Di Balik Layar
Minggu, 2 April 2017
Baca: Daniel 10:1-14
10:1 Pada tahun ketiga pemerintahan Koresh, raja orang Persia, suatu firman dinyatakan kepada Daniel yang diberi nama Beltsazar; firman itu benar dan mengenai kesusahan yang besar. Maka dicamkannyalah firman itu dan diperhatikannyalah penglihatan itu.
10:2 Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh:
10:3 makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.
10:4 Pada hari kedua puluh empat bulan pertama, ketika aku ada di tepi sungai besar, yakni sungai Tigris,
10:5 kuangkat mukaku, lalu kulihat, tampak seorang yang berpakaian kain lenan dan berikat pinggang emas dari ufas.
10:6 Tubuhnya seperti permata Tarsis dan wajahnya seperti cahaya kilat; matanya seperti suluh yang menyala-nyala, lengan dan kakinya seperti kilau tembaga yang digilap, dan suara ucapannya seperti gaduh orang banyak.
10:7 Hanya aku, Daniel, melihat penglihatan itu, tetapi orang-orang yang bersama-sama dengan aku, tidak melihatnya; tetapi mereka ditimpa oleh ketakutan yang besar, sehingga mereka lari bersembunyi;
10:8 demikianlah aku tinggal seorang diri. Ketika aku melihat penglihatan yang besar itu, hilanglah kekuatanku; aku menjadi pucat sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatan padaku.
10:9 Lalu kudengar suara ucapannya, dan ketika aku mendengar suara ucapannya itu, jatuh pingsanlah aku tertelungkup dengan mukaku ke tanah.
10:10 Tetapi ada suatu tangan menyentuh aku dan membuat aku bangun sambil bertumpu pada lutut dan tanganku.
10:11 Katanya kepadaku: “Daniel, engkau orang yang dikasihi, camkanlah firman yang kukatakan kepadamu, dan berdirilah pada kakimu, sebab sekarang aku diutus kepadamu.” Ketika hal ini dikatakannya kepadaku, berdirilah aku dengan gemetar.
10:12 Lalu katanya kepadaku: “Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu.
10:13 Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.
10:14 Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Allah telah mendengar doamu. . . . Aku telah datang sebagai jawaban atas doamu. —Daniel 10:12 BIS
Putri saya mengirimkan pesan singkat pada seorang temannya, dengan harapan pertanyaannya akan dijawab dengan segera. Aplikasi pesan singkat di ponselnya menunjukkan bahwa si penerima telah membaca pesan tersebut, jadi putri saya dengan gelisah menantikan balasannya. Beberapa waktu berlalu, ia mulai merasa frustrasi dan kesal karena tidak kunjung mendapatkan balasan. Kekesalannya mulai berubah menjadi kecemasan; ia sempat bertanya-tanya apakah tidak adanya balasan itu berarti ada masalah di antara mereka. Namun akhirnya, balasan pun diterimanya dan ia merasa lega saat tahu hubungannya dengan temannya itu baik-baik saja. Ternyata temannya hanya sedang memilah-milah hal apa saja yang perlu dituliskannya untuk menjawab pertanyaan putri saya.
Nabi Daniel di Perjanjian Lama juga pernah cemas menunggu balasan. Setelah menerima penglihatan yang menakutkan tentang akan datangnya suatu perang besar, Daniel berpuasa dan merendahkan diri untuk mencari Allah melalui doa (Dan. 10:3,12). Selama tiga Minggu, ia tidak mendapat jawaban apa pun (ay.2,13). Akhirnya, seorang malaikat datang dan meyakinkan Daniel bahwa doanya telah didengar “sejak hari pertama.” Ternyata, sepanjang waktu itu, malaikat tersebut terus memperjuangkan doa-doa itu. Meski awalnya Daniel tidak mengetahui hal itu, Allah terus bekerja selama dua puluh satu hari yang terbentang sejak hari pertama ia berdoa hingga hari kedatangan sang malaikat.
Meskipun kita yakin bahwa Allah mendengar doa-doa kita, kita dapat merasa cemas ketika jawaban-Nya tidak kita terima pada saat kita menginginkannya. Kita menjadi bertanya-tanya apakah Dia benar-benar peduli. Namun, pengalaman Daniel mengingatkan kita bahwa Allah terus bekerja demi mereka yang dikasihi-Nya, sekalipun pekerjaan-Nya itu tidak terlihat oleh kita. —Kirsten Holmberg
Tuhan, tolonglah aku untuk mempercayai pemeliharaan-Mu bahkan di saat aku tak bisa melihatnya.
Allah senantiasa bekerja demi umat-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-Hakim 16-18; Lukas 7:1-30
Aku percaya ALLAH selalu punya rencana yang indah. Amin.
Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata besar selama – lamanya buat kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen
Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh teguh tentram baik bahagia menang segar nyaman sejuk kuat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen
Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik selalu bahagia murni menang terus tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang benderang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen
Rancangan – Nya indah didalam hidupku
Amin selamat pagi dan selamat hari minggu semoga kita diberkati selalu
amen.. thank You LORD…
thx God..
Amin.. Tuhan Yesus Baik
walaupun seakan Allah diam, keliatannya kok tak ada jawaban atau sesuatu yang terjadi apalagi spektakuler… aku tetap percaya dia Allah yang setiap detik bekerja memelihara dan memberikan kasihNya secara personal dan berkualitas kepada kita… Amin. TYM kita sekalian… always…
amin. jawaban tuhan sll tepat wkt.
semakin aku memahaminya.
Trimakasih sudah mengingatkan
Tuhan pasti menjawab doa kita… Jawaban Tuhan itulah yg terbaik bagi hidup kita… Namun kadang sbg manusia kita tidak puas dgn jawaban tsb krn kita memaksakan kehendak…
amin
Aminnn.
wah, diingatkan lagi lewat renungan ini, bahwa Allah selalu mendengar dan mnyertai sekalipun nampakNya ia “terdiam”
karna Firman Tuhan itu Ya dan Amin
happy sunday God bless us
Allah ku dahsyat.
Than ITU baik
tuhan itu baik
Amin
believe that Jesus always listen to each of my prayer & I’ll always keep waiting for the answer Happy Sunday
terimakasih Tuhan Yesus
Amin
pertolonganNya tidak pernah terlambat.Haleluya..