Melakukan Persiapan

Minggu, 18 September 2016

Melakukan Persiapan

Baca: Yohanes 14:1-6

14:1 “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.

14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.

14:3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

14:4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.”

14:5 Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?”

14:6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. —Yohanes 14:3

Melakukan Persiapan

Pada saat kami memandangi jenazah ayah mertua saya dalam peti mati di rumah duka, salah seorang putranya mengambil palu milik ayah dan menyelipkannya di dekat tangan beliau. Beberapa tahun kemudian, saat ibu mertua saya meninggal, salah seorang anaknya menyelipkan satu set jarum rajut di bawah jari-jarinya. Tindakan yang manis itu menghibur kami saat mengingat betapa seringnya mereka menggunakan alat-alat tersebut semasa mereka hidup.

Tentu saja mereka tidak benar-benar memerlukan alat-alat tersebut di dalam kekekalan. Kita tidaklah seperti bangsa Mesir kuno yang menganggap peralatan, uang, atau senjata yang dikuburkan bersama seseorang itu akan lebih mempersiapkannya menyongsong kehidupan selanjutnya. Tidak ada satu hal pun yang bisa dibawa ke sana! (Mzm. 49:17-18; 1Tim. 6:7).

Namun kedua mertua saya memang membutuhkan persiapan untuk masa kekekalan itu. Dan itu sudah dilakukan bertahun-tahun sebelumnya ketika mereka percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.

Perencanaan untuk kehidupan yang akan datang tidak bisa dimulai pada saat kita wafat. Setiap dari kita harus mempersiapkan hati kita dengan menerima anugerah keselamatan yang ditawarkan melalui pengorbanan Yesus di kayu salib.

Pada saat yang sama, Allah juga membuat persiapan: “Apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yoh. 14:3). Dia berjanji menyediakan tempat bagi kita untuk menikmati kekekalan bersama-Nya. —Cindy Hess Kasper

Bapa, kami bersyukur karena kami akan memiliki tempat bersama-Mu kelak. Terima kasih karena Engkau akan memberi kami sukacita lewat kehadiran-Mu.

Allah memberi kita waktu agar kita mempersiapkan diri untuk kekekalan.

Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 30-31; 2 Korintus 11:1-15

Artikel Terkait:

5 Mitos Tentang Surga

Kita semua tentu mau masuk surga. Tetapi, beberapa hal mungkin terasa mengganjal ketika kita membaca Alkitab atau mendengar khotbah pendeta tentang surga. Mari menyelidiki lebih jauh apa yang sebenarnya dikatakan Alkitab tentang surga.

Bagikan Konten Ini
17 replies
  1. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata besar selama – lamanya buat kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  2. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh teguh tentram baik bahagia menang segar nyaman sejuk kuat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  3. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia manis murni menang gemilang terus tinggi menjulang luas lebar segar nyaman sejuk sekali terang benderang bersinar lebih kuat abadi sangat hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  4. pipi_kiri
    pipi_kiri says:

    memahami kepastian akan bersama2 dgn Allah dlm kekekalan akan membuat setiap org percaya tidak takut pada bayangan kematian. bahkan menganggap kematian adalah keuntungan (fil 1:21) dan garis akhir untuk menerima mahkota kebenaran (2 tim 4:8). syalom

  5. rosmida
    rosmida says:

    terpujilah engkau Tuhan kasih Mu tidak ada tandingannya segala sesuatu yg kami butuhkan Engkau ada syukur bagiMu Bapa yg kekal ajaib perbuatan Mu kasihMu sepanjang masa tidak ada batasnya kekal sampai selama lamanya amin

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *