Melihat Mahakarya

Minggu, 19 November 2017

Melihat Mahakarya

Baca: Mazmur 139:11-18

139:11 Jika aku berkata: “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,”

139:12 maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.

139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.

139:14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

139:15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;

139:16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.

139:17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!

139:18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.

Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. —Mazmur 139:13

Melihat Mahakarya

Ayah saya bekerja sebagai pembuat tempat anak panah yang dirancang khusus sesuai pesanan para pemanah. Ia mengukir gambar satwa liar dengan detail rumit di atas potongan kulit, sebelum menjahit potongan-potongan tersebut menjadi satu.

Saat mengunjunginya, saya memperhatikan cara ayah membuat karya seninya. Dengan hati-hati tangannya menekan potongan kulit yang halus dengan pisau yang tajam untuk menggurat beragam tekstur. Lalu ia mencelupkan kain ke dalam cat merah tua dan memoles potongan kulit itu dengan sapuan yang rata untuk mempertegas keindahan karyanya.

Pada saat mengagumi keahlian karya seni ayah, saya menyadari betapa seringnya saya lupa mengakui dan menghargai kreativitas Bapa Surgawi yang diwujudkan-Nya dalam diri orang lain dan bahkan dalam diri saya sendiri. Saya diingatkan tentang mahakarya-Nya melalui penegasan Raja Daud, bahwa Allah membentuk “buah pinggang” kita dan bahwa kita diciptakan dengan “dahsyat dan ajaib” (Mzm. 139:13-14).

Kita dapat memuji Pencipta kita dengan yakin karena kita tahu “ajaib apa yang [Allah] buat” (ay.14). Dan kita diyakinkan untuk lebih menghormati diri sendiri dan orang lain, terutama ketika kita mengingat bahwa Sang Pencipta alam semesta ini mengenal kita seutuhnya dan telah merancang hari-hari kita “sebelum ada satupun dari padanya” (ay.15-16).

Seperti potongan kulit lembut yang diukir ayah saya dengan ahli, setiap dari kita juga berharga dan indah karena diciptakan Allah sebagai pribadi yang unik dan satu-satunya. Masing-masing dari kita telah diciptakan Allah secara khusus sebagai mahakarya yang dikasihi-Nya demi mencerminkan keagungan-Nya kepada dunia. —Xochitl Dixon

Bapa, terima kasih karena Engkau menciptakan kami dengan kasih yang sempurna. Tolong kami untuk melihat diri kami dan orang lain sebagai mahakarya-Mu yang unik.

Allah dengan ahli menciptakan setiap dari kita dengan keunikan dan tujuan kita masing-masing.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 11-13; Yakobus 1

Artikel Terkait:

Bukan Sebuah Keanehan Alam

Bagikan Konten Ini
34 replies
  1. risma simbolon
    risma simbolon says:

    Tks Tuhan,betapa Agungnya setiap karyaMu,buka mata hati kami untuk menghargai dan mensyukurinya.Amin.

  2. citrasimarmata
    citrasimarmata says:

    aku sering tidak mengandalkan tuhan dalam hidupku.
    sehingga aku juga sering kali tidak menghargai diriku dan sulit menerima kekuranganku sendiri.
    gimana kak?

  3. vera
    vera says:

    AMIN … karna pencipta alam semesta ini kita pun tahu betapa ajaib Nya … dgn segenap hati dan keyakinan kami untuk lebih bisa memahami,menggenal ,menghormati serta menggasihi orng lain dan mensyukurinya di setiap karya Mu … AMIN … Selamat hari minggu TUHAN berkati

  4. Sulinda Manik
    Sulinda Manik says:

    Terpujilah Allah yg telah menciptakan kita begitu dahsyat dan ajaib , yg telah menenun kita dlm kandungan ibu kita ,,ajar kami Tuhan utk merawat Tubuh kami agar selalu Sehat dan Memuliakan Engkau saja ,,amin ,,! Happy Sunday for Us ,,Gbu

  5. Mugi Lestari
    Mugi Lestari says:

    Betapa baiknya Engkau Tuhan, kasihMu tak berkesudahan, Betapa mulya nama Nama Mu Yesus jiwaku dislamatkan. selamar hari munggu dan selamat beribadah dan melayani Ruhan Yesus, amin

  6. Helly Gukguk
    Helly Gukguk says:

    @Mugi Lestari

    Betapa baiknya Engkau Tuhan
    KasihMu tiada berkesudahan
    Betapa Mulia KasihMu Yesus
    Jiwaku diselamatkan

    Hosana, kumemuji tuhan
    Hosana, Kutinggikan Yesus
    Hosana, Hosana, Hosana

  7. Helly Gukguk
    Helly Gukguk says:

    Melihat Mahakarya
    Mari Rayakan sambut kasihNya

    Hai kota mungil Betlehem, betapa kau senyap;
    bintang di langit cemerlang melihat kau lelap.
    Namun di lorong g’lapmu bersinar T’rang baka:
    Harapanmu dan doamu kini terkabullah.

    Sebab bagimu lahir Mesias, Tuhanmu;
    malaikatlah penjagaNya di malam yang teduh.
    Hai bintang-bintang fajar, b’ritakan Kabar Baik:
    Sejahtera di dunia! Segala puji naik!

    Tenang di malam sunyi t’rang sorga berseri;
    demikianlah karunia bagimu diberi.
    DatangNya diam-diam di dunia bercela;
    Hati terbuka dan lembut ‘kan dimasukiNya.

    Ya Yesus, Anak Betlehem, kunjungi kami pun;
    sucikanlah, masukilah yang mau menyambutMu.
    Telah kami dengarkan Berita mulia:
    Kau beserta manusia kekal selamanya.

  8. John Louis Gunawan
    John Louis Gunawan says:

    Tuhan menciptakan kita unik dan berharga…jadikanlah hidupmu berharga dengan menjaga hidup kita kudus didalam Kristus.

    amien

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *