Pohon yang Bermakna

Selasa, 31 Januari 2017

Pohon yang Bermakna

Baca: Kolose 1:15-20

1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,

1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.

1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,

1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib. —1 Petrus 2:24

Pohon yang Bermakna

Salah satu sajak Kristen paling awal dalam sastra Inggris diberi judul “The Dream of the Rood” (Mimpi Si Salib). Kata rood berasal dari kata dalam bahasa Inggris kuno yang berarti batang atau tiang dan itu mengacu pada salib tempat Kristus disalibkan. Dalam sajak kuno itu, kisah penyaliban Yesus diceritakan kembali dari sudut pandang si kayu salib. Awalnya ketika pohon sumbernya tahu bahwa kayunya akan digunakan untuk membunuh Anak Allah, ia menolak dipakai untuk maksud tersebut. Namun akhirnya Kristus melibatkan pohon itu untuk menyediakan penebusan bagi semua orang yang percaya.

Di taman Eden, ada sebatang pohon yang menjadi sumber dari buah terlarang yang dinikmati oleh nenek moyang pertama kita, yang membuat dosa memasuki kehidupan umat manusia. Dan ketika Sang Anak Allah mencurahkan darah-Nya sebagai pengorbanan terbesar untuk menebus dosa seluruh umat manusia, Dia dipakukan pada kayu salib demi kita. Kristus “telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib” (1Ptr. 2:24).

Salib merupakan titik balik bagi semua orang yang percaya kepada Kristus untuk mendapatkan keselamatannya. Sejak penyaliban Kristus, salib telah menjadi simbol luar biasa dari kematian Sang Anak Allah demi kebebasan kita dari dosa dan kematian. Salib menjadi bukti yang begitu indah dan tak terkatakan tentang kasih Allah bagi kita. —Dennis Fisher

Tuhan, kiranya hatiku memuji-Mu setiap kali aku melihat salib, karena oleh kasih-Mu Engkau telah menyerahkan diri-Mu bagiku.

Kristus menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib demi keselamatan kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 25-26; Matius 20:17-34

Artikel Terkait:

Aku Tidak Memilih untuk Menjadi Gay

Aku pertama kali menyadari bahwa aku mempunyai perasaan-perasaan ini ketika aku mulai memasuki masa puber ketika aku SMP. Aku merasa tertarik dengan seorang laki-laki di kelasku. Saat mulai kuliah, aku juga terkagum-kagum dengan seorang teman laki-laki di kampusku. Itulah saat di mana aku mengindentifikasikan diriku sebagai seorang “gay”.

Baca kesaksian Raphael selengkapnya di dalam artikel ini.

Bagikan Konten Ini
15 replies
  1. arifah
    arifah says:

    Trm ksh Tuhan yesus krn Salib Mu aq hidup,krn kuasa darah Mu aq ditebus olh darah ank domba yg mhl yak bercacat dan bercela krn nyawa Mu aq tlh ditukar dgn hdp yg baru kini aq sepnhny menjd ank Mu.Dgn ap hrs kubls sgl kebaikan Mu y Bapa trimalah pengabdianku hny pada Mu. Haleluya !.

  2. Yohana Septa Putri
    Yohana Septa Putri says:

    Terimakasih Tuhan Untuk Keselamatan yang Kau berikan bagiku, Keluargaku, dan Masa depanku.

  3. icalpenyok
    icalpenyok says:

    Tuhan Yesus kami berterima kasih atas pengorbananMu di kayu salib, itu menjadi titik balik kesungguhan kami menjadi anak Mu yg setia, Amin.

  4. rosmida
    rosmida says:

    kami memujiMu Tuhan dgn sepenuh hati engkau rela berkorban dikayu salib oleh karena dosa kami untuk keselamatan seluruh umat manusia supaya kami hidup kekal di dlm kerajaan sorga terimakasih Yesus amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *