Tetap Semangat

Minggu, 16 Oktober 2016

Tetap Semangat

Baca: 1 Tesalonika 4:1-12

4:1 Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi.

4:2 Kamu tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus.

4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,

4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,

4:5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,

4:6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.

4:7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.

4:8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.

4:9 Tentang kasih persaudaraan tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah.

4:10 Hal itu kamu lakukan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kamu, saudara-saudara, supaya kamu lebih bersungguh-sungguh lagi melakukannya.

4:11 Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, seperti yang telah kami pesankan kepadamu,

4:12 sehingga kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luar dan tidak bergantung pada mereka.

Kami minta dan nasihatkan kamu . . . baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. —1 Tesalonika 4:1

Tetap Semangat

Putra saya suka membaca. Jika ia membaca lebih banyak buku daripada yang diwajibkan oleh sekolahnya, ia akan mendapatkan sertifikat penghargaan. Dorongan semacam itu memotivasinya untuk tetap bersemangat melakukan hal yang baik itu.

Ketika Paulus menulis surat untuk jemaat di Tesalonika, ia memotivasi mereka bukan dengan memberikan hadiah, melainkan dengan kata-kata yang menguatkan. Ia berkata, “Saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi” (1Tes. 4:1). Hidup orang Kristen di Tesalonika telah berkenan kepada Allah, dan Paulus menyemangati mereka untuk terus menjalani hidup bagi-Nya dengan lebih bersungguh-sungguh lagi.

Mungkin saat ini kamu dan saya telah melakukan yang terbaik untuk mengenal, mengasihi, dan menyenangkan Allah Bapa kita. Marilah kita menjadikan perkataan Paulus itu sebagai dorongan untuk terus bersemangat hidup bagi Tuhan.

Namun demikian, marilah kita maju selangkah lagi. Adakah seseorang yang dapat kita semangati dengan kata-kata Paulus tersebut? Apakah kamu teringat kepada seseorang yang selama ini tekun mengikut Tuhan dan selalu berusaha menyenangkan hati-Nya? Kamu dapat mengirimkan pesan singkat atau menghubungi orang tersebut untuk mendorongnya agar tetap bersemangat dalam perjalanan imannya bersama Tuhan. Mungkin saja, pesan atau ucapan kamu itu memang sedang mereka butuhkan agar mereka tetap kuat mengikut dan melayani Yesus. —Keila Ochoa

Ya Tuhan, aku bersyukur atas dorongan yang Engkau berikan melalui firman-Mu agar aku terus setia menjalani hidup ini bagi-Mu.

Hari ini, doronglah seseorang untuk terus menjalani hidupnya bagi Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 47-49; 1 Tesalonika 4

Artikel Terkait:

Kisah Mengharukan di Olimpiade Rio 2016

“Apa yang akan kamu lakukan jika kamu tidak sengaja bertabrakan dengan seorang kompetitormu dalam sebuah pertandingan terpenting dalam hidupmu? Apakah kamu akan bangkit secepat mungkin dan berusaha untuk mengejar waktu yang terbuang? Ataukah kamu akan berhenti dan menolong kompetitormu untuk bangkit?”
Baca selengkapnya di dalam artikel ini.

Bagikan Konten Ini
16 replies
  1. Mei Rodhiah Panjaitan
    Mei Rodhiah Panjaitan says:

    Saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi” (1Tes. 4:1)

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *