Berlari dan Beristirahat

Senin, 20 Maret 2017

Berlari dan Beristirahat

Baca: Markus 6:30-46

6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.

6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat.

6:32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.

6:33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka.

6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.

6:35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.

6:36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini.”

6:37 Tetapi jawab-Nya: “Kamu harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya: “Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?”

6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya mereka berkata: “Lima roti dan dua ikan.”

6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.

6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.

6:41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.

6:42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.

6:43 Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.

6:44 Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.

6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.

6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.

Lalu [Yesus] berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” —Markus 6:31

Berlari dan Beristirahat

Tajuk berita utama di sebuah surat kabar menarik perhatian saya: “Istirahat itu Penting bagi Pelari”. Dalam artikel yang ditulis oleh Tommy Manning, seorang mantan anggota tim lari gunung Amerika Serikat, disebutkan bahwa ada satu prinsip yang kadang diabaikan oleh para atlet, yakni tubuh kita memerlukan waktu untuk beristirahat dan memulihkan tenaga setelah menjalani latihan. “Secara psikologis, proses adaptasi yang terjadi sebagai hasil dari pelatihan itu hanya dapat terjadi selama masa istirahat,” tulis Manning. “Itu berarti beristirahat sama pentingnya dengan berlatih.”

Hal yang sama juga berlaku bagi perjalanan iman dan pelayanan kita. Waktu istirahat yang teratur sangat penting untuk menghindari habisnya tenaga dan hilangnya semangat. Yesus juga memerlukan keseimbangan rohani selama hidup-Nya di bumi, bahkan saat menghadapi tuntutan-tuntutan yang amat berat. Saat murid-murid-Nya kembali dari pelayanan mereka yang padat untuk mengajar dan menyembuhkan orang, Yesus berkata kepada mereka, “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” (Mrk. 6:31). Namun, orang banyak masih mengikuti mereka sehingga Yesus mengajar mereka dan menyediakan makanan bagi mereka hanya dari lima roti dan dua ikan (ay.32-44). Ketika semua orang telah pergi, Yesus pun “pergi ke bukit untuk berdoa” (ay.46).

Jika hidup kita hanya diisi dengan pekerjaan, apa yang kita kerjakan semakin lama semakin tidak efektif. Yesus mengundang kita untuk secara teratur bersekutu dengan-Nya di suatu tempat yang sunyi untuk berdoa dan beristirahat. —David McCasland

Tuhan Yesus, terima kasih atas teladan-Mu berdoa seorang diri kepada Bapa-Mu. Berilah kami hikmat dan juga tekad untuk memprioritaskan waktu istirahat dalam perjalanan kami mengikut-Mu.

Dalam kehidupan iman dan pelayanan kita, istirahat sama pentingnya dengan bekerja.

Bacaan Alkitab Setahun: Yosua 4-6; Lukas 1:1-20

Artikel Terkait:

5 Tanda Kita Terlalu Sibuk dengan Diri Sendiri

Mari bicara jujur. Kita semua punya kecenderungan menjadi orang narsis. Tidak ada yang terkecuali. Berikut adalah 5 indikator yang dapat menolong kita mengenali kecenderungan kita untuk sibuk dengan diri sendiri dan menghentikannya sebelum terlambat.

Bagikan Konten Ini
17 replies
  1. Jessica Halim
    Jessica Halim says:

    Terima kasih, firman ini sangat menguatkan ditambah saya memang akhir2 ini sedang sibuk dengan banyaknya tugas, perencanaan magang sampai menyusun skripsi. Hingga waktu untuk Tuhan pun rasanya kurang. Hari ini saya belajar untuk menyediakan waktu pada Tuhan apapun keadaannya.

  2. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik selalu bahagia murni menang terus tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  3. indahwati
    indahwati says:

    Trimksh sdh memberkati kami spy sy lebih memprioritaskan waktu yg ada seefektif mungkin Gbu….

  4. sutikno
    sutikno says:

    Tuhan Yesus , aku bersyukur Engkau mengingatkan aku untuk tidak sibuk dgn pekerjaanku .Engkau ingin aku meluangkan waktu yg terbaik bersama-Mu disetiap waktu . Trimakasih ya Tuhan . terimakasih juga untuk renungannya , kiranya Tuhan memberkati saudara amien

Trackbacks & Pingbacks

  1. […]   Sumber  › Berlari dan Beristirahat […]

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *