Saya Tidak Layak
Rabu, 13 Desember 2017
Baca: 1 Korintus 15:1-11
15:1 Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri.
15:2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu—kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.
15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
15:4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;
15:5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
15:6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.
15:7 Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
15:8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.
15:9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
15:11 Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. —Galatia 2:20
Sebagai salah satu pemimpin orkestra yang paling terkenal dari abad ke-20, Arturo Toscanini dikenang karena sikapnya yang senang memberikan pujian kepada orang-orang yang memang pantas mendapatkannya. Dalam buku Dictators of the Baton, penulis David Ewen menggambarkan bagaimana para anggota orkestra New York Philharmonic berdiri dan bertepuk tangan untuk Toscanini di akhir latihan mereka memainkan Simfoni No. 9 karya Beethoven. Ketika keriuhan itu mereda, dengan air mata yang menetes, Arturo berkata dengan suara parau: “Saya tidak layak . . . Beethoven yang layak! . . . Toscanini bukanlah siapa-siapa.”
Dalam surat-suratnya di Perjanjian Baru, Rasul Paulus juga menolak untuk menerima pujian atas pengaruh dan wawasan rohaninya. Paulus tahu bahwa ia bagaikan seorang ayah dan ibu rohani bagi banyak orang yang beriman kepada Kristus. Paulus mengakui bahwa ia telah bekerja keras dan sering menderita dalam upayanya menguatkan iman, pengharapan, dan kasih dalam diri banyak orang (1Kor. 15:10). Namun, ia sadar bahwa sesungguhnya ia tidak layak menerima pujian dari orang-orang yang telah diberkati lewat teladan iman, kasih, dan wawasannya.
Jadi demi kebaikan para pembaca suratnya, dan juga demi kebaikan kita, Paulus seakan berkata, “Aku tidak layak, saudara-saudaraku sekalian. Kristus saja yang layak . . . Paulus bukanlah siapa-siapa.” Kita semua hanyalah pembawa pesan yang diberikan oleh satu Pribadi yang memang layak untuk menerima segala pujian kita. —Mart DeHaan
Bapa di surga, tanpa-Mu, kami bukanlah apa-apa. Tanpa anugerah-Mu, kami tak punya pengharapan. Tanpa Roh Kudus, kami sungguh tak berdaya. Tunjukkanlah kepada kami bagaimana kami dapat memberi-Mu pujian yang memang selayaknya Engkau terima.
Bijaksanalah orang yang lebih suka memberikan pujian daripada menerimanya.
Bacaan Alkitab Setahun: Hosea 12-14 dan Wahyu 4
Ketika Tuhan Mengajarkanku untuk Terlebih Dahulu Meminta Maaf
Amin…
Tuhan kami tau bahwa Engkau ada sumber kehidupan kami…
Terimakasih Tuhan Yesus
trimakasih Yesus.Kau layak ditinggikan dan dimuliakan.
Syalom…
Hidupku sampe dengan pagi yg Indah ini, pagi baru..pagi yg tidak pernah aku lihat sebelumnya adalah Bukti nyata dr Kasih Anugerah Tuhan yg begitu Baik dan Mengasihi aku.Amin
Thanks Lord♥
amin
Amin,tinggallah di dalam hati kami senantiasa kuasaMu dan RohMu .
Amin..Terpujilah Nama Tuhan…Haleluya…selamat pagi
Tanpa Yesus, aku dan kamu bukanlah apa-apa.
terima kasih Tuhan hanya engkaulah yang layak disembah dan dipuji ampunilah kami yang tidak layak dihadapanmu.
Haleluyah, terpujilah namamu, Amin
Amin,Ya Tuhan hanya engkaulah yg layak kami puji dan kami sembah
Amin.. Engkaulah yg layak dipuji dan dimuliakan ya Tuhan.
Amin , GBU
amin
tanpa-Mu kami tak jauh beda dengan sebutiran debu yg kalau di tiup akan sirna
Amin..
Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku sekarang, puji Tuhan,,,,, amin
amen…
Terimakasih tuhan atas firmanmu
,,,Hidup ku bukan nya aku lagi ,,,tapi Yesus di dalam aku ,, . Tuhan Yesus Peliharalah selalu hidup ku ,,amin ,,!
bagiMulah segala pujian, segala hormat dan kemuliaan
Mengingatkan sy bahwa sy bukan siapa2 bila diperkenankan utk melayani-Nya. Pujian dan hormat hanya bagi Dia yg saya beritakan..Tuhan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamt dunia. amin
Ku bersyukur memiliki Engkau Allah ku yang layak di puJi dan di tinggikan
Amin
Saya jadi teringat lagu “All The Glory Must Be To The Lord”. Paulus menolak pujian kepadanya, dan mengembalikan segala pujian dan hormat kepada Tuhan saja. Ilustrasi di renungan ini pun sangat menarik, yaitu seorang pemimpin orkestra yang mengembalikan pujian yg diberikan untuknya kepada Beethoven, sang legenda yang menciptakan simfoni yang ia mainkan. Renungan hari ini mengajarkan saya untuk mengingat “ketidaklayakan” kita di hadapan Tuhan, agar saya senantiasa rendah hati dan tidak haus akan pujian dari manusia.
Saya share sedikit bagian chorus dari lagu “All The Glory Must Be To The Lord”:
All the glory must be to the Lord
For He is worthy of our praise
No man on earth should give glory to himself
All the glory must be to the Lord
benar Tuhan,tanpa KasihMu,aku bukanlah apa-apa.
amin
Amin
i love You My Jesus
Ajari kami ya Bapa. Terpujilah namaMu skrang dan sampai slamanya. amin
amin
Aminn haleluya
Tuhan Yesus biar kiranya aku tidak bermegah atas diriku sendiri. Engkau yang layak terima sembah dan pujipujian.
BagiMulah segala hormat dan puji-pujian. Amen…
d
????
luar biasa.
Semua orang layak bagi Tuhan, Haleluyah