Dilemaku Ketika Aku Divonis Menderita Penyakit Kista

Oleh Noviani Yunita Sari, Malang

Setahun lalu, sebuah penyakit kista coklat bernama endometriosis yang dikhawatirkan oleh banyak perempuan muncul di rahimku. Dokter menganjurkanku untuk operasi dan berkat kasih karunia Tuhan, operasi tersebut berjalan lancar.

Akan tetapi, satu tahun berselang sejak operasi itu, sebuah kabar mengejutkan kembali datang. Pada tanggal 16 September 2017, kista itu muncul kembali dan ternyata sudah melengket pada saluran kemih dan juga ususku sehingga dokter tidak menganjurkan pengobatan dengan tindakan operasi lagi. Satu-satunya jalan yang dianjurkan oleh dokter spesialis kandungan adalah dengan menikah, karena apabila nanti aku hamil dan melahirkan anak, kista itu akan luruh bersamaan dengan keluarnya bayi dari rahim. Tidak hanya satu dokter, melainkan ada empat dokter spesialis yang menganjurkanku demikian.

Kondisi ini membuatku terjebak dalam dilema. Di satu sisi, meski aku sudah memiliki kekasih, aku belum siap untuk menikah. Usiaku baru 22 tahun dan aku masih ingin melanjutkan studiku di salah satu sekolah teologia di Malang dan menjadi pelayan Tuhan. Lalu, peraturan kampusku juga tidak mengizinkan mahasiswanya menikah selama masa studi. Tapi, di sisi lainnya, beberapa kerabat, keluarga, dan bahkan dosenku mendesak aku untuk menuruti anjuran dokter tersebut dengan alasan demi kesehatanku.

Desakan untuk menikah membuatku merasa frustrasi dan bertanya-tanya: “Apakah aku harus menikah dan meninggalkan studi yang sedang kutempuh? Jika tidak, mengapa Tuhan mengizinkan penyakit ini ada dalam diriku?”

Aku belum siap, demikian juga dengan kekasihku karena dia merasa belum mapan secara ekonomi. Jikalau pun kami sampai menikah, kurasa pernikahan ini hanyalah sebuah pernikahan yang terpaksa. Namun, keluargaku tetap merasa bahwa ini adalah jalan yang terbaik sehingga mereka pun mendiskusikan rencana pernikahan ini dengan keluarga kekasihku. Bahkan, ketika mengetahui perihal penyakitku, pihak kampus pun berjanji memberikan dispensasi khusus buatku untuk tetap bisa melanjutkan studi walau sudah menikah.

Akhirnya, dalam kondisiku yang frustrasi, aku sempat terpikir untuk menuruti saja desakan keluargaku. Namun, pada suatu pagi saat aku merenungkan firman Tuhan, ada satu ayat yang sangat menegur dan mengingatkanku. “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana” (Amsal 19:21).

Akan tetapi, aku bersyukur karena di tengah kondisi dilematis dan sebelum rencana pernikahan itu benar-benar dilaksanakan, ayahku memberiku nasihat. “Untuk mengambil keputusan, tanya Tuhan! Mintalah hikmat dari Tuhan untuk mengambil keputusan itu. Dan, tetaplah percaya bahwa setiap rencana Tuhan itu indah. Dia tidak akan membuat rancangan kecelakaan untuk anak-anak-Nya. Jika kamu telah berdoa sungguh-sungguh dan tetap harus mengambil jalan untuk menikah, yakinlah bahwa itu pun ada dalam kendali Tuhan.”

Perkataan ayahku membuat hatiku yang semula penuh kekhawatiran menjadi lebih tenang. Aku belajar untuk percaya bahwa Tuhan memegang kendali atas segala sesuatu dalam kehidupanku sehingga aku tidak perlu lagi merasa takut ataupun khawatir. Sejak saat itu, selama satu minggu berdoa dengan sungguh-sungguh, juga berpuasa supaya aku dapat mengambil keputusan yang terbaik.

Satu minggu berlalu dan aku kembali kembali ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi penyakitku. Saat itu aku hanya bisa pasrah pada Tuhan. Apapun hasil pemeriksaan hari ini, aku mau menerimanya dengan lapang dada dan tetap percaya bahwa inilah yang terbaik yang Tuhan izinkan terjadi kepadaku.

Namun, saat aku masuk ke ruangan USG, sesuatu yang mengejutkan terjadi. Dokter yang memeriksaku berkata dengan terkejut, “Loh? Ini kok?” Jantungku berdegup kencang. Ada apa lagi denganku, aku bertanya pada dokter. Dengan tatapan heran, dokter itu menjawab, “Ini…ini hilang. Kistanya hilang! Rahimmu bersih dan semuanya baik-baik saja!” Perkataan dokter ini membuat air mataku menetes dan aku hanya bisa berucap, “Tuhan, terima kasih! Engkau sungguh luar biasa!”

Singkat cerita, setelah melakukan rangkaian pemeriksaan lainnya, penyakit kista yang bercokol di dalam rahimku dinyatakan telah hilang sepenuhnya. Dari peristiwa ini, aku sadar bahwa jalan Tuhan tidak dapat diselami oleh pikiran manusia. Empat dokter spesialis kandungan telah mengatakan bahwa jalan kesembuhanku hanya dengan menikah dan melahirkan anak. Namun, Tuhan memiliki rencana lain. Dia memberikanku kesembuhan.

Aku percaya bahwa jalan pikiran Allah seringkali tidak bisa kita pahami. Ketika Allah memberikanku mukjizat kesembuhan, aku percaya Dia melakukannya seturut hikmat dan kebaikan-Nya. Akan tetapi, apabila kala itu Allah tidak memberikanku kesembuhan, aku tetap percaya bahwa Allah tetap berlaku baik untukku dan Dia akan menyertaiku untuk mengatasi pergumulan yang kuhadapi.

Melalui pengalaman ini, aku belajar untuk senantiasa mengandalkan Allah dalam setiap keputusan yang kuambil dan tetap percaya bahwa Allah merancangkan masa depan yang baik untukku.

Apakah yang menjadi pergumulanmu hari ini? Janganlah takut dan khawatir. Mari kita datang kepada Tuhan dan menyerahkan segalanya hanya kepada-Nya supaya keputusan apapun yang kita ambil boleh menjadi sesuatu yang berkenan kepada-Nya.

Bagikan Konten Ini
19 replies
  1. noak
    noak says:

    semakin dikuatkan bahwa tuhanlah yg memegang kendali akan hidup kita, tidak satu detikpun yang luput dari perhatianNya

  2. Presylia Lazirosa K
    Presylia Lazirosa K says:

    saya juga dilema dengan kista. Nasihat yg sama juga pernah saya dapat, karena tidak bisa operasi. Pergumulan saya adalah harus menghadapi rasa nyeri 2-3 hari setiap bulan. bukan hal mudah untuk dilalui. doa dan hanya berserah itu yang jadi pengharapan saya. saya turut senang Tuhan menjawab doamu.

  3. Dan
    Dan says:

    @Noviani Yunita Sari Artikel yg menarik, Puji Tuhan kamu telah sembuh dari kista. Setelah saya baca artikel ini sepertinya ini mirip doktrin Providence God? Empat dokter spesialis kandungan meramalkan bahwa jalan kesembuhan kamu hanya dengan menikah dan melahirkan anak. Ternyata Tuhan memberi kesembuhan, lalu kamu katakan jalan Tuhan tidak dapat diselami oleh pikiran manusia. Ajaran ini menyatakan takdir Tuhan atas manusia, sedangkan manusia yg lemah tidak punya kuasa mengubah takdir Tuhan. Bila kita kembali ke perjanjian lama, maka itu adalah ketetapan Tuhan atas bangsa pilihanNya israel, bisa di katakan hanya bangsa Israel yg diselamatkan Tuhan sebagai bangsa pilihanNya. Pastinya kitab perjanjian baru memang tidak ada kalau hanya bangsa israel yg diselamatkan, jika kita berpedoman dengan paham Providensia God ini. Satu contoh lagi, ketika seorang wanita kanaan meminta kesembuhan kepada Tuhan Yesus, tapi Tuhan Yesus menolak karena saat itu Tuhan Yesus dengan perjanjianNya hanya menyelamatkan bangsa israel, ternyata dengan iman yg kuat wanita kanaan ini berhasil memperoleh keselamatan dan kesembuhan padahal wanita kanaan bukan orang israel, jika kita berpedoman dengan Providensia God harusnya tidak ada kesembuhan untuk non israel karena takdir Tuhan hanya untuk orang israel. Sedangkan Perjanjian dan ketetapan itu berubah dan diperbaharui ketika Tuhan turun ke dunia menjadi manusia, Tuhan Yesus dengan kasihNya memberi penebusan dosa sehingga seluruh bangsa-bangsa di dunia memperoleh janji keselamatan melalui pengorbanan di kayu salib ‘darah dan dagingNya’. Apa yg tertulis di kitab wahyu itu bukan ramalan, karena bagi Tuhan Yesus 1 hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Apa yg tertulis di wahyu adalah ketetapan Tuhan Yesus, sedangkan Yohanes dipilih Tuhan Yesus untuk melihat akhir jaman/kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kaliNya kemudian bersaksi dan menuliskan ke dalam kitab. Dengan catatan, Yohanes menuliskannya dengan arti kiasan, manusia tidak boleh tau detail kiamat karena itu rahasia Tuhan. Coba perhatikan isi Alkitab/Bible begitu banyak perumpamaan, karena rahasia kerajaan Tuhan hanya bisa diketahui oleh manusia yg diberi karunia-karunia Roh untuk membangun jemaat ini yg disebut dengan Pelayan-Pelayan Tuhan. Tuhan Yesus berbicara dengan murid-muridNya menjelaskan kerajaan Tuhan hanya dengan perumpamaan-perumpamaan karena manusia diminta untuk mencari kerajaan Tuhan dan kebenaranNya. Manusia mencari iman yg benar, setelah dapat iman yg benar maka ada 3 yg jadi syarat yg Tuhan Yesus inginkan dimiliki anak-anakNya yaitu Iman, Pengharapan dan Kasih. Hati-hati memahami doktrin Providensia God ini bagi yg bukan pelayan Tuhan sebaiknya tanya kepada pendeta yg lebih tau, soalnya kemarin saya diajak debat oleh seorang Kristen yg menyatakan manusia diselamatkan hanya oleh iman dari awal diterima sampai mati? tanpa perbuatan setelah menerima iman itu. Jadi perbuatan-perbuatan kasih itu tidak ada gunanya menurutnya, pantaslah Tuhan Yesus selalu berkata lebih mudah orang miskin masuk sorga daripada orang kaya, ternyata ilmunya masih tekunan orang miskin. Providensia God ini jika di artikan salah bisa salah, jika Tuhan berikan iman keselamatan kepada seseorang kemudian menurut ketetapan Tuhan dan takdir Tuhan maka harusnya orang tersebut diselamatkan di akhirat apapun yg dilakukannya selama di dunia. Ini kan bahaya jika di artikan seperti itu, bisa-bisa banyak Kristen KTP di dunia ini. Padahal Tuhan Yesus katakan setelah manusia menerima iman, iman itu jangan ‘dibungkus di sapu tangan’ tapi iman setelah kita terima dari Tuhan Yesus wajib harus berbuah dan berisi, untuk apa mendapatkan iman yg kosong?, untuk apa padi yg berbulir kosong?. Caranya membuahkan iman setelah kita memperolehnya, isilah iman itu dengan pengharapan dan kasih. Untuk mengenal Kasih Tuhan Yesus baca 1 Korintus 13 ayat 4-13. Lakukan kasih-kasihNya, karena iman tanpa perbuatan itu kosong baca Yakobus 2 : 20. Nantinya iman kosong ini akan dibakar sama-sama dengan ‘ilalang’ di neraka. Seberapa keras dan tegasNya Tuhan Yesus atas doktrinNya? sangat tegas saudara-saudari, tidak ada kompromi buat ajaran-ajaran manusia/iblis. Paling parah ketika iman-iman manusia yg ditemukan Tuhan Yesus ketika manusia mati tidak sesuai apa yg Tuhan Yesus ajarkan, Pelayan-Pelayan Tuhan yg gagal mengajarkan doktrin Kristus itu dibuang ke neraka. Setegas dan sekeras itulah Tuhan Yesus, jadi ada tanggungjawab yg di tuntut Tuhan Yesus terhadap pelayan-pelayan Tuhan, jadi jangan hanya dapat gelar theologia terus merasa punya hak mengajarkan doktrin-doktrin, wajib buka kembali Alkitab/Bible seumur hidup harus perbaharui pengetahuan tentang doktrin Kristus, harus mau belajar. Karena 1 pemimpin ke jurang semua pengikutnya ke jurang. Begitu juga ketika 1 pemimpin berhasil menemukan ‘rambu-rambu’ doktrin-doktrin Kristus maka pemimpin jemaat itu bisa membawa jemaat-jemaatnya ke jalan iman yg benar. Saya minta maaf bagi yg kurang nyaman dengan tulisan saya ini, karena artikel di atas mau menyampaikan doktrin maka saya pun memberi komentar dengan doktrin pula. Sebenarnya apa yg dituntut Tuhan Yesus itu sederhana yaitu iman, pengharapan dan kasih. Keselamatan itu pribadi lepas pribadi, pengikut Kristen wajib untuk aktif dan mandiri belajar mengenal keinginan-keinginan Tuhan Yesus. Apapun gerejanya, apapun aliran gerejanya, ikuti saja yg tertulis dalam Alkitab/Bible pasti masuk sorga. Cari, temukan dan imani. Sederhana, karena keselamatan yg di janjikan Tuhan Yesus itu sederhana gak perlu pakai uang apalah itu dan setoran yg gak jelas, cukup percaya/iman, yakini keselamatan, kemudian lakukan perbuatan-perbuatan kasih. Bagi yg mau berdebat, saya minta maaf saya punya banyak pekerjaan-pekerjaan yg lebih penting jadi tidak bersedia melayani debat apalagi menurut saya doktrin Kristus tidak selayaknya diperdebatkan manusia karena sudah jelas tertulis di Alkitab/Bible, saya hanya menyampaikan keinginan-keinginan Tuhan Yesus dan doktrin Kristus. Semoga anak-anakNya miliki iman yg kudus, Tuhan Yesus memberkati

  4. Theresa Festi Tampubolon
    Theresa Festi Tampubolon says:

    Amin…
    “Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana” (Amsal 19:21).

  5. Eni
    Eni says:

    Syukur atas kesembuhan
    Saya juga sementara menderita penyakit kista, umur saya juga bru 22 tahun, studi pendidikan agama Kristen di lain kupang, anjuran dokter harus oprasi, tapi saya tidak bersedia😭😇

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *