Mempercayai Allah meski Ragu
Rabu, 6 Desember 2017
Baca: Daniel 3:13-25
3:13 Sesudah itu Nebukadnezar memerintahkan dalam marahnya dan geramnya untuk membawa Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadap. Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja,
3:14 berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: “Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
3:15 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?”
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”
3:19 Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.
3:20 Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.
3:21 Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
3:22 Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas.
3:23 Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat.
3:24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: “Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?” Jawab mereka kepada raja: “Benar, ya raja!”
3:25 Katanya: “Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami. —Daniel 3:17
Karena cedera yang terjadi pada tahun 1992, saya mengalami sakit kronis pada punggung bagian atas, bahu, dan leher saya. Selama momen-momen yang paling menyiksa dan menyakitkan, tidaklah mudah untuk selalu mempercayai atau memuji Tuhan. Namun ketika rasa sakitnya tak tertahankan, kehadiran Allah yang setia selalu menghibur saya. Dia menguatkan dan meyakinkan saya akan kebaikan-Nya yang tidak berubah, kuasa-Nya yang tak terbatas, dan anugerah-Nya yang menopang saya. Ketika tergoda untuk meragukan Tuhan, saya dikuatkan oleh teladan iman dari Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Mereka menyembah Allah dan percaya bahwa Dia menyertai mereka, bahkan dalam situasi sulit yang sepertinya tanpa jalan keluar.
Raja Nebukadnezar mengancam akan melemparkan mereka ke dalam perapian yang menyala jika mereka terus menyembah Allah yang sejati dan tidak menyembah patung emasnya (Dan. 3:13-15). Ketiga pemuda itu menunjukkan iman yang sangat berani dan teguh. Mereka tidak pernah meragukan Allah yang mereka puja (ay.17), sekalipun “seandainya” Allah tidak melepaskan mereka dari kesulitan mereka (ay.18). Dan Allah tidak meninggalkan mereka sendirian di saat mereka membutuhkan; Dia mendampingi dan melindungi mereka di dalam tungku api (ay.24-25).
Allah juga tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Dia selalu menyertai kita di hadapan segala ujian yang mengancam keberadaan kita layaknya tungku api Nebukadnezar. Namun seandainya penderitaan kita tak juga berakhir sampai akhir hayat kita, Allah tetap dan akan selalu baik, berkuasa, dan layak dipercaya. Kita dapat mengandalkan kehadiran-Nya yang penuh kasih dan tak berubah. —Xochitl Dixon
Tuhan, terima kasih karena Engkau selalu menyertai kami, apa pun yang kami alami.
Beriman berarti kita mengandalkan karakter Allah Mahakuasa yang tidak pernah berubah, dan bukan keadaan di sekeliling kita.
Bacaan Alkitab Setahun: Daniel 3-4 dan 1 Yohanes 5
Selalu percaya pada Tuhan bahkan ketika kita sulit untuk percaya. Jangan pernah ragu karena Tuhan Yesus tidak pernah ragu menebus dosa kita.
Yesus sangat dahsyat.setiap perbuatanNya yg ajaib sanggup melepaskan kita dr sgl hal yg mustahil bagi manusia dan tdk ada yg mustahil bagi Yesus.kita jangan pernah meragukan Yesus krn Yesus sungguh ajaib dan luar biasa.
amin
Amin..Sungguh Luar biasa Yesus ku …selamat pagi
Amin. Tuhan berkati semuanya. Tetap berjuang!!!!! Tuhan Yesus baik
Amin,Tuhan Yesus adalah penolongku dan juru selamatku.
Amin
Haleluyah, terpujilah Tuhan, Amin
tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”
Dalam iman, aku sangat percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus pasti memimpin dan menolong ku dalam rencananya yg indah utk kebaikan ku.. Amiiinn..
kupercaya KAU selalu ada bersama kami, kuatkan dan mampukan kami ya BAPA. amin
“Allah juga tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Dia selalu menyertai kita di hadapan segala ujian yang mengancam keberadaan kita layaknya tungku api Nebukadnezar”.
Mauliate Tuhan.. Amin
terimakasih buat renungannya.
Tuhan memberkati
Amin
Amin. Thank God
Bantu hamba Bapa agar semakin mengenal Engkau..Iman yang semakin bertumbuh setiap hari..Terima kasih buat penyertaanMu didalam hidup kami..Amin..
trimah ksih tuhan
amin
Gut morning all
Hanya Tuhan yang gak pernah berubah dan paling mengerti yg terbaik bagi kita.. Jgn pernah ragu
Terima kasih Tuhan, semoga saya dpt meneladani Sadrakh ,Mesakh dan Abednego dlm setiap langkah hidupku.
Kekuatan iman yang teguh terhadap Allah yang hidup, haleluyah, amin
amen,,,,,, my heart will always trust in you Lord.
Amin Tuhan ku Yesus
Terimakasih buat bahan renungan nya, mengingat jangan ada kekawhatiran jika bersama tuhan, hari ini saya dikuatkan. Trimakasih
amin
amin
amin
Ketiga orang tersebut bukan hanya percaya tapi juga mempraktekkan merealisasikan percayanya dengan perbuatan ! Sungguh suatu perbuatan yang sangat luar biasa,beresiko tinggi dan hasilnya hanya Tuhan Yang Tahu ! Mereka Selamat !
Ku selalu Percaya padamu Yesusku’
Hallelujah
Amin
Tuhan Yesus selalu baik
Terimakasih Tuhan. Terpujilah namaMu skrang dan sampai slamanya. Amin
Amin…
aminn. sangat memberkati
Amin
amin 🙂 selalu ngerasa tenang setiap baca bacaan saat teduh ini. jarang sekali saya membaca saat teduh, saya terlalu mementingkan diri sendiri dan ini sangat ngebantu walau kadang agak sulit untuk melepaskan gadget. trmksh
Amin Thank Jesus
amin