Sisi Lain dari Penghiburan

Jumat, 16 Desember 2016

Sisi Lain dari Penghiburan

Baca: Yeremia 7:1-11

7:1 Firman yang datang kepada Yeremia dari pada TUHAN, bunyinya:

7:2 “Berdirilah di pintu gerbang rumah TUHAN, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada TUHAN!

7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.

7:4 Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi: Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN,

7:5 melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,

7:6 tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,

7:7 maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari dahulu kala sampai selama-lamanya.

7:8 Tetapi sesungguhnya, kamu percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah.

7:9 Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar korban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal,

7:10 kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!

7:11 Sudahkah menjadi sarang penyamun di matamu rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Kalau Aku, Aku sendiri melihat semuanya, demikianlah firman TUHAN.

Dengarlah firman Tuhan. —Yeremia 7:2

Sisi Lain dari Penghiburan

Tema dari retret bagi jemaat dewasa kami adalah “Hiburkanlah Umat-Ku”. Satu demi satu pembicara memberikan khotbah yang meneguhkan para pendengar. Namun seorang pembicara yang berkhotbah paling akhir mengubah suasana itu sama sekali. Ia berkhotbah dari Yeremia 7:1-11 dengan topik “Bangun dari Tidur”. Dengan kata-kata yang tegas tetapi penuh kasih, ia menantang kami semua untuk bangun dan berbalik dari dosa.

“Jangan bersembunyi di balik kasih karunia Allah dan tetap hidup dalam dosa yang tersembunyi,” desaknya, seperti yang dilakukan Nabi Yeremia. “Kita bisa saja membual, ‘Aku seorang Kristen; Allah mengasihiku; Aku tidak takut bahaya,’ tetapi sebenarnya kita terus melakukan bermacam-macam kejahatan.”

Kami tahu bahwa pembicara itu benar-benar mempedulikan kami, tetapi hati kami menjadi gelisah ketika mendengarkannya berkata, “Allah adalah kasih, tetapi Dia juga adalah api yang menghanguskan! (lihat Ibr.12:29). Dia tidak akan pernah membiarkan dosa!”

Nabi Yeremia mempertanyakan sikap umat Israel, “Masakan kamu mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu . . . mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal, kemudian kamu datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata: Kita selamat, supaya dapat pula melakukan segala perbuatan yang keji ini!” (7:9-10).

Dalam tema “Hiburkanlah Umat-Ku”, pembicara terakhir itu menyingkapkan sisi lain dari penghiburan Allah. Seperti ramuan pahit yang menyembuhkan orang dari penyakit malaria, kata-katanya yang keras itu menyembuhkan jiwa kami. Ketika mendengar kebenaran yang keras, kiranya kita tidak menghindar, melainkan menerima pengaruhnya yang memulihkan kita. —Lawrence Darmani

Bapa Surgawi, begitu besarnya kasih-Mu kepada kami sehingga Engkau tidak membiarkan kami terus melanggar perintah-Mu. Teguran-Mu tak pernah bertujuan untuk menyakiti kami, tetapi semata-mata untuk memulihkan kami. Engkaulah Allah sumber segala penghiburan.

Disiplin Allah dimaksudkan untuk membuat kita serupa dengan Anak-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun: Amos 4-6; Wahyu 7

Artikel Terkait:

Pacarku Tidak Seiman, dan Tuhan Mengingatkanku dengan Cara yang Tidak Terduga Ini

Aku mendambakan memiliki pacar sejak duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Ketika aku mulai mengenal istilah ‘jatuh cinta’, orang yang menarik perhatianku selalu teman lelaki yang berbeda agama. Baca kesaksian Noni selengkapnya di dalam artikel ini.

Bagikan Konten Ini
18 replies
  1. Totonta Brahmana
    Totonta Brahmana says:

    trima kasih Allahku tuk pg yg indah ini.kau beri kpd kami tuk km nikmati dan renungkan kasihMu.aku mau TUHAN berbalik dr jlnku yg salah.bri aku hikmat agar aku tdk mengandalkan pikiranku dlm mengambil keputusan dan biarlah rohMu yg bekerja terus dlmku sepanjang hidupku.amin

  2. Okki
    Okki says:

    trima kasih Bapa, aku mau berbalik dari dosa, aku mau mengikut Engkau Tuhan
    biarlah Roh-Mu yang selalu melindungiku

  3. Benny Aryanto Sihaloho
    Benny Aryanto Sihaloho says:

    mari mita tetap menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan supaya tidak sekalipun kita menyimpang dari kebenaran.. tks renungan sate-nya

  4. rosmida
    rosmida says:

    karena kasih Mu lah Tuhan kami ada hingga pada saat ini bukan karena perbuatan kami terhadapMu kalau kami merenungkan apakah yg telah kami perbuat terhadapMu kami tdk layak dihadapan Mu kami kami rindu Tuhan agar kami terus untuk melakukan firman Mu dlm hidup kami tuntun lah kami didalam kerinduan kami ini untuk tetap melakukan perintah Mu supaya Engkau hidup didalam kami dan kamipun hidup didalam Mu amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *