Marilah Kita
Minggu, 21 Agustus 2016
Baca: Ibrani 10:19-25
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
10:23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
10:24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
10:25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. —Ibrani 10:24
Ketika sedang mengantre di salah satu wahana yang populer di Disneyland, saya mengamati kebanyakan orang sedang mengobrol dan tersenyum. Mereka sama sekali tidak mengeluhkan antrean yang panjang. Saya jadi berpikir mengapa mereka bisa menikmati antrean panjang seperti itu. Saya rasa jawabannya adalah sangat sedikit dari mereka yang mengantre seorang diri. Sebaliknya, banyak dari mereka datang bersama teman, keluarga, kelompok, dan pasangan, sehingga mereka menikmati pengalaman itu bersama-sama. Tentu itu rasanya jauh berbeda jika dibandingkan dengan mengantre sendirian.
Kehidupan Kristen dimaksudkan untuk dijalani bersama, bukan seorang diri. Ibrani 10:19-25 mendorong kita untuk hidup dalam komunitas bersama dengan para pengikut Yesus lainnya. “Marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh. . . . Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita” (ay. 22-25). Dalam komunitas itu, kita meneguhkan dan menguatkan satu sama lain, dan “saling menasihati” (ay.25).
Ketika orang lain mendampingi kita menjalani masa-masa yang sangat sulit dalam hidup ini, pengalaman tersebut dapat menjadi bagian yang berharga dari perjalanan iman kita. Jangan menghadapi hidup ini sendirian. Marilah kita menjalaninya bersama. —David McCasland
Tuhan, kiranya kami memenuhi panggilan-Mu hari ini untuk bersama menapaki perjalanan iman dengan saling menguatkan.
Hidup dalam Kristus dimaksudkan untuk dijalani bersama.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 107-109; 1 Korintus 4
Sulit untuk mengasihi ketika kita sendiri tidak pernah mengalami apa artinya dikasihi. Syukur kepada Allah yang telah lebih dulu mengasihi kita dalam Kristus Yesus.
Trimakasih Tuhan atas firmanMu yang menguatkan dan menegurku mlm ini. amin…
Amin..
Amin,
menangkan aku tiap hari Tuhan. jangan biarkan aku lengah
ajari kami Tuhan untuk lebih mengasihi
amen.
Amen
blessed
trimakasih Tuhan Yesus yg sdh menjadi Allah yg selalu mengingatkan kami umat mu yg lemah dan sering jatuh bgn dlm mellewati perjalanan hidup..trimakasih u firman Mu…hidup bersama Kristus berarti hidup saling memperhatikan sesama kami..terpujilah nama Tuhan
ya terkadang hidup itu harus dijalani bersama-sama
amen
Jesus Bless You !!!!
amin
Aminnn
amin…
amin puji Tuhan. sudahkah kalian ibadah hari ini?
mengasihi bukan hal yg gampang ktetapi kita anakanak Kristus marikita lihat kasih nNya tuhan pada kita bahkan nyawanya di persembahkan buat kita oleh karna itumari kita saling mengasihi topang menopang
amin
amin….
amin
amin
Amen
Aminnn
Lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain..
#GODis1st
doausahakan mereka yg merasa sepi atau sendirian ditengah keramaian. peka dan sadari peran kita mengajak mereka bersama saling Asih-Asah-Asuh
amin
bagi kita setia itu butuh pengorbanan wkt dan tenaga hingga titik ahkir dlm kehidupan beriman dalam kebenaran akan Yesus Kristus sang juru selamat