Yang Terbaik dari Semuanya

Selasa, 19 September 2017

Yang Terbaik dari Semuanya

Baca: Mazmur 73:21-28

73:21 Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,

73:22 aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.

73:23 Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.

73:24 Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.

73:25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.

73:26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.

73:27 Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.

73:28 Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Saya sudah mengenal rahasianya untuk menghadapi keadaan yang bagaimanapun juga. —Filipi 4:12 BIS

Yang Terbaik dari Semuanya

“Punyaku lebih kecil dari punya kakak!”

Semasa kecil, saya dan kakak-kakak saya terkadang bertengkar gara-gara ukuran kue buatan ibu yang dibagi-bagikannya kepada kami. Suatu hari, ayah memperhatikan kelakuan kami dengan heran, lalu ia tersenyum kepada ibu sambil mengangkat piringnya: “Bu, beriku potongan kue sebesar cintamu.” Saya dan kakak-kakak saya diam terpaku melihat ibu tertawa dan kemudian memberikan potongan yang paling besar untuk ayah.

Jika kita berfokus pada milik orang lain, kita sering jatuh pada sikap iri hati. Namun, firman Tuhan membuka mata kita untuk melihat sesuatu yang jauh lebih berharga daripada harta duniawi. Pemazmur menulis, “Bagianku ialah Tuhan, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu. Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu” (Mzm. 119:57-58). Lewat inspirasi dari Roh Kudus, pemazmur menyatakan kebenaran bahwa tiada hal yang yang lebih berarti daripada kedekatan dengan Allah.

Adakah yang lebih baik untuk kita miliki daripada Pencipta kita yang Mahakasih dan Mahakuasa? Tidak ada sesuatu pun di bumi yang dapat menandingi-Nya, dan tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan kita dari-Nya. Hati manusia bagaikan ruang hampa yang sangat luas; seseorang mungkin saja memiliki “segalanya” di dunia ini dan tetap merasa gelisah. Namun ketika Allah menjadi sumber kebahagiaan kita, kita benar-benar akan memiliki kepuasan sejati. Ada ruang dalam diri kita yang hanya dapat diisi oleh Allah. Hanya Dia yang dapat memberi kita kedamaian yang dirindukan hati kita. —James Banks

Tuhan yang penuh kasih, terima kasih karena tak ada sesuatu dan seorang pun yang dapat memenuhi setiap kebutuhanku seperti yang Engkau lakukan.

Saat kita menjadi milik-Nya, Dia menjadi milik kita selamanya. Kau ciptakan kami bagi-Mu. Hati kami resah sebelum mendapat kelegaan di dalam-Mu. —Augustinus dari Hippo

Bacaan Alkitab Setahun: Pengkhotbah 1-3 dan 2 Korintus 11:16-33

Bagikan Konten Ini
53 replies
Newer Comments »
  1. Ferry Tikkos
    Ferry Tikkos says:

    Hanya Kau Tuhan, pribadi yg mengenal hatiku. Tidak ada yg tersembunyi bagiMu, seluruh isi hatiku Engkau pun tahu…

  2. finda
    finda says:

    aku dungu dan tak mengerti spt hewan aku didktMu,tetapi aku tetap di dekatMu..dan Engkau memegang tangan kananku..(Terima kasih Tuhan.)

  3. natanael
    natanael says:

    maafkan kami Tuhan jika kami lebih memilih iri pada apa yang orang lain punya, sering kali kami mengabaikan bagian terbesar kami ya itu memilikiMu Tuhan. kadang kami lebih suka mengandalkan kehidupan duniawi ini dan membuat keyakinan atasnya. Tuhan bantulah kami agar kami berada di jalan yang benar. amin

  4. sisca
    sisca says:

    firmannya sangat memberkati sya bgt dan memancarkan apa yg Tuhan mau membuat hidup saya kebahagiaan dan kelegaan Tuhan begitu baik saya sangat bersyukur .punya allah yg luar biasa

Newer Comments »

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *