Memakai Topeng

Kamis, 17 November 2016

Memakai Topeng

Baca: Matius 6:1-6

6:1 “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.

6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

6:5 “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. —Matius 6:4

Memakai Topeng

Kerri berusaha keras membuat orang mengagumi dirinya. Ia suka tampil gembira agar orang lain memperhatikan dan memujinya karena perangainya yang ceria. Ada yang mendukungnya karena melihat Kerri memang menolong orang-orang di komunitasnya. Namun suatu kali Kerri dengan jujur menyatakan, “Aku memang mengasihi Tuhan, tetapi adakalanya aku merasa seperti memakai topeng.” Perasaan tidak aman yang dimilikinya menjadi alasan di balik hampir semua upayanya untuk terlihat baik di mata orang lain, dan ia mengatakan sudah jenuh bersikap demikian.

Kita semua bisa memaklumi Kerri karena tidak seorang pun dapat memiliki motivasi yang sempurna. Kita memang mengasihi Tuhan dan sesama, tetapi motivasi kita dalam menjalani kehidupan iman kita terkadang tidak lagi murni, karena bercampur dengan kerinduan kita untuk dihargai atau dipuji.

Yesus pernah berbicara tentang mereka yang bersedekah, berdoa, dan berpuasa agar diketahui orang (Mat. 6:1-6). Dia mengajar dalam Khotbah di Bukit: “Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi,” “berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi,” dan “apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu . . . supaya orang melihat bahwa [kamu] sedang berpuasa” (ay.4,6,16).

Melayani memang paling sering dilakukan di depan umum, tetapi mungkin suatu pelayanan sederhana yang tidak diketahui banyak orang dapat menolong kita untuk belajar mencukupkan diri dengan pandangan Allah atas diri kita. Allah yang menciptakan kita menurut gambar-Nya sangat menghargai kita hingga Dia menyerahkan Anak-Nya bagi kita dan menyatakan kasih-Nya kepada kita hari lepas hari. —Anne Cetas

Ya Tuhan, ampuni aku karena lebih menginginkan pujian dari orang lain ketimbang dari-Mu. Tolonglah aku untuk menjaga kemurnian motivasiku.

Kerinduan kita untuk menyenangkan Allah seharusnya menjadi motivasi kita yang tertinggi untuk menaati Dia.

Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 5-7; Ibrani 12

Artikel Terkait:

Mengapa Harus Aku?

Bukankah ada banyak orang lain yang punya keahlian dan lebih layak untuk dipakai Allah? Mengapa harus aku? Aku tidak punya hal yang cukup baik untuk diberikan. Baca kesaksian Putri Patuan di selengkapnya di dalam artikel ini.

Bagikan Konten Ini
26 replies
  1. Melysa ripka a
    Melysa ripka a says:

    Terimakasih untuk Firman Hari ini Tuhan , hanya Pujian Bagi Tuhan hanya Tuhan layak di sembah tak seorangpun layak megahkan diri , kemuliaan hanyalah kepada Tuhan , sgala pujian bagi Tuhan

  2. Patrick Ferdinand
    Patrick Ferdinand says:

    terima kasih Bapa,untuk semua perintahMu yg akan membuatku lebih taat kepadaMU.

    segalah puji dan syukur hanya kepadaMU yah ALLAHKU.

  3. dennyboylubis
    dennyboylubis says:

    pelayanan pribadi doa syafaat bg org lain adalah pelayanan yg dinilai sendiri ol Tuhan…sdhkah kita bersyafaat utk org lain….

  4. Benhard Sitanggang
    Benhard Sitanggang says:

    Tolong kami Tuhan agar dapat lebih mengerti panggilan kami sebagai seorang Kristiani didunia yaitu menjadikan semua bangsa muridMu..
    amin.

  5. rosmida
    rosmida says:

    Tuntun kami Tuhan agar kami boleh melayanimu dengan kesungguhan hati bukan karena mau dilihat orang tetapi murni memuliakan nama Tuhan amin

  6. Susan
    Susan says:

    Tetap Fokus kpd motivasi kita bahwa kita melayani Tuhan Yesus, bukan diri kita or lembaga gereja. Bapa..mampukan setiap anak anakMu yg melayani byk org dibidang apapun Fokus kpd motivasi pelayanan bukan kpd perlakuan…Amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *