Menyerap Firman Allah

Minggu, 25 Juni 2017

Menyerap Firman Allah

Baca: Ulangan 6:1-9

6:1 “Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya,

6:2 supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.

6:3 Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

6:5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.

6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,

6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,

6:9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu. —Ulangan 6:6-7

Menyerap Firman Allah

Ketika putra kami Xavier masih balita, keluarga kami berjalan jalan mengunjungi Monterey Bay Aquarium. Sewaktu kami memasuki gedung tersebut, saya menunjuk ke arah patung besar yang tergantung di langit-langit. “Lihat itu. Ikan paus bungkuk.” Xavier terlihat begitu kagum dan berkata, “Dahsyat.” Suami saya menoleh ke arah saya dan bertanya, “Koq ia bisa tahu kata itu?”

“Ia pasti pernah mendengar kita mengatakannya.” Saya heran sekaligus kagum melihat bagaimana anak balita kami telah menyerap kosakata yang sebenarnya belum pernah kami ajarkan kepadanya.

Di Ulangan 6, Allah memerintahkan umat-Nya agar bersungguh-sungguh dalam mengajar anak-anak mereka untuk mengenal dan menaati Kitab Suci. Semakin bangsa Israel dan anak-anak mereka mengenal Allah, semakin mereka ingin menghormati-Nya. Mereka juga akan semakin menikmati berkat-berkat yang diterima karena mereka mengenal Allah dengan mendalam, mengasihi-Nya segenap hati, dan mengikuti-Nya dalam ketaatan penuh (ay.2-5).

Kesungguhan dalam menyerap firman Allah ke dalam hati dan pikiran kita (ay.6) akan menolong kita lebih siap meneruskan kasih dan kebenaran Allah kepada anak-anak kita di tengah aktivitas yang dijalani sehari-hari (ay.7). Melalui teladan yang kita tunjukkan, kita dapat memperlengkapi sekaligus mendorong kaum muda untuk mengakui dan menghormati otoritas serta relevansi kebenaran Allah yang tidak pernah berubah (ay.8-9).

Ketika firman Allah mengalir secara alami dari hati dan mulut kita, kelak kita akan meninggalkan warisan iman yang tangguh pada generasigenerasi mendatang (4:9). —Xochitl Dixon

Kata-kata yang kita serap menentukan kata-kata yang kita ucapkan, hidupi, dan teruskan kepada orang-orang di sekeliling kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 3-4 dan Kisah Para Rasul 7:44-60

Bagikan Konten Ini
17 replies
  1. Otto
    Otto says:

    Biar apa yang kami dengar dan pahami tentang kasih Mu ya Bapa dapat kami sampaikan kepada sesama kami baik dari perkataan maupun perbuatan …selamat hari minggu Tuhan Yesus memberkati…Amin

  2. Sumiati Perangin-angin Sinurat
    Sumiati Perangin-angin Sinurat says:

    Katakata yg benar adalah Doa
    tdk boleh berkata tdk benar pd orang lain

  3. dewi
    dewi says:

    Amin. Kiranya hr ini bisa jdi berkat dan memuliakan Tuhan bahkan menjdi teladan baik bagi anak dan seluruh keluarga… Kiranya Tuhan menolong

  4. putri
    putri says:

    Membiasakan diri berdoa pendek.
    – Tuhan Yesus kekasihku.
    – Betapa luar biasanya ciptaanMu, Tuhanku.
    – Trimakasih Tuhan untuk berkat ini.
    – Temani aku trus Tuhan.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *