Memancarkan Terang

Selasa, 16 Agustus 2016

Memancarkan Terang

Baca: Yohanes 1:1-8

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.

1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;

1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.

1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. —Matius 5:16

Memancarkan Terang

Pada tahun 1989, setelah hidup sebagai tahanan politik, Vaclav Havel diangkat menjadi presiden terpilih pertama Cekoslowakia. Bertahun-tahun kemudian pada pemakaman Havel di Praha tahun 2011, mantan Menteri Luar Negeri AS, Madeleine Albright, yang lahir di Praha, menggambarkan Havel sebagai seorang tokoh yang telah “memancarkan terang di tempat-tempat yang tergelap.”

Sebagaimana Havel telah memancarkan terang dalam kancah politik Cekoslowakia (yang kemudian menjadi Republik Ceko), Tuhan kita Yesus Kristus memancarkan terang bagi seluruh dunia. Dia menghadirkan terang ketika Dia menjadikan terang dari kegelapan pada masa penciptaan (Yoh 1:2-3; lihat Kej. 1:2-3). Kemudian, dengan kelahiran-Nya di dunia, Dia membawa terang dalam kancah spiritual. Yesuslah kehidupan dan terang yang tak bisa dikuasai oleh kegelapan (Yoh 1:5).

Yohanes Pembaptis datang dari padang gurun untuk menjadi saksi bagi Yesus, sang Terang dunia. Kita bisa melakukan hal yang sama di masa kini. Itulah yang Yesus perintahkan kepada kita, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat. 5:16).

Di dunia kita saat ini—ketika yang baik sering dianggap buruk dan yang buruk dipandang baik, ketika yang benar dianggap salah dan juga sebaliknya—orang-orang sedang mencari arah dalam hidup mereka. Kiranya kita memancarkan terang Kristus di tengah dunia ini. —C. P. Hia

Bapa di surga, terima kasih atas terang Yesus yang datang ke dunia dan untuk terang yang telah dipancarkan-Nya dalam hidupku. Tolonglah aku untuk selalu mengucap syukur dan menjadi terang-Mu bagi dunia yang gelap di sekitarku.

Pancarkan Sang Terang!

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 94-96; Roma 15:14-33

Artikel Terkait:

Seks: Untuk Apa Menunggu?

Baca kesaksian Kezia selengkapnya di dalam artikel ini.

Bagikan Konten Ini
14 replies
  1. Ribka S
    Ribka S says:

    Kita ini adalah anak anak tetang, meskipun kita ini kecil dimata dunia yg luas ini, kalau anak anak terang ini bersatu kita bisa menerangi dunia yg gelap ini. Yonanes 1:5 kalau terang bercahaya dalam kegelapan dan kegelapan itu tdk menguasainya.

  2. Runo Yohanes
    Runo Yohanes says:

    menjadi terang ditngah kegelapan artinya kita harus memberikan tindakan nyata dr pelayanan kita.
    kalo pelayanan cuma di greja ya buat apa? sama kaya lampu dipasang wktu siang.

    kalo dh siap brsinar ditengah ya keluar.
    layani sekitar, layani org2 yg lg terhilang atau mlah yg blm knal kristus sama sekali.
    biar terangnya bner2 brsinar ditempat gelap.

  3. Krisna Murti Anugraha
    Krisna Murti Anugraha says:

    Good, standar kebenaran yang berdasarkan Firman Tuhan akan menjadikan kita terang dalam kegelapan

  4. Yvonne Hezron
    Yvonne Hezron says:

    Hidup yg Tuhan berikan kepd kita dgn maksud & tujuan agar kita mampu mempermuliakan Nama Tuhan dgn jln menjadi / berdampak positif bagi org2 yg berada disekitar kita,ucapan,perilaku,sikap hidup yg bener sehingga Nama Tuhan dipermuliakan.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *