Tanda dan Perasaan
Rabu, 9 November 2016
Baca: Matius 16:1-4
16:1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.
16:2 Tetapi jawab Yesus: “Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,
16:3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.
16:4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.” Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang di jalanku. —Mazmur 119:105
Seorang pemuda yang saya kenal memiliki kebiasaan untuk meminta tanda kepada Allah. Sikap itu tidak selalu salah, tetapi doa-doa yang dinaikkannya cenderung meminta konfirmasi atas perasaannya. Sebagai contoh, ia akan berdoa, “Tuhan, jika Engkau ingin aku melakukan X, tolonglah Engkau melakukan Y, maka aku akan tahu bahwa Engkau berkenan atas hal itu.”
Hal itu menciptakan suatu dilema. Karena caranya berdoa dan anggapannya tentang cara Allah menjawab doanya, ia merasa bahwa ia harus kembali menjalin hubungan dengan mantan pacarnya. Di sisi lain, mantan pacarnya justru merasa sangat yakin bahwa Allah tidak menghendaki mereka kembali bersama.
Para pemimpin agama di zaman Yesus pernah menuntut tanda dari-Nya untuk membuktikan keabsahan dari pengakuan-pengakuan-Nya (Mat. 16:1). Mereka tidak sedang meminta petunjuk dari Allah, melainkan sedang menantang otoritas-Nya sebagai Tuhan. Yesus menjawab, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda” (ay.4). Respons tajam dari Tuhan Yesus itu tidak dimaksudkan untuk mencegah orang mencari petunjuk dari Allah. Sebaliknya, Yesus menuduh mereka telah mengabaikan nubuat-nubuat dalam Kitab Suci yang jelas-jelas mengisyaratkan bahwa Dia adalah Mesias.
Allah ingin kita mencari petunjuk dari-Nya melalui doa (Yak. 1:5). Dia juga memberi kita bimbingan melalui Roh Kudus (Yoh. 14:26) dan firman-Nya (Mzm. 119:105). Dia menyediakan para pembina rohani dan pemimpin yang bijaksana. Dan Dia telah memberi kita teladan dalam diri Yesus.
Meminta Allah untuk memberikan arahan yang jelas memang merupakan sikap yang bijaksana, tetapi Dia tidak selalu memberikan petunjuk-Nya dengan cara-cara yang kita harapkan atau inginkan. Yang mungkin lebih penting dari doa kita adalah bahwa kita semakin mengenal sifat-sifat Allah dan menikmati hubungan pribadi yang semakin erat dengan Allah Bapa kita. —Tim Gustafson
Cara terbaik untuk mengetahui kehendak Allah adalah dengan
menyatakan kerelaan kita untuk taat kepada-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 46-47; Ibrani 6
“Mengapa Tuhan mengizinkan manusia mengalami penderitaan yang begitu berat?” Aku sendiri pernah mengajukan pertanyaan ini kepada Tuhan. Semua pengalaman yang berat dan menyakitkan hampir membuatku mati rasa. Rasanya seperti jatuh dalam sebuah jurang tanpa dasar. Mengapa aku, Tuhan?
Amin.
Tuhan pasti punya rencana yg indah…. Amin
Ini seperti sedang saya alami saat ini, semoga saya selalu di kuatkan di dalamNya. Amin
Terjadilah padaku menurut Kehendak-Mu. Amin.
FirmanNya yang setiap hari kita nikmati juga menjadi salah satu sarana komunikasi antara aku dan Tuhan. Taat serta minta hikmat dan kepekaan daripadaNya.
syalom… wahhh…saya sangat trberkati dan tertegur… trimakasih atas Firmannya..
biarlah kehendakMu yg jadi dalam hidupq
amin gbu all
amin
Kuatkan HambaMu Tuhan…. Amin.
sangat membangun
Tepat pada waktunya. Amen!
semuai indah pada waktunya
Terima kasih Tuhan atas kekuatan yang kau berikan ini.
amin, puji Tuhan..
Biarlah kehendakNya yg jadi.. bukan kehendak kita amin.Tuhan memberkati kita sekalian
amin, GOD JESUS BLESS US. AMEN
apa yg dipikirkan Allahtidak sama dengan pikiran manusia.
Amin
amin
ya Tuhan ajar kami lbh peka dgn perkataanMu spya biar kehendakMu saja yg jd pada kami bukan kehendak kami.. dan ampuni kami yg terkadang keras kepala memaksakan inginnya kami serta mencobaiMu dgn menyatakan jika yg terjadi A maka aku harus lakukan B atau jika aku inginnya A maka tolong Tuhan lakukan spya aku tau.. ampuni aku ya Tuhan.. aminnn.. :’)
Jadilah kehendakMu, Bapa..
Tuhan Yesus lakukan apa yg Engkau pandang baik buat kami, Amin.
Tuhan mendidik kita untuk menjadi kuat…