Guntur dan Petir

Rabu, 25 Januari 2017

Guntur dan Petir

Baca: Mazmur 29

29:1 Mazmur Daud. Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!

29:2 Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!

29:3 Suara TUHAN di atas air, Allah yang mulia mengguntur, TUHAN di atas air yang besar.

29:4 Suara TUHAN penuh kekuatan, suara TUHAN penuh semarak.

29:5 Suara TUHAN mematahkan pohon aras, bahkan, TUHAN menumbangkan pohon aras Libanon.

29:6 Ia membuat gunung Libanon melompat-lompat seperti anak lembu, dan gunung Siryon seperti anak banteng.

29:7 Suara TUHAN menyemburkan nyala api.

29:8 Suara TUHAN membuat padang gurun gemetar, TUHAN membuat padang gurun Kadesh gemetar.

29:9 Suara TUHAN membuat beranak rusa betina yang mengandung, bahkan, hutan digundulinya; dan di dalam bait-Nya setiap orang berseru: “Hormat!”

29:10 TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.

29:11 TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!

Suara Tuhan membuat kilat menyambar. —Mazmur 29:7 BIS

Guntur dan Petir

Bertahun-tahun lalu ketika saya dan seorang teman sedang memancing, tiba-tiba hujan mulai turun. Kami berteduh di bawah pepohonan aspen dekat situ, tetapi hujan terus turun. Maka kami memutuskan untuk pulang dan berlari ke arah mobil. Saya baru saja membuka pintu mobil dan tiba-tiba petir menyambar pohon-pohon aspen tadi dengan bola api yang bergemuruh. Api itu menghanguskan daun-daun, mengelupas kulit pohon, dan meninggalkan asap pada beberapa cabangnya. Dan kemudian senyap.

Kami terguncang sekaligus terpesona.

Sangat sering petir menyambar dan guntur bergemuruh melintasi lembah di Idaho tempat kami tinggal. Saya menikmatinya—walau pernah nyaris tersambar. Saya menikmati kekuatannya yang dashyat. Kilatnya! Gemuruhnya! Sungguh mengguncang dan mempesona! Bumi dan segala sesuatu di sekitarnya bergetar dan terguncang. Lalu setelah itu ada kedamaian.

Saya sangat menyukai petir dan guntur terutama karena keduanya adalah simbol dari suara Allah (Ayb. 37:4) yang bersabda dengan kekuatan yang mengagumkan dan tak tertahankan melalui firman-Nya. “Suara Tuhan menyemburkan nyala api. . . . Tuhan kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, Tuhan kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!” (Mzm. 29:7,11). Dia memberikan kekuatan untuk bertahan, untuk bersabar, untuk berbuat baik, untuk duduk diam, untuk bangun dan melangkah, atau untuk tidak melakukan apa-apa.

Kiranya Allah sumber damai selalu menyertai kamu. —David Roper

Ya Tuhan, tenangkanlah hatiku di dalam badai. Berikan kepadaku damai-Mu dan kekuatan untuk menjalani hari ini.

Iman menghubungkan kelemahan kita dengan kekuatan Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 12-13; Matius 16

Artikel Terkait:

Tsunami yang Mengubah Hidupku

Tsunami dahsyat di tahun 2004 adalah peristiwa yang tidak akan pernah dilupakan Kelty seumur hidup. Melalui peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya itu, Tuhan mengubahkan cara pandangnya tentang kehidupan.

Bagikan Konten Ini
26 replies
  1. Yonas Suryono
    Yonas Suryono says:

    Meskipun sebagian besar orang memaknai hal2 tsb sbg fenomena alam semata, tetapi kita memaknai sebagai karya dan kuasa Allah.

  2. arifah
    arifah says:

    Bapa aq beriman dgn firman Mu Engkau tdk akan membiarkan aq jatuh tergeletak tngan Tuhan yg perkasa sll menopang dan dlm ktdk berdayaanku kuasa Mu dinyatakan menjadi sempurna. Terpujilah Tuhan Yesus selamanya

  3. rosmida
    rosmida says:

    jika hidup kita seperti badai saat ini senbahlah dia mari kita sembah Tuhan dan nantikanlah Dia badal akan berlalu dan Dia akan memberi kedamaian kepadakita

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *