Buah yang Melimpah

Selasa, 29 Agustus 2017

Buah yang Melimpah

Baca: Galatia 5:16-25

5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.

5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging—karena keduanya bertentangan—sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,

5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,

5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu—seperti yang telah kubuat dahulu—bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.

5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap. —Yohanes 15:16

Buah yang Melimpah

Selama musim semi dan musim panas, saya mengagumi buah buahan yang tumbuh di halaman tetangga kami. Pohon anggur yang mereka rawat merambati pagar dan menghasilkan banyak dompolan anggur. Ranting-ranting yang dipenuhi buah plum dan jeruk menjuntai dalam jangkauan tangan kami.

Meski kami tak mengelola tanah, menanam benih, menyirami, atau menyiangi rumput liar di taman, pasangan yang tinggal di sebelah rumah kami telah membagikan kelimpahan mereka kepada kami. Pasangan itu bertanggung jawab untuk memelihara tanaman mereka dan memungkinkan kami untuk bersukacita dengan sebagian dari panen mereka.

Buah-buahan dan pohon anggur di sebelah pagar kami mengingatkan tentang hasil panen lain yang menguntungkan saya dan orang-orang yang Allah tempatkan dalam hidup saya. Hasil panen itu adalah buah Roh.

Para pengikut Kristus diminta untuk mengklaim manfaat dari menjalani hidup oleh kuasa Roh Kudus (Gal. 5:16-21). Sama seperti benih kebenaran Allah bertumbuh di hati kita, Roh pun meningkatkan kemampuan kita untuk mengekspresikan “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (ay.22-23)

Setelah kita menyerahkan hidup kita kepada Yesus, kita seharusnya tidak dikendalikan lagi oleh kecenderungan kita yang egois (ay.24). Seiring waktu, Roh Kudus dapat mengubah pikiran, sikap, dan tindakan kita. Ketika kita bertumbuh dewasa di dalam Kristus, kita dapat memiliki sukacita tambahan saat kita mengasihi sesama dengan membagikan keuntungan dari pemberian Allah yang melimpah. —Xochitl Dixon

Tuhan, peliharalah buah Roh dalam hati dan pikiran kami sehingga sesama kami dapat menikmati keharuman di dalam dan melalui kehidupan kita.

Buah Roh mengubah kita sehingga kita dapat mempengaruhi kehidupan orang-orang di sekitar kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 126-128 dan 1 Korintus 10:19-33

Bagikan Konten Ini
23 replies
  1. Yesi Yohana N
    Yesi Yohana N says:

    sungguh indah membaca apalagi memiliki ke 9buah roh kudus tsb. namun sungguh sangat sulit menghasilkan ke 9buah roh kudus tsb… smga kita semua yg percaya dan bertumbuh dan semakin banyak menghasilkan buah. Amin….

  2. DM TELAUMBANUA
    DM TELAUMBANUA says:

    Terima kasih Tuhan Engkau sungguh baik, tolong kami Tuhan untuk taat kepada Mu, agar kami dapat menghasilkan buah”Roh yang berkenan kepada Mu.Terpujilah Tuhan Haleluya! Aminnn

  3. Oweth Haurissa
    Oweth Haurissa says:

    Hidup dalam ‘Daging vs Roh’.
    Kalau kita fokus hidup dalam Roh, maka kedagingan dapat kita ‘singkirkan’. Sulit tapi BISA.
    Tuhan Yesus Berkati kami. Amin…

  4. ien g
    ien g says:

    Bersekutu selalu dalam doa penyembahan serta bertekun dalam pembacaan firman Tuhan setiap hari maka kita dapat hidup dalam Roh, Tanpa persekutuan mustahil kita dapat hidup dalam Roh Tuhan, Gbu

  5. Dan
    Dan says:

    Artikel ini mirip dengan Markus 7:24-30 Perempuan Kanaan yg percaya, saat itu Tuhan Yesus didatangi seorang perempuan kanaan yg memiliki anak yg kerasukan setan dan sangat menderita. Kemudian Tuhan Yesus katakan Aku diutus hanya kepada domba-domba yg hilang dari umat Israel. Tetapi perempuan itu katakan Tuhan tolonglah aku. Lalu Tuhan Yesus katakan Tidak patut mengambil roti yg disediakan bagi anak-anak dan meleparkannya kepada anjing. Karena perempuan tersebut ingin menolong anaknya, perempuan itu berkata Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yg jatuh dari meja tuannya. Akhirnya Tuhan Yesus melihat kesungguhan perempuan tersebut, Tuhan Yesus kemudian berkata kepadanya Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yg kau kehendaki. Akhirnya anaknya sembuh dan perempuan itu pulang dengan sukacita. Saat itu keselamatan hanya diberikan kepada bangsa Israel, jadi non israel tidak diberi buah keselamatan. Perjanjian keselamatan itu dipenuhi saat Tuhan Yesus memutuskan memberikan keselamatan setelah jadi manusia dan melihat sendiri bangsa israel pilihannya secara eksklusif, karena bangsa israel meninggalkan Tuhan dan kehilangan ketaatannya, akhirnya Tuhan Yesus melepaskan ke-eksklusif-an bangsa Israel kemudian Tuhan Yesus menggenapi janji keselamatan kepada seluruh bangsa-bangsa melalui penderitaan di kayu salib. Dalam Wahyu 7:4-8 Tuhan Yesus memateraikan 144 ribu dari 12 suku Israel. Ini yg disebut buah cuma-cuma, Tuhan Yesus memutuskan memberikan Anugrah cuma-cuma, jadi 144 ribu ini diberi hak eksklusif masuk ke surga pada hari kiamat. Mirip dengan artikel diatas, alasannya karena tetangga punya pohon dan buahnya banyak, karena punya hubungan tetangga-an jadi diberi buah gratis. Pertanyaannya apakah seorang berdosa yg hampir mati kemudian memanggil Tuhan Yesus bisa masuk surga? jawabNya mungkin bisa, mungkin juga tidak. Bisa jika Tuhan Yesus melihatnya dan memberi belas kasihan. Sekarang kita sebagai anak-anak Tuhan Yesus, sudah mengenal Tuhan Yesus, apakah masih mengharapkan hasil panen buah tetangga? Sedangkan kita sudah diberi alat yg namanya Alkitab/Bible untuk mengetahui kebenaran firmanNya. Untuk mengetahui Kasih Tuhan Yesus ada di kitab Matius, Markus, Lukas, Yohanes, tinggal dibaca dan dipraktekkan. Tuhan Yesus sudah menanamkan benih roh kudus ke dalam tubuh dan roh kita, kenapa kita tidak membesarkan benih ini sampai jadi pohon? caranya harus mau belajar. benih iman kita ditempatkan di lingkungan yg baik jauh dari dosa, siram setiap hari dengan doa dan disiplin membaca Alkitab/Bible. Rutin melakukan perkumpulan doa dan mengasihi sesama manusia, sehingga pohon ini memberi kesejukan buat sekitarnya dan menghasilkan oksigen yg bermanfaat. Saat benalu dosa dan rumput dosa menjalar di batang pohon, singkirkan dan bersihkan minta pengampunan dosa dari Tuhan Yesus, ingat pengampunan bukan mainan yg bisa diminta berkali-kali, buat iman kita tahan uji terhadap dosa. Pupuk dengan kegiatan ibadah setiap minggu serta kegiatan rohani ke panti asuhan, panti jompo, dan orang-orang miskin yg membutuhkan. Lakukan itu setiap waktu, disiplin dan tekun. Akhirnya pohon itu akan berbuah, saat manusia beriman diakhir hidupnya Tuhan Yesus akan melihat sungguh iman itu telah berbuah, kesakitan melewati kematian tidak akan dirasakan orang yg beriman ini, karena Tuhan Yesus ada disampingnya langsung menuai imannya dengan sukacita, menaikannya ke surga bersama Bapa yg kekal. Tuhan Yesus memberkati

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *