menjawab doa-doaku. Kuatkanlah imanku agar aku senantiasa mempercayai kebaikan dan kasih-Mu.
Allah mendengarkan saat kita berdoa.
Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 39–40; Matius 11
Desain gambar oleh WarungSaTeKaMu & Oei Kristina
Ya Tuhan Allah Bapa di surga dengarkanlah seruan doaku, jadikanlah aku hamba yang setia..Amin
amin
Amien,Tuhan sangat dekat di hati.
Amien
amin