Diuji dan Dimurnikan

Senin, 6 Februari 2017

Diuji dan Dimurnikan

Baca: Ayub 23:1-12

23:1 Tetapi Ayub menjawab:

23:2 “Sekarang ini keluh kesahku menjadi pemberontakan, tangan-Nya menekan aku, sehingga aku mengaduh.

23:3 Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia, dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam.

23:4 Maka akan kupaparkan perkaraku di hadapan-Nya, dan kupenuhi mulutku dengan kata-kata pembelaan.

23:5 Maka aku akan mengetahui jawaban-jawaban yang diberikan-Nya kepadaku dan aku akan mengerti, apa yang difirmankan-Nya kepadaku.

23:6 Sudikah Ia mengadakan perkara dengan aku dalam kemahakuasaan-Nya? Tidak, Ia akan menaruh perhatian kepadaku.

23:7 Orang jujurlah yang akan membela diri di hadapan-Nya, dan aku akan bebas dari Hakimku untuk selama-lamanya.

23:8 Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia;

23:9 di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia.

23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.

23:11 Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.

23:12 Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.

Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. —Ayub 23:10

Diuji dan Dimurnikan

Dalam sebuah wawancara, penyanyi dan penulis lagu Meredith Andrews menceritakan pergumulannya saat ia berusaha mencari keseimbangan antara mengurus pelayanan, pekerjaan, pernikahan, dan perannya sebagai ibu. Sambil merenungkan pergumulan itu, ia berkata, “Saya merasa sepertinya Allah membawa saya ke dalam masa pemurnian, bahkan hampirhampir saya merasa patah semangat.”

Ayub pun merasa kewalahan setelah kehilangan penghidupannya, kesehatannya, dan keluarganya. Bahkan lebih parah dari itu, meskipun Ayub sangat setia beribadah kepada Allah, ia merasa Tuhan sedang mengabaikan permohonannya. Allah seolah tidak lagi hadir dalam pengalaman hidupnya. Ayub menyatakan bahwa ia tidak menemukan Allah ke mana pun ia mencari, entah ke utara, selatan, timur, atau barat (Ayb. 23:2-9).

Di tengah keputusasaannya, Ayub mendapat pencerahan. Imannya kembali berkelip seperti nyala lilin di suatu ruang yang gelap. Ia mengatakan, “Karena [Allah] tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas” (ay.10). Orang Kristen sedang diuji dan dimurnikan oleh Allah, ketika Dia memakai berbagai kesulitan untuk menyingkirkan kepercayaan kita pada diri sendiri, kebanggaan diri, dan hikmat duniawi yang kita andalkan. Jika sepertinya Allah membisu selama proses pemurnian itu dan Dia tidak menjawab seruan kita yang meminta pertolongan-Nya, mungkin Dia sedang memberi kita kesempatan untuk bertumbuh semakin kuat dalam iman kita.

Penderitaan dan masalah dapat membentuk karakter yang bersinar dan teguh dalam diri kita, dan itu terjadi ketika kita mempercayai Allah di tengah kesulitan hidup kita. —Jennifer Benson Schuldt

Tuhan, tolonglah aku untuk percaya bahwa Engkau menyertaiku, bahkan di saat aku tak bisa melihat-Mu bekerja dalam hidupku. Dalam setiap penderitaanku, aku berserah pada tujuan-Mu.

Masa-masa yang menguji iman dapat menjadi masa-masa yang meneguhkan iman.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 39-40; Matius 23:23-39

Artikel Terkait:

Mengapa Tuhan Mengambil Sesuatu yang Telah Dia Berikan Kepadaku?

Priscilla begitu bersukacita ketika Tuhan memberikannya beasiswa yang diidam-idamkannya. Tapi, ketika Tuhan seolah akan mengambilnya kembali, dia begitu bergumul.

Baca kesaksian selengkapnya di dalam artikel berikut.

Bagikan Konten Ini
33 replies
  1. Patari Newar
    Patari Newar says:

    terimakasih boleh diingatkan untuk bagian ini..belajar dari iman seorang Ayub dalam menyikapi suatu masalah..Tuhan Yesus memberkati kita sekalian, Amin

  2. rani labella
    rani labella says:

    seprti menjawab semua pergumulanku… tapi pertanyaannya adl jika sdg terjadi sanggupkah qta melewatinya.. sanggupkah dimurnikan di dalam Dia.. bagaimana cara untuk mengenali kekuatan yg diberikan dari Dia dan cara menghncurkan kedagingan yg pada dasarnya lemah.. Dan bagaimna bsa menikmati penghiburan yg datang dari Dia.

  3. tom
    tom says:

    @rani:
    kita tdk bs melewatinya tanpa penyertaan Tuhan, hanya kekuatan dari Dia kita bs melewatinya. Puasa adalah salah satu latihan menaklukkan kedagingan. Dalam iman dan ketekunan kita bisa merasakan penghiburan yg dari Tuhan. mintalah semua kekuatan itu kpd Tuhan. Kiranya Tuhan Allah kita senantiasa memberikan kekuatan kepada kita semua. Amin

  4. Arika Aurania Metta
    Arika Aurania Metta says:

    terima kasih karena sudah boleh diingatkan lagi tentang betapa kita harus selalu bersyukur dan memperkuat iman kita dalam setiap pergumulan yang kita alami..

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *