Hanya Sebuah Sentuhan

Selasa, 2 Mei 2017

Hanya Sebuah Sentuhan

Baca: Matius 8:1-4

8:1 Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.

8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”

8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.

8:4 Lalu Yesus berkata kepadanya: “Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”

Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu. —Matius 8:3

Hanya Sebuah Sentuhan

Kiley tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk pergi ke sebuah daerah terpencil di Afrika Timur guna membantu pelayanan medis di sana. Ia sempat ragu karena menyadari bahwa ia tidak mempunyai pengalaman medis apa pun. Namun, ia masih bisa menolong dengan memberikan perawatan dasar.

Di sana, ia bertemu dengan seorang wanita yang menderita suatu penyakit parah yang masih dapat diobati. Walau sempat merasa jijik saat melihat luka di kaki wanita itu, Kiley tahu bahwa ia harus melakukan sesuatu. Wanita itu mulai menangis saat Kiley membersihkan dan membalut kakinya. Karena cemas, Kiley bertanya apakah ia telah menyakiti wanita itu. “Tidak,” jawab wanita itu. “Ini pertama kalinya ada orang menyentuhku dalam sembilan tahun.”

Kusta adalah jenis penyakit lain yang dapat membuat orang merasa jijik terhadap penderitanya. Budaya Yahudi kuno memiliki pedoman yang ketat untuk mencegah penyebaran penyakit kusta. Hukum Taurat menyatakan, “Ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan” (Im. 13:46).

Itulah mengapa sungguh luar biasa ketika seorang penderita kusta mendekati Yesus dan mengatakan, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku” (Mat. 8:2). Kemudian “Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: ‘Aku mau, jadilah engkau tahir’” (ay.3).

Dengan menyentuh kaki penuh luka dari wanita yang kesepian itu, Kiley menunjukkan kasih Yesus yang tak kenal takut dan mau merengkuhsesama. Itulah dampak dari sebuah sentuhan. —Tim Gustafson

Tuhan, kami ingin menunjukkan kasih yang tak kenal takut seperti yang Engkau tunjukkan saat Engkau dahulu hidup di atas bumi.

Dampak apa yang akan kita berikan jika kita mengatasi rasa takut dan menyerahkan diri kita kepada Allah untuk dipakai-Nya?

Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-Raja 12-13; Lukas 22:1-20

Artikel Terkait:

Mengasihi Itu Tidak Mudah

Bagikan Konten Ini
33 replies
  1. Hasti Landari
    Hasti Landari says:

    Kasih Yesus d nyatakan dlm hdp sehari2 sehingga dpt d rasakan oleh semua orang. Tanpa membeda2 kan. Amin.

  2. Della Gracia
    Della Gracia says:

    dampak yg akan kita berikan kalau kita mengatasi rasa takut dan menyerahkan diri kita pada Allah untuk dipakaiNya : mengasihi sesama, memuliakan nama Tuhan:)

  3. indah yoseva simangunsong
    indah yoseva simangunsong says:

    Biarlah sesuai dengan kehendak TUHAN yang terjadi dalam hidup ku 🙂

  4. Bryan anderson
    Bryan anderson says:

    Berserah kepadaNya agar setiap pengharapan tetap ada karena Dia memiliki kasih yang sungguh luarbiasa

  5. Henry Luo
    Henry Luo says:

    luar biasa…. sentuhlah orang2 disekitar kita dengan kadih yg kita sudah terima dr Tuhan

  6. euniqe
    euniqe says:

    dampak yg akan kita berikan jika kita mengatasi rasa takut dan menyerahkan diri secara penuh kpdNya adalah sebuah keberanian dalam menjalani hidup. karena tidak ada lagi kekuatiran yg membelenggu diri kita. kita akan hidup dlam iman percaya.

  7. gabriela johana
    gabriela johana says:

    Semoga dengan belajar dari TUHAN kita menjadi lebih kuat dan tidak takut mewartakan tentang TUHAN kepada dunia

  8. rio
    rio says:

    Amin..
    terpujilah nama Tuhan.
    Kiranya bukan hanya seorang Kiley yg berani, serta meberikan dampak yg nyata akn Kasih Yesus.
    marilah kita bersama-sama mengambil bagian dalam kehidupan keseharian kita untuk menyatakan KASIH Tuhan.

  9. sheilla
    sheilla says:

    aku percaya bahwa Tuhan selalu bersama kita di dalam kondisi apapun. mengasihi sesama membawa ke jalanNYA. Sebab Tuhan itu ada! Haleluya amin..

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *