Tanpa Takut

Kamis, 11 Agustus 2016

Tanpa Takut

Baca: Lukas 2:8-20

2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.”

2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:

2:14 “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.”

2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.

2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.

2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.

2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.

2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut.” —Lukas 2:10

Tanpa Takut

Di dalam Alkitab, hampir setiap kali seorang malaikat muncul, kata-kata pertama yang diucapkannya adalah, “Jangan takut” (Dan. 10:12,19; Mat. 28:5; Why. 1:17). Itu tidak mengherankan, karena ketika kekuatan supernatural bersinggungan dengan planet Bumi, hal tersebut biasanya membuat manusia yang menyaksikannya tersungkur dengan wajah ke tanah dan merasakan ketakutan yang amat hebat. Namun Lukas menceritakan tentang Allah yang hadir di Bumi dalam rupa yang tidak menakutkan. Di dalam Yesus, yang lahir di kandang dan dibaringkan dalam palungan, Allah akhirnya menempuh pendekatan yang tidak membuat kita takut. Adakah yang lebih tidak menakutkan daripada seorang bayi yang baru lahir?

Orang-orang yang skeptis dan kebingungan terus mengintai Yesus di sepanjang pelayanan-Nya. Bagaimana mungkin seorang bayi di Betlehem, anak tukang kayu, adalah Mesias dari Allah? Akan tetapi sekelompok gembala di padang tidak meragukan jati diri Yesus, karena mereka telah mendengar kabar baik itu langsung dari sejumlah besar malaikat (Luk. 2:8-14).

Mengapa Allah mengambil rupa manusia? Alkitab memberikan banyak alasan, ada alasan yang sangat teologis dan ada yang sangat praktis; tetapi kita dapat menemukan satu petunjuk dari peristiwa Yesus mengajar para rabi di masa remaja-Nya (Luk. 2:46). Untuk pertama kalinya, manusia biasa dapat melakukan perbincangan dan perdebatan dengan Allah dalam wujud yang kelihatan. Yesus dapat berbicara dengan siapa saja—dengan orangtua-Nya, seorang rabi, seorang janda miskin—tanpa harus terlebih dahulu mengucapkan, “Jangan takut.”

Di dalam Yesus, Allah datang mendekat kepada kita. —Philip Yancey

Aku merasa tak layak, ya Tuhan, karena Engkau bersedia datang kepadaku. Namun aku sangat bersyukur. Terima kasih, ya Tuhan.

Allah yang berinkarnasi mengenyahkan ketakutan. —F. B. Meyer

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 81-83; Roma 11:19-36

Artikel Terkait:

Tuhan Akan Menuntun Kita Melalui Kabut Kehidupan

Janji Tuhan buat kita anak-anak-Nya bukanlah jalan yang mulus tanpa lobang ataupun kerikil. Janji Tuhan kepada kita adalah bahwa “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28).

Bagikan Konten Ini
36 replies
  1. Maria Mahdalena
    Maria Mahdalena says:

    Tuhan ku percaya janjiMu dalam hidupku, dan aku takkan takut melangkah ke depan. Amin.

    God Bless 🙂

  2. Mami Afe'
    Mami Afe' says:

    Amin…
    Ajarkan kami Tuhan untuk mengenal-Mu lebih dalam ya Tuhan….
    Terima Kasih Tuhan Yesus.

  3. bayu suwandi
    bayu suwandi says:

    terima kasih ya Tuhan Yesus….
    kau mau datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kami yang berdosa ini,
    karena kasih Mu yang besar Tuhan kau menyelamatkan kami,
    karena kasih sayang Mu Tuhan kami beroleh selamat…
    amin..

  4. charisa tirta
    charisa tirta says:

    Tuhan tak pernah janji langit selalu biru,tetapi Dia berjanji selalu menyertai,Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata,tetapi Dia berjanji slalu memberikan kekuatan,jangan pernah menyerah dan jangan pernah berputus asa,mujizat Tuhan ada bagi orang yg percaya.amin

  5. Priscilla Octavianny
    Priscilla Octavianny says:

    terimakasih Tuhan Yesus, renungan kali ini sangat menguatkan karna rasa takut ku

  6. rosmida
    rosmida says:

    janji Tuhan seperti pajar pagi hari yg tidak pernah terlambat itu lah yg membuat ku kuat dan tidak takut gada Mu dan tongkat Mu itulah yg menghiburku Tuhan tidak pernah berubah dahulu sekarang sampai selama lamanya amin

  7. Nelly
    Nelly says:

    Betapa dahsyat engkau Tuhan. Betapa beruntungnya kami bisa berinteraksi dengan bebas dengan Engkau. Amin. Tuhan Yesus Memberkati

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *