Mendekat pada Anugerah-Nya
Kamis, 29 September 2016
Baca: Yohanes 7:53-8:11
7:53 Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya,
8:1 tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
8:2 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
8:3 Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
8:4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
8:5 Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
8:6 Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
8:7 Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
8:8 Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”
8:11 Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. —Yohanes 8:7
Para ahli Taurat dan orang Farisi menyeret seorang wanita yang kedapatan berbuat zina ke hadapan Yesus. Namun mereka tidak tahu bahwa mereka justru membawa wanita tersebut mendekat pada anugerah. Yang mereka mau adalah menjelek-jelekkan Yesus. Jika Dia meminta mereka untuk membiarkan wanita itu pergi, mereka dapat mendakwa-Nya sebagai pelanggar hukum Musa. Namun jika Dia menghukum mati wanita itu, orang-orang yang mengikut Dia akan mengabaikan perkataanNya tentang belas kasihan dan anugerah Allah.
Namun Yesus membalikkan keadaan dan menantang para penuduh itu. Kitab Suci mengatakan bahwa bukannya menjawab mereka secara langsung, Yesus justru menulis sesuatu di atas tanah. Ketika para pemuka agama itu terus mencecar-Nya, Dia mengundang siapa pun di antara mereka yang tidak pernah berbuat dosa untuk terlebih dahulu melemparkan batu ke arah wanita itu, lalu Dia mulai menulis lagi di atas tanah. Kali berikutnya Dia mendongakkan kepala, semua penuduh itu telah pergi.
Sekarang satu-satunya pribadi yang dapat melemparkan batu—satu-satunya yang tanpa dosa—memandang wanita itu dan memberinya pengampunan. “Akupun tidak menghukum engkau,” kata Yesus, “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang” (Yoh. 8:11).
Mungkin hari ini kamu membutuhkan pengampunan karena sikapmu yang suka menghakimi, atau kamu ingin mendapatkan kepastian bahwa tak ada dosa yang berada di luar jangkauan anugerah-Nya. Yakinlah akan hal ini: Tak seorang pun dapat menuduhmu; pergilah dan berubahlah oleh belas kasihan Allah. —Randy Kilgore
Bapa, sucikanku dari kebiasaan menghakimi dan lepaskanku dari ikatan dosa. Kiranya aku mengecap belas kasihan-Mu dan tolong aku untuk berubah.
Kita melayani Juruselamat yang rela mengampuni kita.
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 7-8; Efesus 2
4 Pergumulan yang Kita Hadapi dalam Pelayanan
Merasa kecewa dalam pelayanan merupakan hal yang normal; tidak ada seorang pun yang kebal terhadapnya. Menurutmu, apa saja yang menjadi pergumulan kita di dalam pelayanan? Yuk baca kesaksian lengkapnya di dalam artikel berikut.
shaloom.. profesi saya seorang bidan yg praktek di sebuah desa terpencil di kota bandung (kebetulan ini akun suami saya).. saya aktif pelayanan di gereja, mengisi pujian saat ibadah bersama perkumpulan pemuda di gereja.. ada satu kejadian dimana pd suatu minggu saya dijadwalkan mengisi pelayanan di gereja.. kami telah berlatih dll dihari2 sebelumnya… hari itu ketika saya hendak bersiap2 pergi ke gereja, datanglah seorang ibu yg akan melahirkan.. saya pamit izin kpd rekan2 sy di gereja.. tetapi saya di tegur oleh salah satu dr mereka “hari ini hari sabat, tdk sepantasnya masih melakukan aktifitas kerja”..
Tuhan sangat mencintai ciptaanNya.. sampai Dia menciptakan manusia serupa denganNya.. ketika saya dihadapkan dgn persoalan td, jelas sy akan menolong pasien sy ketimbang sy pergi ke gereja… krn kalau sy memilih meninggalkan pasien sy MUNGKIN kalau Tuhan bisa bicara langsung “bohong banget kamu menyatakan kalau kamu cinta dgn saya, terhadap ciptaan saya yg nampak saja km abaikan, apalagi saya yg tdk nampak dimatamu”…
have a nice day
🙂
Amiiinnn..
amin
amin. Tuhan Yesus maha pengampun
Trimakasih Tuhan Yesus, suatu Anugerah karena bs mngenal Tuhan Yesus dan pimpin kami supaya kami bs mnjaga Anugrah itu agar tdk hilang dr kami. GBU:~)
Terimakasih Tuhan. Amin
amin.
amin
menghakimi?itu hanya milik Kristus..ingat itu cuma milik Kristus..
really thanksfull dear God. Amin
amin⁴
☺
Amin
Amin
kasih Bapa sungguh melebihi semua akal..
amennn…
8:11 Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Amin, merasa sangat dikuatkan dan diberkati Tuhan
tuntun kami Tuhan agar aku tidak menghakimi seseorang dalam hidupku dan jadikan aku untuk selalu mengasihi memaafkan dan menolong itu kerinduanku
Puji Tuhan Alleluya