Akar yang Dalam

Minggu, 16 Juli 2017

Akar yang Dalam

Baca: Lukas 24:44-49

24:44 Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.”

24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

24:46 Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,

24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.

24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini.

24:49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.”

Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. —Lukas 24:45

Akar yang Dalam

Pohon sequoia, satu dari tiga spesies pohon redwoods, merupakan salah satu organisme paling besar dan paling lama bertahan hidup di dunia. Pohon tersebut dapat bertumbuh hingga ketinggian lebih dari 90 meter, dengan berat lebih dari 1,1 juta kilogram, dan hidup hingga 3.000 tahun. Namun, ukuran yang besar dan usia yang panjang dari pohon sequoia yang megah itu banyak bergantung pada apa yang terdapat di bawah permukaan tanah. Akar-akar pohon yang saling terjalin sampai kedalaman 3-4 meter, dan terbentang luas hingga satu hektar tanah, menjadi dasar yang kuat untuk menopang pohon dengan tinggi dan bobot yang luar biasa tersebut.

Namun, sistem akar pohon redwood yang tersebar luas itu terlihat kecil ketika dibandingkan dengan sejarah, agama, dan penantian suatu bangsa yang menjadi dasar bagi kehidupan Yesus. Pada suatu peristiwa, Dia berkata kepada sekelompok pemimpin agama bahwa Kitab Suci yang mereka cintai dan yakini sebenarnya memberikan kesaksian tentang diri-Nya (Yoh. 5:39). Dalam sinagoge di Nazaret, Yesus membuka gulungan kitab Yesaya, membacakan gambaran mengenai Mesias Israel, dan berkata, “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (Luk. 4:21).

Kemudian, setelah kebangkitan-Nya, Yesus menolong murid-muridNya untuk memahami bagaimana perkataan Musa, perkataan para nabi, dan bahkan puji-pujian Israel menunjukkan mengapa Dia harus menderita, mati, dan bangkit dari kematian (24:46).

Sungguh agung dan indah melihat bahwa kehidupan Yesus memiliki akar yang kuat dalam sejarah dan Kitab Suci dari suatu bangsa, dan melihat bagaimana hidup kita pun sangat didasari pada kebutuhan kita akan Dia. —Mart DeHaan

Bapa di surga, tolong kami agar tidak pernah lupa bahwa sejarah Israel dan Kitab Suci mengajarkan kami untuk sadar bahwa kami membutuhkan Yesus, Anak-Mu.

Kitab Suci menolong kita untuk melihat bahwa kita membutuhkan Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 16-17dan Kisah Para Rasul 20:1-16

Bagikan Konten Ini
22 replies
  1. Maria Yustina Suwarni
    Maria Yustina Suwarni says:

    Amiiiin trimksh Tuhan Yesus Sabda Tuhan Menguatkan ku perlu Tuhan Yesus amin Gbu all

  2. DM TELAUMBANUA
    DM TELAUMBANUA says:

    Terima kasih Tuhan Engkau sungguh baik, sejarah membuktikan bahwa kami setiap saat membutuhkan Mu, Allah kami Tri Tunggal.Terpujilah Tuhan! Aminn

  3. Gabrielle Urilla
    Gabrielle Urilla says:

    seperti Tuhan yesus mati dan mengikuti kehendak Bapa begitu juga dengan kehidupan kita. Biarkan apa yang menjadi kehendak Tuhan itu yang terjadi dalam hidup kita

  4. Dan
    Dan says:

    Kita harus bisa jadi seorang Kristen yg punya iman yg berbuah.
    Dalam perumpamaan penabur benih Lukas 8:5-9 menjelaskan benih jatuh dipinggir jalan kemudian diinjak orang dimakan burung. Artinya seorang Kristen sebelum di menemukan iman telah jatuh kedalam dosa, karena keinginan duniawi berpindah agama. Kemudian ada benih yg jatuh di tanah bebatuan, iman seperti ini tidak tahan uji, dia hanya memikirkan dirinya sendiri, ketika dunia menghimpitnya dengan keindahan dunia, diapun kering dan imannya mati. Setelah itu ada benih yg jatuh di tanah yg baik, iman inilah iman yg sejati, tempatnya benar, air untuk buatnya bertumbuh juga melimpah. Inilah yg Tuhan Yesus inginkan, kita jangan terlalu sibuk dengan akar yg kuat, daun yg rindang, serta batang yg tebal. Tapi kita lupa sebenarnya tujuan iman itu? lihatlah pohon sesawi baca Matius 13:32, Biji sesawi biji yg paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila tumbuh sesawi itu bisa jadi pohon yg sangat besar. Artinya Tuhan Yesus inginkan iman kita berbuah, sehingga pelita itu hidup dalam perbuatan yg benar. Coba lihat iman sebesar biji sesawi saja bisa memindahkan gunung Matius 17:20 Tuhan Yesus inginkan kita punya iman yg berisi. Bukan iman kosong yg berulang-ulang kali jatuh kedalam kuasa dosa. Jadilah firman yg hidup, biarkan iman kita semakin bertumbuh dan berisi, buatlah bahagia Bapa kita di Surga dengan iman hidup yg kita miliki. Tuhan Yesus memberkati

  5. Daud Yuliawan
    Daud Yuliawan says:

    Disaat badai bergelora
    ku akan terbang bersamaMu
    Bapa Kau Raja atas semesta
    “ku tenang s’bab Kau Allahku”

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *