Indah di Mata Allah
Senin, 28 November 2016
Baca: Lukas 7:36-50
7:36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
7:39 Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: “Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.”
7:40 Lalu Yesus berkata kepadanya: “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon: “Katakanlah, Guru.”
7:41 “Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
7:42 Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?”
7:43 Jawab Simon: “Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.” Kata Yesus kepadanya: “Betul pendapatmu itu.”
7:44 Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: “Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
7:45 Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
7:46 Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.”
7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni.”
7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: “Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?”
7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. —Markus 14:6
Ada dua gadis remaja. Yang pertama adalah gadis yang kuat dan sehat. Gadis yang satu lagi tak pernah merasakan kebebasan untuk bergerak ke mana pun secara mandiri. Dari atas kursi rodanya, ia tak hanya merasakan pergumulan batin dalam hidupnya, tetapi juga serangkaian penderitaan dan pergumulan jasmani.
Namun kedua gadis remaja itu tersenyum riang ketika mereka menghabiskan waktu bersama. Kedua remaja itu menyadari adanya persahabatan yang indah di antara mereka.
Yesus mencurahkan banyak waktu untuk memperhatikan orang-orang seperti gadis di kursi roda itu, yakni mereka yang seumur hidupnya membutuhkan perhatian khusus atau memiliki kekurangan fisik, dan mereka yang dipandang rendah oleh orang lain karena berbagai alasan. Yesus bahkan memperkenankan salah satu dari mereka untuk mengurapi-Nya dengan minyak, meski hal itu dianggap hina oleh orang Farisi (Luk. 7:39). Pada kesempatan lain, ketika seorang wanita menunjukkan kasihnya dengan tindakan serupa, Yesus berkata kepada para pengecamnya, “Biarkanlah dia. . . . Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku” (Mrk. 14:6).
Allah menghargai setiap orang dengan setara; di mata-Nya tidak ada perbedaan. Pada kenyataannya, kita semua sangat membutuhkan kasih dan pengampunan Kristus. Kasih Kristus membuat Dia rela mati di kayu salib bagi kita.
Kiranya kita memandang setiap orang sebagaimana Yesus memandang mereka: diciptakan menurut gambar Allah dan layak menerima kasih-Nya. Marilah memperlakukan setiap orang yang kita temui dengan meneladani Yesus yang tidak membeda-bedakan orang dan yang dapat melihat keindahan dalam diri mereka. —Dave Branon
Tuhanku, tolong aku melihat orang lain dengan mata-Mu—bukan karena perbuatan atau penampilan mereka, tetapi karena Engkau mencipta mereka sesuai rupa-Mu dan begitu mengasihi mereka hingga rela mati bagi mereka.
Setiap orang yang kita temui diciptakan dalam gambar dan rupa Allah.
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 33-34; 1 Petrus 5
Background photo credit: Ian Tan
Artikel Terkait:
Ketika Orang Menjulukiku Gendut
Menjadi “gendut” membuat Chrisanty membenci dirinya sendiri. Makin lama, makin tertanam di benaknya bahwa dia memang gendut dan jelek, dan hal itu tidak akan pernah berubah. Chrisanty mulai menjadi orang yang sangat sensitif. Baca kesaksian lengkapnya di dalam artikel ini.
Amin
Thx Lord…
thanks God
Amin,
amin
kiranya dengan firman Tuhan hari ini menyadarkan kita semua tentang pentingnya mengasihi sesama kita tanpa membeda-bedakannya
amin
Amin
Amin
amin
Amin
thanks for his quiet time, I was blessed once this morning
amin
Amin
berbahagialah orang yang dosanya di ampuni Tuhan…..
Kasih… merangkul yg tertindas
Sangat terberkati, di tengah isu SARA yg sdg beredar di masyarakat, kiranya kita bisa tetap saling mengasihi tanpa melihat perbedaan.. Gbus
Amin
Amin
amen jesus bless you
Amenn… Inspirasi yang menguatkan..
Tuhan ajari kami untuk mengasihi amin.
Haleluya,Amin!
marikita mengasihi tanpa melihat apa yg telah diperbuat untuk kita sebab mengasihi tanpa pamrih itulah perbuatan yg di inginkan Tuhan buat kita