Mendengar dan Menyimak Allah

Kamis, 5 Januari 2017

Mendengar dan Menyimak Allah

Baca: Kejadian 3:8-17

3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”

3:10 Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

3:11 Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”

3:12 Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”

3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.”

3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

Tuhan Allah memanggil . . . “Di manakah engkau?” —Kejadian 3:9

Mendengar dan Menyimak Allah

Putra saya yang masih kecil senang mendengar suara saya, kecuali ketika saya memanggil namanya dengan nada keras dan tegas, lalu diikuti dengan pertanyaan, “Di mana kamu?” Biasanya saya memanggil seperti itu karena ia telah berbuat nakal dan mencoba bersembunyi dari saya. Saya ingin putra saya mendengarkan suara saya karena saya peduli pada keadaannya dan tidak ingin ia terluka.

Adam dan Hawa sudah biasa mendengar suara Allah di Taman Eden. Namun setelah melanggar perintah Allah dengan memakan buah yang dilarang-Nya, mereka bersembunyi dari Allah ketika mendengar Dia memanggil, “Di manakah engkau?” (Kej. 3:9). Mereka tidak ingin bertemu dengan Allah karena mereka menyadari kesalahan mereka, yakni melakukan sesuatu yang telah dilarang oleh Allah (ay.11).

Saat Allah memanggil Adam dan Hawa serta menemukan mereka di taman itu, Dia memang memberikan teguran dan menjabarkan akibat yang akan mereka tanggung (ay.13-19). Namun demikian, Allah juga menunjukkan kebaikan-Nya kepada mereka dan memberikan pengharapan bagi umat manusia, yaitu Juruselamat yang dijanjikan (ay.15).

Allah tidak perlu mencari kita. Dia tahu di mana kita berada dan apa yang kita coba sembunyikan. Namun sebagai Bapa yang penuh kasih, Dia ingin berbicara dengan kita dari hati ke hati dan mengampuni serta memulihkan kita. Dia rindu kita mendengar suara-Nya dan sungguh-sungguh menyimak apa yang dikatakan-Nya. —Keila Ochoa

Ya Bapa, terima kasih untuk kasih dan pemeliharaan-Mu. Terima kasih Engkau telah memberikan Anak-Mu, Juruselamat kami, demi menggenapi janji-Mu untuk mengampuni dan memulihkan kami.

Saat Allah memanggil, kita harus menjawab.

Bacaan Alkitab Setahun: Kejadian 13-15; Matius 5:1-26

Artikel Terkait:

Aku Melakukan Kesalahan Besar, Akankah Tuhan Mengampuniku?

Kamu mungkin menemui mereka di jalanan. Orang-orang yang kesepian, tidak memiliki tempat tinggal, dan kecanduan. Aku merasa sedih karena mereka membiarkan pilihan-pilihan mereka di masa lalu menjebak mereka ke dalam kehidupan yang hancur—karena sebenarnya mereka tidak seharusnya seperti itu.

Baca kisah selengkapnya di dalam artikel ini.

Bagikan Konten Ini
19 replies
  1. KojiPASP
    KojiPASP says:

    Ia pasti memberikan yang terbaik dalam teguran-Nya, karena barangsiapa punya telinga dan mendengar dan melakukannya, maka ia akan diselamatkan. Karena Allah menunjukkan kasih-Nya melalui berbagai hal, dan bila kita mengasihi-Nya kita juga harus menaati-Nya. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, siapa yang mendengarkan didikan-Nya, hidupnya meski dalam kesulitan akan menemukan jalan karena Tuhan menolongnya dalam pengetahuan didikan-Nya.
    Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati kita semua.
    Amin.

  2. anggrenie
    anggrenie says:

    Tuhan tau dosa apa yg sdh kita perbuat. Yg Tuhan butuhkan, kerendahan hati kita utk mengakui dosa kita dan memohon pengampunan dari Nya serta berusaha utk tdk melakukan kesalahan yg sama. Amin

  3. arifah
    arifah says:

    Tuhan Yesus aq mau menjadi alat Mu,berkati hdpku agr dimnp aq berada dpt menjadi garam dan terang dunia.

  4. Gaby Karouw
    Gaby Karouw says:

    Ajar aku Tuhan untuk bisa menjadi aku yg peka terhadap suara dan panggilan-Mu. Aku ingin lebih mengasihi Tuhan seperti Tuhan mengasihi aku, dengan begitu aku akan lebih mengenal suara-Mu. Ajar aku ya Tuhan. Thankyou. Amin.

  5. rosmida
    rosmida says:

    çTerimakasih Yesus atas pemeliharaanmu dan keslamatan yg kau berikan kpd kami ampuni kami atas segala perbuatan kami yg tidak berkenan didalam Mu panggillah aku untuk selalu dekat pdMu jadikan aku menjadi saluran Mu ,pake aku menjadi alat Mu biar lah dithn yg baru ini mengawali selalu perbuatan yg terbaik bagiMu amin

  6. icalpenyok
    icalpenyok says:

    Ya Allah trimakasih kasih dengan segala kebaikan yg sudah Engkau berikan, berjalanlah bersama kami Bapa bersama Mu kami kuat, Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *