Pendengar dan Pelaku

Sabtu, 3 Desember 2016

Pendengar dan Pelaku

Baca: Yakobus 1:22-27

1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.

1:23 Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.

1:24 Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.

1:25 Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

1:26 Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.

1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Ibadah yang murni dan yang tak bercacat . . . ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka. —Yakobus 1:27

Pendengar dan Pelaku

Suatu malam ada seorang jemaat menelepon ke rumah hendak berbicara dengan suami saya. Ia melaporkan bahwa seorang wanita berumur 70-an tahun yang biasa melayani sebagai pendoa di gereja kami sedang dilarikan ke rumah sakit. Selama ini, wanita tersebut hidup sendiri, dan penyakitnya yang parah telah membuatnya tidak bisa makan-minum, melihat, atau berjalan. Kami sangat mengkhawatirkan keadaannya dan tidak tahu apakah ia akan bertahan hidup, maka kami meminta pertolongan dan belas kasihan Allah. Gereja kami segera menyusun jadwal jaga agar ada anggota-anggota jemaat yang dapat menemani dan melayaninya sepanjang hari. Melalui kehadiran anggota jemaat itu, para pasien, pengunjung, dan staf rumah sakit pun ikut mengalami kasih Tuhan.

Surat Yakobus hendak mendorong jemaat Kristen mula-mula yang berlatar belakang Yahudi untuk mempedulikan orang-orang di sekitar mereka yang membutuhkan pertolongan. Yakobus menghendaki orang-orang beriman tidak hanya mendengarkan firman Allah, tetapi juga menjadi pelaku firman lewat tindakan mereka (1:22-25). Dengan menyebutkan perlunya mempedulikan kaum yatim piatu dan janda (ay.27), ia mengemukakan kebutuhan dari kelompok masyarakat yang tidak terurus, karena pada zaman itu seharusnya pihak keluargalah yang bertanggung jawab atas kebutuhan mereka.

Bagaimana tanggapan kita terhadap orang-orang yang tidak terurus di tengah jemaat dan lingkungan kita? Apakah kepedulian kepada para janda dan yatim piatu menjadi bagian penting dari penerapan iman kita? Kiranya Allah membuka mata kita untuk melihat dan melayani siapa saja yang yang membutuhkan pertolongan kita. —Amy Boucher Pye

Allah Bapa, hati-Mu tersentuh oleh penderitaan mereka yang tidak terurus dan kesepian. Tolonglah kami untuk mengasihi umat-Mu sebagaimana Engkau mengasihi mereka, karena kami semua diciptakan segambar dengan-Mu.

Iman sejati tidak hanya diucapkan melainkan dibuktikan lewat tindakan.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 45-46; 1 Yohanes 2

Artikel Terkait:

Jeritan Bisu Aylan

Awal bulan September 2015, sebuah foto sedang marak menjadi perbincangan: foto seorang bocah laki-laki Suriah berusia 3 tahun, tertelungkup di pinggir sebuah pantai di Turki. Bocah itu bernama Aylan Kurdi. Ia tewas tenggelam—bersama kakak laki-laki dan ibunya—ketika hendak mengungsi dari Turki ke Yunani. Baca kisah lengkapnya di dalam artikel ini.

Bagikan Konten Ini
26 replies
  1. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata besar selama – lamanya buat kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  2. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh teguh tentram baik bahagia menang segar nyaman sejuk kuat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  3. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik bahagia murni menang tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  4. rosmida
    rosmida says:

    Iman tanpa perbuatan adalah mati oleh karna itu jgnlah kita hanya berkata aku beriman tapi tidak berbuat tolonglah kami Tuhan agar kami dapat mengasihi seperti Engkau mengasihi kami

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *