Mencapai Garis Finis

Rabu, 20 September 2017

Mencapai Garis Finis

Baca: Pengkhotbah 4:9-12

4:9 Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.

4:10 Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!

4:11 Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?

4:12 Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

Berdua lebih menguntungkan daripada seorang diri . . . . Kalau yang seorang jatuh yang lain dapat menolongnya. —Pengkhotbah 4:9-10 BIS

Mencapai Garis Finis

Pada Olimpiade Rio 2016, perhatian dunia tertuju kepada dua atlet wanita dalam lomba lari 5.000 meter. Setelah menempuh jarak sekitar 3.200 meter, Nikki Hamblin asal Selandia Baru dan Abbey D’Agostino asal Amerika Serikat sempat bertabrakan dan sama-sama jatuh. Abbey segera berdiri kembali, tetapi ia berhenti untuk menolong Nikki. Beberapa saat setelah kedua atlet tersebut kembali berlari, Abbey mulai tertatih-tatih karena kaki kanannya cedera akibat jatuh tadi. Sekarang giliran Nikki yang berhenti dan memberi semangat kepada Abbey untuk menyelesaikan perlombaan. Ketika Abbey akhirnya melewati garis finis, Nikki telah menunggu di situ untuk memeluknya. Alangkah indahnya teladan yang mereka tunjukkan dalam saling memberi semangat!

Saya pun teringat pada ayat di Alkitab: “Berdua lebih menguntungkan daripada seorang diri . . . . Kalau yang seorang jatuh yang lain dapat menolongnya. Tetapi kalau seorang jatuh, padahal ia sendirian, celakalah dia, karena tidak ada yang dapat menolongnya” (Pkh. 4:9-10 BIS). Sebagai pelari dalam perlombaan rohani, kita membutuhkan satu sama lain—bahkan terlebih lagi karena kita tidak berlomba untuk saling mengalahkan melainkan sebagai anggota dari tim yang sama. Akan ada masanya kita tertatih-tatih dan memerlukan seseorang untuk menolong kita; pada saat lainnya, seseorang mungkin memerlukan dorongan semangat melalui doa atau kehadiran kita.

Perlombaan rohani tidak dimaksudkan untuk dijalani sendiri. Apakah Allah menuntunmu untuk menjadi seperti Nikki atau Abbey bagi seseorang? Tanggapilah kesempatan yang diberikan-Nya hari ini, dan capailah garis finis itu bersama-sama! —Poh Fang Chia

Tuhan, terima kasih untuk dorongan dari saudara seiman yang menguatkanku dalam perjalanan imanku. Tolonglah aku agar juga dapat menguatkan orang lain.

Kita membutuhkan satu sama lain untuk tiba ke tempat yang Allah mau kita tuju.

Bacaan Alkitab Setahun: Pengkhotbah 4-6 dan 2 Korintus 12

Bagikan Konten Ini
36 replies
  1. Yulia Sinaga
    Yulia Sinaga says:

    Aku percaya banyak orang yang telah menjadi nikki/abbey dalam hidupku. Bahwa doa-doa mereka dan semangat yang mereka berikan telah menguatkan aku dalam kehidupan rohaniku. Aku ingin menjadi seperti nikki/abbey

  2. Vicky Nainggolan
    Vicky Nainggolan says:

    sangat diberkati. semakin percaya. Tuhan Yesus tak pernah membiarkan anak-Nya sendiri. berjalan bersama-Nya ku tenang

  3. ari
    ari says:

    trimakasih Tuhan Yesus, ayat ini menyadarkan kami bahwa kamu tdk hidup sendiri tp jg memerlukan satu sama lainnya, haleluya.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *