Tahap demi Tahap

Kamis, 27 Oktober 2016

Tahap demi Tahap

Baca: Bilangan 33:1-15,36-37

33:1 Inilah tempat-tempat persinggahan orang Israel, setelah mereka keluar dari tanah Mesir, pasukan demi pasukan, di bawah pimpinan Musa dan Harun;

33:2 Musa menuliskan perjalanan mereka dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN; dan inilah tempat-tempat persinggahan mereka dalam perjalanan mereka:

33:3 Mereka berangkat dari Rameses pada bulan yang pertama, pada hari yang kelima belas bulan yang pertama itu; pada hari sesudah Paskah berjalanlah orang Israel keluar, oleh tangan yang dinaikkan, di depan mata semua orang Mesir,

33:4 sementara orang Mesir sedang menguburkan orang-orang yang telah dibunuh TUHAN di antara mereka, yakni semua anak sulung; sebab TUHAN telah menjatuhkan hukuman-hukuman kepada para allah mereka.

33:5 Berangkatlah orang Israel dari Rameses, lalu berkemah di Sukot.

33:6 Mereka berangkat dari Sukot, lalu berkemah di Etam yang di tepi padang gurun.

33:7 Mereka berangkat dari Etam, lalu balik kembali ke Pi-Hahirot yang di depan Baal-Zefon, kemudian berkemah di tentangan Migdol.

33:8 Mereka berangkat dari Pi-Hahirot dan lewat dari tengah-tengah laut ke padang gurun, lalu mereka berjalan tiga hari perjalanan jauhnya di padang gurun Etam, kemudian mereka berkemah di Mara.

33:9 Mereka berangkat dari Mara, lalu sampai ke Elim; di Elim ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma; di sanalah mereka berkemah.

33:10 Mereka berangkat dari Elim, lalu berkemah di tepi Laut Teberau.

33:11 Mereka berangkat dari Laut Teberau, lalu berkemah di padang gurun Sin.

33:12 Mereka berangkat dari padang gurun Sin, lalu berkemah di Dofka.

33:13 Mereka berangkat dari Dofka, lalu berkemah di Alus.

33:14 Mereka berangkat dari Alus, lalu berkemah di Rafidim, dan di sana tidak ada air minum untuk bangsa itu.

33:15 Mereka berangkat dari Rafidim, lalu berkemah di padang gurun Sinai.

33:36 Mereka berangkat dari Ezion-Geber, lalu berkemah di padang gurun Zin, yaitu Kadesh.

33:37 Mereka berangkat dari Kadesh, lalu berkemah di gunung Hor, di perbatasan tanah Edom.

Musa menuliskan perjalanan mereka dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah Tuhan. —Bilangan 33:2

Tahap demi Tahap

Bilangan pasal 33 mungkin termasuk bagian Alkitab yang mudah terlewat begitu saja tanpa kita renungkan. Kelihatannya pasal itu tidak lebih dari sebuah daftar panjang berisi nama-nama tempat yang disinggahi bangsa Israel dalam perjalanan mereka dari Rameses di Mesir hingga ke dataran Moab. Namun daftar itu pasti bernilai penting karena itulah satu-satunya bagian dalam kitab Bilangan yang dimulai dengan kata-kata: “Musa menuliskan . . . sesuai dengan titah Tuhan” (ay.2).

Mengapa daftar itu perlu dituliskan? Mungkinkah daftar tersebut akan menjadi pegangan bangsa Israel yang telah melewati padang gurun untuk mengingat kembali perjalanan mereka selama 40 tahun dan mengenang kesetiaan Allah di setiap tempat yang mereka singgahi?

Saya membayangkan seorang pria Israel duduk di dekat perapian sambil mengenang beberapa peristiwa bersama putranya. Ayah itu mengatakan: “Ayah takkan pernah melupakan Rafidim! Waktu itu Ayah merasa begitu haus, karena tak ada apa pun di sana kecuali hamparan pasir dan semak-semak sepanjang ratusan mil. Kemudian Allah memerintahkan Musa untuk mengambil tongkatnya dan memukulkannya pada batu karang—suatu lempengan batu yang sangat keras. Ayah sempat berpikir, Sia-sia saja tindakan Musa itu; batu itu takkan mengeluarkan apa-apa. Namun Ayah kaget, karena air memang terpancar dari batu karang itu! Aliran air yang melimpah itu memuaskan ribuan orang Israel yang kehausan. Aku takkan pernah melupakan hari itu!” (Lihat Mzm. 114:8; Bil. 20:8-13; 33:14).

Jadi, mengapa kamu tidak mencobanya? Renungkan hidupmu— tahap demi tahap—dan ingatlah semua cara yang telah Allah tempuh untuk menunjukkan kasih setia-Nya kepadamu. —David Roper

Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ‘kan kagum oleh kasih-Nya. —Johnson Oatman Jr.

Kesetiaan Allah kekal dari generasi ke generasi.

Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 12-14; 2 Timotius 1

Artikel Terkait:

Ibu, Terima Kasih untuk Teladanmu yang Luar Biasa

“Ibuku adalah salah satu wanita paling luar biasa yang pernah aku tahu. Setelah ayahku meninggal pada tahun 2011, ia tetap berjuang demi ketiga anaknya.”
Baca kesaksian Charlotte selengkapnya di dalam artikel ini.

Bagikan Konten Ini
18 replies
  1. purnadi
    purnadi says:

    Aku tahu Tuhan, Engkau sedang memproses hamba Mu ini tahap demi tahap sampai ditanah yg berlimpah susu & madu itulah tanah perjanjian.

  2. Maria Mahdalena
    Maria Mahdalena says:

    Tuhan, bentuklah hambaMu ini dengan proses yang Tuhan inginkan. Aku mau dibentuk seturut kehendakMu Bapaku. Masa depanku ada di tanganMu. Amin.

  3. Ferry Harianja
    Ferry Harianja says:

    jam 4.40 pagi saya terbangun dan membaca artikel ini, sungguh saya di berkati dan merenungkan betapa baiknya Tuhan atas hidup saya dan menolong saya

  4. novita
    novita says:

    haleluya… aku sadari aku kurang bersyukur kpd Tuhan. yah Bapa maafkan hambamu yg berdosa ini. urapilah kami dan berikan berkatmu kpd kami. hanya kepadamulah aku berserah. hanya padamulah aku berdoa dan memohon karuniamu. amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *