“Telah Kaudoakan Kepada-Ku”
Kamis, 1 September 2016
Baca: Yesaya 37:9-22, 33
37:9 Dalam pada itu raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia, berita yang demikian: “Ia telah keluar berperang melawan engkau,” dan ketika mendengar itu, disuruhnyalah utusan-utusan kepada Hizkia dengan pesan:
37:10 “Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercayai itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan: Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.
37:11 Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan?
37:12 Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di Telasar?
37:13 Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad raja kota Sefarwaim, raja negeri Hena dan Iwa?”
37:14 Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.
37:15 Hizkia berdoa di hadapan TUHAN, katanya:
37:16 “Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.
37:17 Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah segala perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mencela Allah yang hidup.
37:18 Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan semua bangsa dan negeri-negeri mereka
37:19 dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang.
37:20 Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah TUHAN.”
37:21 Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan: “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tentang yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur,
37:22 inilah firman yang telah diucapkan TUHAN mengenai dia: Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu.
37:33 Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai raja Asyur: Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana; juga ia tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. —Filipi 4:6
Apa yang kamu lakukan untuk mengatasi kekhawatiranmu? Akankah kamu memendamnya, atau justru mengungkapkannya? Ketika raja Asyur yang kejam, Sanherib, sedang bersiap untuk menghancurkan Yerusalem, ia mengirimkan pesan kepada Raja Hizkia. Sanherib mengatakan bahwa Yehuda akan mengalami nasib yang sama seperti semua bangsa lain yang telah ditaklukkannya. Hizkia membawa pesan itu ke rumah Tuhan di Yerusalem dan “membentangkan surat itu di hadapan Tuhan” (Yes. 37:14). Kemudian ia berdoa dan memohon pertolongan dari Allah yang Mahakuasa.
Segera setelah itu, Nabi Yesaya mengirimkan pesan dari Tuhan kepada Hizkia: “Tentang yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, inilah firman yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia” (Yes. 37:21-22). Kitab Suci mengatakan kepada kita bahwa doa Hizkia dijawab malam itu juga. Allah turun tangan secara ajaib dan menaklukkan kekuatan musuh di luar pintu-pintu gerbang kota. Pasukan Asyur bahkan tidak “menembakkan panah” (ay.33). Lalu Sanherib meninggalkan Yerusalem dan tidak pernah kembali.
Perkataan dalam pesan Allah kepada Hizkia—“Telah kaudoakan kepada-Ku”—menunjukkan kepada kita tempat terbaik untuk mengungkapkan segala kekhawatiran kita. Karena Hizkia berpaling kepada Allah, Dia menyelamatkan Hizkia dan bangsanya. Ketika kita mengungkapkan kekhawatiran kita dalam doa, kita akan menemukan bahwa Allah menyatakan kesetiaan-Nya dengan cara-cara yang tak terduga. —James Banks
Bapa, tolonglah aku untuk mengungkapkan segala kekhawatiranku dalam doa. Aku menyerahkan semua masalahku ke dalam tangan-Mu, karena itu lebih baik daripada kuatasi sendiri dengan kekuatanku.
Doa menggerakkan Tangan yang menggerakkan dunia. —E.M. Bounds
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 135-136; 1 Korintus 12
Mengapa Kita Tidak Pernah Mendapatkan Apa yang Kita Inginkan
Sebuah pertanyaan yang aku masih ingat sampai hari ini: “Bagaimana kau bisa memiliki yang kau inginkan jika kau hanya inginkan semua yang tak kau miliki?”. Masuk akal, kan? Seperti Gober dan Roker dalam kisah Donal Bebek, kita seringkali menginginkan sesuatu yang tidak kita miliki. Baca selengkapnya di dalam artikel ini.
Praise the Lord.
When we call His name, He never leave us alone..
God bless ☺
In the name of Jesus.. thanks Lord..
#GODis1st
Amin:)
Haleluya, terpujilah Tuhan,..
amin
Meskipun Allah Maha Tahu namun Dia ingin kita berkomunikasii denganNya melalui doa.
Praise the Lord.. Thank u Lord
in the name of jesus .. He never leave us alone .. Thank u jesus
Amin. Terpujilah Nama Tuhan
aminn
Amin 🙂
amin.
amin
Kekhawatiran jauh berada di bawah kedahsyatan pertolongan Allah. Jadi mengapa harus kuatir.
kekuatan doa memang sungguh luar biasa. Thanks Lord..
Doa adalah Nafas orang Kristen,
Ada kekuatan di dalam Doa yg memberi harapan dan jwbn atas setiap Doa kita.
JesusBlessme. Amin
Amin.terpujilah Tuhan Yesus Kristus.
DIA hanya sejauh Doa.
amen sanagt memberkati
amin.
aminnn, berserah pada Tuhan maka mujizat akan dinyatakan bagi kita semua.
amin 🙁
semua ke kwatiran dapat Engkau nyatakan dengan kuasaMu sehingga kami akan selalu dalam berkat & penyertaanMu, Amin
haleluya ….amin
amin
Amin
Jika Allah membuka pintu tak ada satupun dapat menutupnya. Bila Allah mengangkat kita tak ada yg dapat merendahkan kita.Gb
God is the best…