Dari Cacing Sampai Perang
Senin, 9 Oktober 2017
Baca: Hakim-Hakim 6:11-16, 36-40
6:11 Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.
6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani.”
6:13 Jawab Gideon kepada-Nya: “Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian.”
6:14 Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: “Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!”
6:15 Tetapi jawabnya kepada-Nya: “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku.”
6:16 Berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis.”
6:36 Kemudian berkatalah Gideon kepada Allah: “Jika Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan itu,
6:37 maka aku membentangkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan; apabila hanya di atas guntingan bulu itu ada embun, tetapi seluruh tanah di situ tinggal kering, maka tahulah aku, bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang Kaufirmankan.”
6:38 Dan demikianlah terjadi; sebab keesokan harinya pagi-pagi ia bangun, dipulasnya guntingan bulu itu dan diperasnya air embun dari guntingan bulu itu, secawan penuh air.
6:39 Lalu berkatalah Gideon kepada Allah: “Janganlah kiranya murka-Mu bangkit terhadap aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu itu: sekiranya yang kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas seluruh tanah itu ada embun.”
6:40 Dan demikianlah diperbuat Allah pada malam itu, sebab hanya guntingan bulu itu yang kering, dan di atas seluruh tanah itu ada embun.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Berfirmanlah Tuhan kepadanya: “Selamatlah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.” —Hakim-Hakim 6:23
Inilah pertama kalinya Cleo yang berusia sepuluh tahun memancing ikan. Ketika melihat wadah yang berisi umpan, ia terlihat ragu untuk memulainya. Akhirnya, ia berseru kepada suami saya, “Tolong, Kek!” Ketika suami saya menanyakan masalahnya, Cleo menjawab dengan terbata-bata, “Aku . . . aku . . . aku takut cacing!” Ketakutan Cleo membuatnya tidak mampu berbuat apa-apa.
Ketakutan juga dapat melumpuhkan orang dewasa. Gideon tentu merasa ketakutan ketika malaikat Tuhan mendatanginya di saat ia sedang mengirik gandum secara diam-diam, karena bersembunyi dari orang Midian musuh bangsa Israel (Hak. 6:11). Sang malaikat berkata bahwa Gideon telah dipilih Allah untuk memimpin umat-Nya berperang (ay.12-14).
Apa reaksi Gideon? “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku” (ay.15). Meskipun telah diyakinkan oleh kehadiran Tuhan, Gideon masih juga merasa takut dan meminta tanda yang membuktikan bahwa ia memang akan dipakai Allah untuk menyelamatkan Israel seperti yang dijanjikan-Nya (ay.36-40). Allah pun memenuhi permintaan Gideon. Bangsa Israel berhasil memenangi peperangan itu dan kemudian menikmati kedamaian selama 40 tahun.
Kita semua memiliki beragam ketakutan—dari takut cacing sampai takut perang. Cerita Gideon mengajarkan bahwa kita dapat meyakini satu hal: Jika Allah memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu, Dia akan memberi kita kekuatan dan kesanggupan untuk melakukannya. —Anne Cetas
Tuhan, terima kasih untuk kepastian bahwa Engkau selalu menyertai kami.
Untuk mengenyahkan ketakutan dalam hidup, berimanlah kepada Allah yang hidup.
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 32-33; Kolose 1
Amin JC
Haleluya Amen
Amin
amin
amin
Hakim-Hakim 6:1,15,16,24,34
Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya,
Tetapi jawabnya kepada-Nya: “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku. ”
Berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis. ”
Lalu Gideon mendirikan mezbah di sana bagi TUHAN dan menamainya: TUHAN itu keselamatan. Mezbah itu masih ada sampai sekarang di Ofra, kota orang Abiezer.
Pada waktu itu Roh TUHAN menguasai Gideon; ditiupnyalah sangkakala dan orang-orang Abiezer dikerahkan untuk mengikuti dia. ????
Terpujilah Tuhan yang memberi kekuatan kepadaku untuk menjalani hidup. Amin
amin
Terimakasih Tuhan atas semua enyertaannm,Amin.
Dia akan memberi kita kekuatan dan kesanggupan.
amen
Amin,puji Tuhan
amin
TUHAN akan menuntun AnakNya yg di kasihiNya. Amin.
amin
Puji Tuhan firman yang hidup
Amin
haleluya, terimakasih Tuhan
Amin..Terpujilah nama Tuahan..Haleluya..selamat pagi
Amin
Allah sungguh dahsyat, amin
yes.. amen..
Perang yg membawa kedamaian selama 40 tahun. Cacing adalah pengurai bangkai (dekomposer) kemudian menjadinya tanah. Harusnya dari cacing (keinginan perut untuk makan bertahan hidup) sampai perang lalu kembali lagi ke cacing. Perang hanya membawa kedamaian kebahagian di satu sisi, sedangkan di sisi lainnya perang membawa kehancuran dan penderitaan. Tuhan Yesus mengajarkan kasihilah musuhmu, jika musuhmu tampar pipi kiri beri pipi kanan, jika musuhmu melemparmu dengan batu beri musuhmu hidangan roti. Dalam Kristus tidak ada permusuhan, kita diperintahkan untuk maafkan orang yg menyakiti kita karena Bapa di sorga juga maafkan dosa-dosa yg kita perbuat. Jika ada orang yg menyakiti kita tegur dia dengan lembut. Kasih Tuhan Yesus yg luar biasa. Manusia diajarkan hidup dalam firman Tuhan yg terang. Semoga kita mampu mengikuti ajaran KasihNya. Amin
amien
Amin,,!
amin
pimpin aku untuk melewati masa”sulit ini ya Tuhan, Tuhan yg sama memberi Gideon kemenangan.. Amin
Puji Tuhan.
Amin Terpujilah Tuhan Yesusku
Amin
🙂
amin
Amin,Tuhan sungguh luar biasa..kasihNYA nyata dlm hidupku.
Tuhan sudah menenangkan hati sy yg dari tadi siang gelisah dan takut menghadapi kenyataan hidup.memang kita manusia butuh penyertaan Dia lebih dari apa pun didlm hidup ini
Terima Kasih Tuhan Yesus. Bantu aku selamatkan aku dari segala ketidakpercayaanku. bantu aku untuk meyakinkan diriku bahwa diri-Mu lah penolong yang sanggup menyelamatkanku. amin
amin