Berkorban bagi Sesama
Jumat, 14 Oktober 2016
Baca: 1 Yohanes 3:16-17
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. —Yohanes 10:11
Saya penyuka burung, dan itulah alasan saya membeli enam burung peliharaan di dalam sangkar dan membawanya pulang untuk dirawat setiap hari oleh putri kami, Alice. Suatu hari, salah seekor burung itu sakit dan mati. Kami berpikir barangkali burung-burung tersebut lebih senang jika tidak di dalam sangkar. Maka kami pun melepaskan lima burung yang masih hidup dan mengamati burung-burung itu terbang menjauh dengan gembira.
Alice kemudian berujar, “Tahukah Ayah, karena kematian seekor burung, kita membebaskan lima burung lainnya?”
Bukankah itu seperti yang dilakukan Tuhan Yesus bagi kita? Sama seperti dosa satu orang (Adam) membawa penghukuman bagi dunia, demikianlah kebenaran satu Manusia (Yesus) membawa keselamatan bagi mereka yang percaya (Rm. 5:12-19). Yesus berkata, “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yoh. 10:11).
Yohanes menerapkan pernyataan Yesus itu dengan mengatakan, “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita” (1Yoh. 3:16). Itu tidak selalu berarti kematian harfiah, tetapi ketika kita menyelaraskan kehidupan kita dengan teladan kasih Yesus yang rela berkorban, itu berarti kita sedang “menyerahkan nyawa kita.” Sebagai contoh, kita bisa memilih untuk melepaskan harta benda yang kita miliki dan membagi-bagikannya kepada orang lain yang berkekurangan (1Yoh. 3:17) atau meluangkan waktu mendampingi seseorang yang sedang membutuhkan penghiburan kita.
Untuk siapakah kamu perlu berkorban hari ini? —Lawrence Darmani
Dalam hal apakah orang lain telah berkorban demi kebaikanmu?
Pengorbanan Kristus yang terbesar bagi kita memotivasi kita untuk mengorbankan diri kita demi orang lain.
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 43-44; 1 Tesalonika 2
Hari itu Sari Marlia diingatkan bahwa mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama manusia adalah satu paket komplit. Kita tidak dapat berkata, ‘Tuhan aku mengasihi-Mu’ ketika pada saat yang sama kita sedang membenci orang lain. Baca kisah selengkapnya di dalam artikel ini.
Aminn.. Puji Tuhan..
amin.
Amin..bantu kami untuk mau berkorban Tuhan
Trimakasih Tuhan buat Firman-Mu pagi ini. Amin…
amin
Amin
amin
:”) amin
Amin… sangat memberkati
puji Tuhan..Smg kami jg bs mencerminkan karakter Kristus dlm kehidupan sehari2…amin
ajar hatiku untuk berkorban untukmu dan sesama manusia, terutama saudara seiman
berkorban untuk sesama berlandaskan teladan Yesus. Ia tidak memilah2 utk siapa ia berkorban, tp utk smua manusia. God bless us
Amin ….. ketuk lah hati kami untuk selalu berkorban
amin
oh… haleloyahh
amin..
Tuhan Yesus trimakasih Engkau sdh mengingatkan kembali kepada kami arti pengorbananMu. bimbinglah kami agar kami dapat melakukanny kepada sesama sma seperti yg sudah Engkau ajarkan.A min
Trima kasih Yesus yg mati di kayu salib utk menyelamatkan kami manusia berdosa ini,per tolonganMu sungguh kami rasakan dlm kehidupan ini,thank you lord
thankyou Jesus
amin
amin
nice
amen
haleluya
Amen..sangat terdorong..puji Tuhan..
Terima kasih Yesus. Engkau relah berkorban demi kami anak2mu. Amin
amin