Hidup dalam Pengharapan

Jumat, 10 Maret 2017

Hidup dalam Pengharapan

Baca: Efesus 2:11-22

2:11 Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu–sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya “sunat”, yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, —

2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus.

2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,

2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,

2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang “jauh” dan damai sejahtera kepada mereka yang “dekat”,

2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.

2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.

2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah. —Efesus 2:19

Hidup dalam Pengharapan

Steven adalah seorang pengungsi muda asal Afrika yang tidak memiliki kewarganegaraan. Menurutnya, ia mungkin lahir di Mozambik atau Zimbabwe. Ia tidak pernah mengenal ayahnya dan telah kehilangan ibunya. Sang ibu melarikan diri saat terjadi perang saudara dan pergi dari satu negara ke negara lain bekerja sebagai pengasong di jalanan. Tanpa kartu identitas dan tidak dapat membuktikan tempat kelahirannya, Steven pun pergi ke sebuah kantor polisi di Inggris dan meminta supaya dirinya ditahan. Bagi Steven, penjara tampak lebih baik daripada bertahan hidup di jalanan tanpa memiliki hak dan manfaat sebagai seorang warga negara.

Kesusahan dalam menjalani hidup tanpa kewarganegaraan ada di benak Paulus saat ia menuliskan surat untuk jemaat di Efesus. Para pembacanya yang bukan Yahudi tahu betul bagaimana rasanya menjalani hidup sebagai orang asing (Ef. 2:12). Setelah seseorang menemukan hidup dan pengharapan di dalam Kristus (Ef. 1:13), barulah mereka menemukan apa artinya menjadi warga Kerajaan Surga (Mat. 5:3). Di dalam Yesus, mereka mengalami apa artinya dikenal dan dipelihara oleh Bapa yang dinyatakan lewat kedatangan-Nya ke dunia (Mat. 6:31-33).

Paulus menyadari bahwa meskipun kita telah menerima hidup yang penuh pengharapan, tetapi seiring berjalannya waktu, kita bisa menjadi lupa bahwa sepatutnya kita tidak boleh lagi berputus asa.

Kiranya Allah menolong kita untuk menjalani hidup dengan penuh keyakinan—untuk menyadari setiap hari bahwa keberadaan kita sebagai anggota keluarga Allah adalah semata-mata karena iman di dalam Yesus Kristus dan untuk memahami segala berkat serta keistimewaan yang kita terima dari keberadaan kita di dalam Dia. —Mart DeHaan

Tuhan, dengan mengingat tidak berdayanya kami sebelum Engkau menemukan kami, tolonglah kami untuk tidak melupakan mereka yang hidupnya kini masih tak menentu.

Pengharapan berarti besar bagi mereka yang pernah hidup tanpanya.

Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 11-13; Markus 12:1-27

Artikel Terkait:

Aku Kecewa Dan Meninggalkan Gerejaku, Tapi Satu Hal Membuatku Kembali

“Ketika akhirnya aku cukup dewasa untuk bergabung dengan komisi pemuda, aku hanya butuh waktu 3 minggu untuk sampai pada sebuah kesimpulan: Aku membenci mereka.”

Apa yang menjadi penyebab Amy membenci komisi pemuda? Mengapa ia meninggalkan mereka? Baca kesaksian selengkapnya di dalam artikel berikut.

Bagikan Konten Ini
24 replies
  1. lidia
    lidia says:

    Amen Halleluya,luar biasa kasih Tuhan,biarlah Roh Kudus selalú menuntunku,agar aku tidak lepas dariNya bersama Dia take ada sesuatupun yang bisa menceraikanku Dari kasih Tuhan,Puji Tuhan

  2. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik bahagia murni menang tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  3. lena
    lena says:

    Trmksih Tuhan,hidup kami yg tdk berarti Engkau buat menjadi berarti bahkan berharga bagiMu,
    Amin

  4. ros
    ros says:

    trimakasih Tuhan engkau sunggu luar biasa.engkau menjaga,menolong ,membrikan berkatmu kepada kluarga kmi… Aminn.

  5. Rintey Sembiring
    Rintey Sembiring says:

    TKS,utk firman pagi ini yg membuat saya kuat dan ada damai sejahtera serta suka cita.amin

  6. rosnelli
    rosnelli says:

    Saat hidup berada di titik terendah
    cinta kasih Yesus membuat q bsa yakin dalam menghadapinya

  7. Andriyanto Laiman
    Andriyanto Laiman says:

    berharap trus sampai Tuhan datang…..
    pengharapan kepada Tuhan tak pernah mengecewakan……

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *