Warisan yang Baik

Rabu, 15 Maret 2017

Warisan yang Baik

Baca: 2 Timotius 1:1-5

1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus,

1:2 kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.

1:3 Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam.

1:4 Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.

1:5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.

Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. —2 Timotius 1:5

Warisan yang Baik

Kakek dan nenek tidak memiliki banyak uang, tetapi mereka selalu berhasil membuat setiap Natal terasa berkesan bagi saya dan sepupu-sepupu saya. Selalu ada banyak makanan, kegembiraan, dan kasih sayang. Selain itu sejak kecil kami belajar bahwa hanya Kristus yang membuat kami semua dapat merayakan Natal.

Kami juga ingin mewariskan hal yang sama kepada anak-anak kami. Saat berkumpul bersama keluarga pada Natal yang lalu, kami menyadari bahwa tradisi yang indah itu dirintis oleh kakek dan nenek kami. Mereka berdua memang tidak meninggalkan warisan berupa uang, tetapi mereka dengan sungguh-sungguh menanamkan benih-benih kasih, rasa hormat, dan iman sehingga kami, cucu-cucu mereka dapat meniru teladan mereka.

Dalam Alkitab, kita membaca tentang Nenek Lois dan Ibu Eunike yang meneruskan iman yang tulus ikhlas kepada Timotius (2Tim. 1:5). Pengaruh mereka telah menyiapkan Timotius untuk mewartakan Kabar Baik kepada banyak orang.

Kita dapat menyiapkan warisan iman bagi orang-orang yang hidupnya kita pengaruhi dengan cara menjalani hidup dalam persekutuan yang erat dengan Allah. Secara praktis, kita mewujudnyatakan kasih-Nya kepada orang lain ketika kita memberikan perhatian sepenuhnya kepada mereka, menunjukkan minat pada pemikiran dan tindakan mereka, dan berbagi hidup dengan mereka. Kita bahkan dapat mengajak mereka untuk bersukacita bersama kita! Ketika hidup kita mencerminkan kasih Allah yang nyata, kita akan meneruskan warisan iman yang kekal dalam diri orang lain. —Keila Ochoa

Bapa, kiranya aku meneruskan warisan iman yang baik bagi keluargaku ketika Engkau memakai diriku untuk menunjukkan kasih-Mu yang kekal.

Jika seseorang telah meneruskan warisan iman kepadamu, teruskanlah warisan yang sama kepada orang lain.

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 26-27; Markus 14:27-53

Artikel Terkait:

Mengapa Aku Takut Membagikan Imanku?

Pernahkah kamu merasa takut untuk membagikan imanmu dengan orang lain? Teman kita, Aryanto pernah merasakannya. Bagaimana kisahnya? Apa yang membuat Aryanto takut membagikan imannya? Temukan jawabannya di dalam artikel berikut.

Bagikan Konten Ini
9 replies
  1. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik bahagia murni menang tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  2. Serius
    Serius says:

    setiap manusia memiliki pengaruh, disaat org mengatakan “siapakah Aku ini, aku tdk memiliki pengaruh” sesungguhnya disaat yg sama org tsb memberi pengaruh.

  3. Agus Kenric Alex Wibowo
    Agus Kenric Alex Wibowo says:

    Amin. Bimbing Hamba ya Bapa untuk meneruskan Warisan iman ini kepada Ke 2 anak Hamba Kenric dan Alex dan istri Hamba Ira.

  4. Melysa
    Melysa says:

    Saya bersyukur karena opung dan mamaku memberikan teladan dalam hal doa, tak lupa mama dan opungku berdoa sebelum beraktivitas di pagi hari , sampai kini opung telah pergi aku merasa opung telah memberikan teladan yang baik , semoga dapat meneeuskannya ke anak2 kami juga karena bersama Tuhan adalah İndah dan damai sejahtera , mari selalu berjalan bersamaNYa

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *