Berpikir Sebelum Bicara

Rabu, 8 November 2017

Berpikir Sebelum Bicara

Baca: Mazmur 141

141:1 Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!

141:2 Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.

141:3 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!

141:4 Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.

141:5 Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.

141:6 Apabila mereka diserahkan kepada hakim-hakimnya, maka mereka akan mendengar, bahwa perkataan-perkataanku menyenangkan.

141:7 Seperti batu yang dibelah dan dihancurkan di tanah, demikianlah akan berhamburan tulang-tulang mereka di mulut dunia orang mati.

141:8 Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!

141:9 Lindungilah aku terhadap katupan jerat yang mereka pasang terhadap aku, dan dari perangkap orang-orang yang melakukan kejahatan.

141:10 Orang-orang fasik akan jatuh serentak ke dalam jala mereka, tetapi aku melangkah lalu.

Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku! —Mazmur 141:3

Berpikir Sebelum Bicara

Cheung kesal dengan istrinya yang tidak berhasil mendapatkan arah ke sebuah restoran terkenal yang ingin mereka kunjungi. Keluarga Cheung sudah berencana menutup liburan di Jepang dengan menikmati santapan yang mewah dan lezat sebelum terbang pulang ke negaranya. Namun saat itu, waktu sudah tidak memungkinkan bagi mereka untuk menikmati hidangan tersebut. Karena frustrasi, Cheung pun mengkritik sang istri untuk perencanaannya yang tidak matang.

Namun kemudian, Cheung menyesali kata-kata yang diucapkannya dan sikapnya yang terlalu kasar. Ia juga menyadari, sebenarnya ia bisa mencari sendiri arah ke restoran tersebut. Ia bahkan lupa berterima kasih kepada istrinya untuk perencanaan yang disusunnya bagi tujuh hari liburan mereka yang telah berlalu.

Banyak dari kita mungkin pernah mengalami hal yang sama. Kita tergoda untuk meluapkan kemarahan dan membiarkan kata-kata kasar terucap tanda kendali. Kita sungguh perlu berdoa seperti pemazmur: “Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku!” (Mzm. 141:3).

Namun, bagaimana kita dapat melakukannya? Nasihat ini mungkin dapat menolongmu: Berpikirlah sebelum berbicara. Apakah perkataan kamu baik dan bermanfaat, ramah dan tulus? (Lihat Ef. 4:29-32).

Mengawasi mulut berarti kita berusaha berdiam diri dan tidak membalas ketika kita tersinggung. Menjaga bibir berarti kita meminta pertolongan Tuhan untuk mengucapkan kata-kata yang tepat dengan nada yang tepat, atau bahkan berhenti berbicara sama sekali. Mengendalikan perkataan merupakan tugas kita seumur hidup. Syukurlah, Allah terus bekerja di dalam diri kita untuk membuat kita “rela dan sanggup menyenangkan hati Allah” (Flp. 2:13 BIS). —Poh Fang Chia

Ya Tuhan, tolonglah kami untuk selalu berpikir sebelum berbicara. Berilah kami kata-kata untuk diucapkan dan hikmat untuk mengetahui kapan harus berhenti berbicara.

Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. Amsal 16:24

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43-45; Ibrani 5

Bagikan Konten Ini
60 replies
« Older Comments
  1. Kasih karunia
    Kasih karunia says:

    Tuhan kuatkan hatiku spy tetep sukacita dan sabar serta mengampuni terhadap orang yg mengeluarkan perkataan yg terlihat lembut namun menusuk. Engkau yg sanggup menjamah dan mengubah orang tsb. Amin

  2. Dan
    Dan says:

    Ayat ini yg jadi pegangan Pelayan-Pelayan Tuhan dalam memberitakan firman Tuhan 1 Tesalonika 2 ‘Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita’ Alkitab Terjemahan Baru Indonesia ©LAI 1974. Jadi jangan harapkan Pelayan-Pelayan Tuhan akan berbicara semanis madu dan mengeluarkan perkataan-perkataan yg menyenangkan manusia, sekali-kali tidak. Jika itu terjadi maka Yohanes pembaptis tidak perlu dipegal kepalanya dan diletakkan di talam, murid-murid Tuhan Yesus tidak perlu dilempari dengan batu sampai mati. Pelayan-Pelayan Tuhan tidak akan pernah berhenti memberitakan kebenaran firman-firman Tuhan Yesus karena yg Pelayan-Pelayan Tuhan sampaikan adalah pikiran-pikiran Tuhan Yesus, firman-firmanNya dan ajaran-ajaranNya. Karena Tuhan Yesus adalah Tuhan yg tegas dan keras terhadap firman-firmanNya, lebih baik pelayan-pelayan Tuhan dihina, dicaci maki dan dilecehkan daripada kami harus diam dan bermulut manis mengikuti ajaran manusia yg disukai manusia. Manusia tidak tau seberapa tegasnya Tuhan Yesus, cobalah baca Lukas 19 ayat 26-27. Ayat itu cukup menjelaskan apa yg akan terjadi jika masih mengikuti ajaran-ajaran manusia/iblis. Tuhan Yesus mengasihi anak-anakNya yg mengasihiNya dengan benar. Maka itu hiduplah benar dan kudus. Semoga kita semakin giat untuk belajar dan terus belajar firman-firman Tuhan Yesus, cari temukan pelajari dan praktekan ajaran kasih Tuhan Yesus. Semoga kita semua berhasil dalam iman yg kudus. Tuhan Yesus memberkati

  3. Dan
    Dan says:

    Ayat ini yg jadi pegangan Pelayan-Pelayan Tuhan dalam memberitakan firman Tuhan 1 Tesalonika 2 ayat 4 ‘Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita’ Alkitab Terjemahan Baru Indonesia ©LAI 1974. Jadi jangan harapkan Pelayan-Pelayan Tuhan akan berbicara semanis madu dan mengeluarkan perkataan-perkataan yg menyenangkan manusia, sekali-kali tidak. Jika itu terjadi maka Yohanes pembaptis tidak perlu dipegal kepalanya dan diletakkan di talam, murid-murid Tuhan Yesus tidak perlu dilempari dengan batu sampai mati. Pelayan-Pelayan Tuhan tidak akan pernah berhenti memberitakan kebenaran firman-firman Tuhan Yesus karena yg Pelayan-Pelayan Tuhan sampaikan adalah pikiran-pikiran Tuhan Yesus, firman-firmanNya dan ajaran-ajaranNya. Karena Tuhan Yesus adalah Tuhan yg tegas dan keras terhadap firman-firmanNya, lebih baik pelayan-pelayan Tuhan dihina, dicaci maki dan dilecehkan daripada kami harus diam dan bermulut manis mengikuti ajaran manusia yg disukai manusia. Manusia tidak tau seberapa tegasnya Tuhan Yesus, cobalah baca Lukas 19 ayat 26-27. Ayat itu cukup menjelaskan apa yg akan terjadi jika masih mengikuti ajaran-ajaran manusia/iblis. Tuhan Yesus mengasihi anak-anakNya yg mengasihiNya dengan benar. Maka itu hiduplah benar dan kudus. Semoga kita semakin giat untuk belajar dan terus belajar firman-firman Tuhan Yesus, cari temukan pelajari dan praktekan ajaran kasih Tuhan Yesus. Semoga kita semua berhasil dalam iman yg kudus. Tuhan Yesus memberkati

  4. Dan
    Dan says:

    @warungsatekamu Terima Kasih atas artikel-artikel yg membangun iman Kristen, saya minta maaf telah banyak buat komentar-komentar yg panjang-panjang, sepertinya saya harus keluar dari situs ini karena saya banyak pekerjaan-pekerjaan ditambah lagi beberapa kali saya mendapat serangan dan hinaan-hinaan jadi saya merasa kurang nyaman menuliskan sesuatu disini. Mungkin karena disini banyak aliran-aliran yg beragam, padahal apa yg saya tuliskan secara umum dan tertulis jelas dalam Alkitab/Bible bukan menurut aliran gereja tertentu dan saya hanya mengomentari artikel di atas menurut pandangan Tuhan Yesus, yg jadi tanda tanya kenapa komentar saya dihakimi? tapi sudahlah, saya punya pekerjaan lain yg lebih penting. Semoga kita semakin tekun untuk mencari kebenaran-kebenaran firmanNya, saya juga akan membantu dengan menulis buku, membangun gedung persekutuan doa juga mendidik pelayan-pelayan Tuhan Yesus. Ingat hanya iman-iman yg punya bulir berisi yg dipanen Tuhan Yesus, jadilah anak-anakNya yg punya kasih dan iman yg kudus. Tuhan Yesus memberkati

  5. amsal mirino
    amsal mirino says:

    Tuhan Terima kasih
    berilah RohMu agar selalu mengikatkan saya untuk menjaga apapun perkataan yg keluar dari mulut saya. Berilah saya hikmat agar yang keluar ada kata berkat dan ucapan syukur kepadaMu
    Amin

« Older Comments

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *