Mencerminkan Kasih Allah

Minggu, 6 Agustus 2017

Mencerminkan Kasih Allah

Baca: Keluaran 34:29-35

34:29 Ketika Musa turun dari gunung Sinai—kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu—tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN.

34:30 Ketika Harun dan segala orang Israel melihat Musa, tampak kulit mukanya bercahaya, maka takutlah mereka mendekati dia.

34:31 Tetapi Musa memanggil mereka, maka Harun dan segala pemimpin jemaah itu berbalik kepadanya dan Musa berbicara kepada mereka.

34:32 Sesudah itu mendekatlah segala orang Israel, lalu disampaikannyalah kepada mereka segala perintah yang diucapkan TUHAN kepadanya di atas gunung Sinai.

34:33 Setelah Musa selesai berbicara dengan mereka, diselubunginyalah mukanya.

34:34 Tetapi apabila Musa masuk menghadap TUHAN untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar; dan apabila ia keluar dikatakannyalah kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya.

34:35 Apabila orang Israel melihat muka Musa, bahwa kulit muka Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi mukanya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan TUHAN.

Ketika Musa turun dari gunung Sinai— kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu—tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan Tuhan. —Keluaran 34:29

Mencerminkan Kasih Allah

Saya merasa bangga dapat merawat mama selama beliau menjalani perawatan di pusat pelayanan kanker. Bahkan di hari-hari tersulitnya, mama masih membaca Kitab Suci dan mendoakan orang lain sebelum beliau tidur.

Mama menyediakan waktu untuk bersekutu bersama Yesus setiap hari, mengungkapkan imannya melalui ketergantungannya kepada Allah, kebaikannya, dan hasratnya untuk menguatkan serta mendoakan orang lain. Tanpa menyadari betapa wajahnya yang penuh senyum itu memancarkan anugerah kasih dari Tuhan, mama membagikan kasih Allah kepada orang-orang di sekitarnya sampai tiba harinya Allah memanggil mama pulang ke surga.

Setelah bertemu Allah selama 40 hari 40 malam (Kel. 34:28), Musa turun dari Gunung Sinai. Musa tidak menyadari bahwa pertemuannya dengan Tuhan itu telah membuat wajahnya bercahaya (ay.29). Namun, bangsa Israel dapat melihatnya dan tahu bahwa Musa telah berbicara dengan Tuhan (ay.30-32). Musa terus bertemu dengan Allah dan mempengaruhi kehidupan orang-orang di sekitarnya (ay.33-35).

Kita mungkin tidak tahu bagaimana pengalaman kita dengan Allah dapat mengubah kita seiring waktu, dan transformasi tersebut tidaklah secara fisik seperti wajah Musa yang menjadi bercahaya. Namun, ketika kita menyediakan waktu bersama Allah dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya setiap hari, kita dapat mencerminkan kasih-Nya. Allah dapat menarik orang-orang mendekat kepada-Nya ketika bukti kehadiran-Nya terlihat di dalam dan melalui kita. —Xochitl Dixon

Momen-momen pribadi kita bersama Allah dapat mengubah kita dan mengarahkan orang lain pada kasih-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 70-71 dan Roma 8:22-39

Artikel Terkait:

Apakah Kita Mencari Tuhan?

Bagikan Konten Ini
25 replies
  1. Virdiani Pongtuluran
    Virdiani Pongtuluran says:

    Ketergantungan dengan Yesus adalah harus! Meski sakit, susah atau senang, Tuhan selalu melindungi dan tidak pernah meninggalkan. Jesus loves us.

  2. DM TELAUMBANUA
    DM TELAUMBANUA says:

    Terima kasih Tuhan Engkau sungguh baik, biarlah persekutuan kami dengan Engkau membuat sikap dan perilaku kami mencerminkan kasih Kristus, sehingga Nama Mu di muliakan lewat hidup kami.Terpujilah Tuhan Haleluya! Aminnn

  3. Gratia
    Gratia says:

    Terimakasih Tuhan untuk firmanMu hari ini. ajar aku untuk lebih dan lebih lagi mengenal Engkau. Amin.

  4. Sumiati Perangin-angin Sinurat
    Sumiati Perangin-angin Sinurat says:

    dgn 40haridan40malam saja Musa dekat Allah wajahnya bercahaya memancarkan KasihNya ,ayo kita selamaNya dekat Allah biar wajah kita memancarkan KasihNya

  5. Iren
    Iren says:

    aku bersyukur karna ditengah maraknya issue agama yg memecah belah kita. Kita umat kristiani msh bs datang ke gereja dan berdoa

  6. Dan
    Dan says:

    Menderita penyakit kanker tapi masih terus mendekatkan diri kepada Tuhan, semoga ibu tersebut diterima disisiNya. Penyakit dan kematian sesuatu yg tidak bisa dihindari, karena tubuh manusia dibentuk dari tanah yg tidak kekal. Semaju apapun ilmu kedokteran tidak mampu membuat manusia kebal terhadap penyakit dan kematian. Sebenarnya dengan iman yg benar tubuh manusia bisa disembuhkan, asalkan kuasa Tuhan yg berkehendak atas tubuh manusia, caranya cukup dengan iman yg berisi dalam ucapan dan perbuatan, manusia jaman dahulu dekat dengan Tuhan dan masih bisa mendengar suaraNya, umur manusia dulu pun sampai ratusan tahun, manusia sekarang sudah semakin mengenal dosa, yg harusnya kuasa Tuhan menyembuhkan tubuh tapi sekarang untuk mendengar permintaan dengan iman yg benar saja sulit, padahal Bapak mana yg memberi batu sedangkan anaknya minta roti, kuasa dosalah yg membuat Bapa jauh dari anak-anakNya. Akhirnya semua akan kembali ke asalnya, tanah ke tanah, roh manusia kembali ke Tuhan. Buat saudara-saudari yg sedang mengalami penyakit dan masalah, tetaplah bertekun dalam iman, saat kita sendiri dalam menghadapi penyakit ataupun kesulitan menghadapi masalah, yakinlah Tuhan Yesus selalu berada di dekat kita. Tuhan Yesus memiliki waktu dan cara terbaik dalam menjawab doa anak-anakNya. Tuhan Yesus memberkati

  7. citi
    citi says:

    disaat umurku 12 thn aku pernah mendengarkan suara Tuhan. aku ingin bisa mendengarkan suara itu lg timbul dlm hatiku. dosa ini tlah menghalangiku..ampuni aku Yesus. tp kupercaya Kau sll brsamaku..

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *