Langkah yang Radikal

Selasa, 19 Desember 2017

Langkah yang Radikal

Baca: Lukas 19:1-10

19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.

19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.

19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.

19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.

19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”

19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.

19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.”

19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

19:9 Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.

19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. —Lukas 19:10

Langkah yang Radikal

Beberapa tahun lalu, sahabat saya sempat kehilangan putra kecilnya saat berjalan menerobos kerumunan orang di salah satu stasiun kereta di pusat kota Chicago. Sungguh pengalaman yang menakutkan. Dengan kalang kabut, ia meneriakkan nama anaknya dan berlari balik ke eskalator untuk menelusuri langkahnya kembali dengan harapan akan menemukan putranya. Berpisah selama beberapa menit terasa seperti berjam-jam, dan syukurlah, putranya tiba-tiba menyeruak dari kerumunan dan berlari menuju dekapannya.

Memikirkan tentang sahabat saya yang bersedia melakukan apa saja untuk menemukan putranya yang hilang membuat saya kembali bersyukur atas karya luar biasa yang dilakukan Allah untuk menyelamatkan kita. Sejak manusia citra Allah yang pertama—Adam dan Hawa—terhilang dalam dosa, Allah berduka atas putusnya persekutuan Dia dengan umat-Nya. Dia mengambil langkah yang radikal demi memulihkan persekutuan tersebut dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal “untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Luk. 19:10). Jika Yesus tidak pernah lahir, dan jika Dia tidak rela mati untuk membayar dosa-dosa kita dan membawa kita kembali kepada Allah, Natal pun tidak akan ada untuk kita rayakan.

Jadi pada Natal tahun ini, mari bersyukur karena Allah mengambil langkah yang radikal dengan mengutus Yesus demi memulihkan persekutuan kita dengan-Nya. Meskipun pernah terhilang, tetapi karena Yesus Kristus, kita telah ditemukan! —Joe Stowell

Bapa di surga, di tengah segala sukacita Natal, ingatkanlah aku bahwa makna Natal yang sesungguhnya terletak pada kedalaman kasih-Mu. Terima kasih karena Engkau mengutus Yesus Kristus untuk meraih kembali orang-orang yang tidak layak sepertiku!

Natal menceritakan tentang karya Allah yang radikal demi menyelamatkan manusia yang terhilang.

Bacaan Alkitab Setahun: Yunus 1-4 dan Wahyu 10

Bagikan Konten Ini
25 replies
  1. Richdream
    Richdream says:

    natal tahun ini Tuhan Yesus telah mengaruniakan seorang anak pertama dikeluarga kami. kami mohon bantu doa agar anak kami menjadi anak yang takut akan Tuhan Yesus, membawa sukacita dan kasih damai sejahtera ditengah keluarga kami. serta kami mohon bantu doa untuk pemulihan istri saya Yulianty pasca bersalian, agar Tuhan Yesus menjamahnya dan menjadi tahir kembali. amin

  2. Haris
    Haris says:

    Amin
    Terima kasih Tuhan Yesus yang sudah datang ke dunia ini menjadi manusia, melayani dan mati demi menyelamatkan kami dari dosa
    Perbaharui kami selalu sesuai dengan kehendakMu ya Bapa sehingga kami semakin layak dihadapanMu.

  3. Henny
    Henny says:

    aku mendapat hal lain juga dari ayat2 yang dibaca hari ini. Bahwa seperti Zakeus saat dia bertemu Yesus, ia mengambil langkah yang radikal juga untuk menjadi muridNya. Zakeus berbalik dari jalan2nya yang jahat, bahkan ia mengembalikan uang yang dia ambil dengan bunga empat kali lipatnya. orang yang berjumpa dengan Yesus bisa mengalami pertobatan yang radikal.

  4. Diana Laurencia
    Diana Laurencia says:

    Kelahiran Yesus menjadi peristiwa penting yang mengawali karya Yesus di dunia sebagai manusia, dan berakhir di karya penyelamatan lewat penyaliban-Nya. Bersyukur lewat momen natal kita kembali diingatkan akan makna kelahiran Yesus bagi dunia. Respon kita seharusnya adalah hidup sepenuhnya bagi Kristus yang telah lahir dan mati dan bangkit bagi kita. Saya ingin share satu pujian ini:

    “Hidup Bagi Kristus”

    Tuhan Kau pernah ada ditengah manusia.
    Berjalan diantara manusia berdosa,
    Menyembuhkan yang luka mengangkat yang jatuh.
    Melepaskan yang terikat dalam dosa….

    Tuhan t’lah kurasakan indahnya kasihMu
    Tak mungkin hanya kusimpan berdiam diri…
    Bawalah aku berjalan di tengah duniaMu
    Buatlah aku hidup hanya untukMu

    Reff:
    Hidup bagi Kristus hanya mungkin karna kasihNya
    Hidup bagi Kristus hanya mungkin karna anugerah
    Mengasihi yang Dia kasihi
    Melakukan yang Dia kerjakan
    Kumau hidup…. bagi Kristus

  5. Nia berutu
    Nia berutu says:

    Terima kasih Bapa karena telah menebusku, sehingga aku mengenal Engkau sbg Bapa Sorgawi yg telah menyelamatkan hidup kami yang semula tak layak dihadapanMu

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *