Sama Seperti Ayah

Senin, 17 Juli 2017

Sama Seperti Ayah

Baca: Yohanes 5:17-20

5:17 Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.”

5:18 Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.

5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.

5:20 Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.

Sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. —Yohanes 5:19

Sama Seperti Ayah

Bukankah menggemaskan saat melihat seorang anak meniru gerak-gerik orangtuanya? Sering kita melihat anak kecil duduk di kursi mobil dengan memegang setir khayalannya sambil mengamati terus gerakan ayahnya yang sedang mengemudi.

Saya ingat melakukan hal yang sama semasa kecil. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan ayah saya—dan saya yakin ayah merasa lebih senang lagi melihat saya meniru setiap tindakannya.

Saya pikir Allah Bapa tentu merasakan sukacita yang sama ketika Dia melihat Anak-Nya yang terkasih melakukan persis sama dengan apa yang dilakukan-Nya—mencari jiwa yang terhilang, menolong yang membutuhkan, dan menyembuhkan yang sakit. Yesus berkata, “Sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak” (Yoh. 5:19).

Kita juga dipanggil untuk melakukan yang sama—menjadi “penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan [hidup] di dalam kasih” (Ef. 5:1-2). Sambil terus bertumbuh semakin menyerupai Yesus, kiranya kita selalu mengasihi seperti Bapa mengasihi, mengampuni seperti Dia mengampuni, peduli seperti Dia mempedulikan, dan menjalani hidup yang menyenangkan-Nya. Sungguh menyenangkan untuk meniru tindakan-Nya oleh kuasa Roh, dan upah kita adalah kasih sayang dan senyum lembut dari Bapa yang penuh kasih. —Leslie Koh

Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah menunjukkan jalan kepada Bapa. Tolong kami untuk menjadi semakin serupa dengan-Mu dan Bapa setiap hari.

Allah Bapa memberi kita Roh Kudus untuk menjadikan kita serupa dengan Anak-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 18-19dan Kisah Para Rasul 20:17-38

Artikel Terkait:

Susahnya Mencintai Ayahku

Bagikan Konten Ini
41 replies
  1. DM TELAUMBANUA
    DM TELAUMBANUA says:

    Terima kasih Tuhan Engkau sungguh baik, tolong kami Tuhan untuk taat selalu kepada Mu, menjadi pelaku” firman mu.Terpuji Tuhan Haleluya! Aminn

  2. Daud Yuliawan
    Daud Yuliawan says:

    Seperti Yesus… seperti Yesus..
    itu saja ku pinta
    Dalam jalanku sampai ke sorga
    saya mau sperti Yesus

  3. lena
    lena says:

    Saat aku memanggilMU Bapa,ada kekuatan dan suka cita juga pengharapan yg hidup di dlmku, terimakasih Bapa yg baik

  4. Gabrielle Urilla
    Gabrielle Urilla says:

    dengan kekuatan dari Tuhan kita pasti bisa serupa dengan Tuhan.. Hidupi karakter Kristus dalam hidup kita.Biarkan hidup kita semakin hari semakin serupa dengan Kristus, karakter perbuatan kita memancarkan Kasih Kristus.

  5. Maria Yustina Suwarni
    Maria Yustina Suwarni says:

    Amin trimksh Tuhan penyertaanNya dlm perjlnn hidup kami.karya Tuhan merenda menjadikan suatu karya agung dan Mulia Amin Gbu

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *