Menjamah Seseorang

Rabu, 26 April 2017

Menjamah Seseorang

Baca: Lukas 5:12-16

5:12 Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”

5:13 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.

5:14 Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.”

5:15 Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka.

5:16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu. —Lukas 5:13

Menjamah Seseorang

Para penumpang dalam kereta Canadian Metro menyaksikan sebuah peristiwa menegangkan yang berakhir dengan mengharukan. Mereka melihat seorang wanita berusia 70 tahun mengulurkan tangannya dan menjamah dengan lembut seorang pemuda yang sempat berteriak-teriak dan mengumpat hingga membuat khawatir penumpang lainnya. Kebaikan wanita tua itu dapat menenangkan si pemuda yang akhirnya rebah ke lantai kereta dengan berderai air mata. Anak muda itu berkata, “Terima kasih, Nek,” lalu berdiri dan pergi dari sana. Wanita tua itu mengakui bahwa ia sebenarnya takut. Namun, ia berkata, “Saya seorang ibu dan anak muda itu butuh sentuhan seseorang.” Mungkin lebih bijak baginya untuk menjaga jarak, tetapi wanita itu memilih untuk mengambil risiko dengan menunjukkan kasih kepada si pemuda.

Yesus memahami belas kasihan semacam itu. Dia mengesampingkan rasa takut orang banyak saat melihat seorang laki-laki yang tubuhnya penuh kusta muncul dan memohon untuk disembuhkan. Yesus juga berkuasa, tidak seperti para pemimpin agama yang tidak sanggup menolong dan yang mungkin hanya dapat mengutuk orang kusta karena membawa penyakitnya masuk ke desa (Im. 13:45-46). Sebaliknya, Tuhan Yesus mengulurkan tangan-Nya dan menjamah seseorang yang mungkin belum pernah disentuh oleh siapa pun selama bertahun-tahun, lalu menyembuhkannya.

Syukurlah, demi laki-laki itu dan demi kita, Yesus datang untuk memberikan apa yang tidak dapat diberikan oleh hukum mana pun, yakni jamahan tangan dan hati-Nya. —Mart DeHaan

Bapa di surga, tolonglah kami untuk melihat diri kami dan satu sama lain seperti penderita kusta itu—dan dari sudut pandang Anak-Mu yang dengan penuh belas kasihan menjamah dan menyembuhkannya.

Tidak ada orang yang terlampau najis atau berdosa untuk dijamah oleh Yesus.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 23-24; Lukas 19:1-27

Bagikan Konten Ini
21 replies
  1. Adiosman ndruru
    Adiosman ndruru says:

    Amin. Yesus datang untuk memberikan apa yang tidak dapat diberikan oleh hukum mana pun, yakni jamahan tangan dan hati-Nya

  2. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik selalu bahagia murni menang terus tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang benderang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *