Selalu Mendampingi
Selasa, 5 Juli 2016
Baca: Keluaran 17:8-16
17:8 Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim.
17:9 Musa berkata kepada Yosua: “Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku.”
17:10 Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.
17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.
17:12 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.
17:13 Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
17:14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ke telinga Yosua, bahwa Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan kepada Amalek dari kolong langit.”
17:15 Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: “Tuhanlah panji-panjiku!”
17:16 Ia berkata: “Tangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun.”
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain. —Keluaran 17:12
Dengan gugup, Mi’Asya berjalan menuju mimbar untuk berpidato dalam upacara wisuda kelas 5 dengan disaksikan oleh 30 teman sekelasnya dan orangtua mereka. Sementara kepala sekolah menyesuaikan ketinggian mikrofon dengan tinggi badan Mi’Asya, ia justru berbalik membelakangi mikrofon dan hadirin. Orang-orang berusaha memberi Mi’Asya dorongan dengan membisikkan: “Ayo Nak, kamu bisa melakukannya.” Namun ia bergeming. Lalu seorang teman sekelas Mi’Asya berjalan ke depan dan berdiri di sisinya. Akhirnya Mi’Asya pun membacakan pidatonya bersama-sama sang kepala sekolah dan sahabat yang mendampinginya. Sungguh suatu contoh dukungan yang luar biasa!
Musa membutuhkan pertolongan dan dukungan di tengah pertempuran melawan Amalek (Kel. 17:10-16). “Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya [dengan memegang tongkat Allah di tangannya], lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek” (ay.11). Ketika Harun dan Hur melihat apa yang terjadi, mereka berdiri di samping Musa, “seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain” dan menopang kedua belah tangan Musa saat ia penat. Dengan dukungan mereka, kemenangan pun diperoleh pada saat matahari terbenam.
Kita semua saling membutuhkan dukungan. Sebagai saudara seiman dalam keluarga Allah, kita memiliki begitu banyak kesempatan untuk saling menguatkan di tengah perjalanan iman yang kita tempuh bersama. Allah juga hadir di tengah-tengah kita untuk memampukan kita supaya dapat saling menguatkan dengan anugerah-Nya. —Anne Cetas
Siapa yang bisa kamu bantu hari ini? Atau mungkin kamu sendiri sedang membutuhkan dukungan? Siapa yang bisa kamu mintai pertolongan?
Dorongan semangat sekecil apa pun dapat membangkitkan harapan.
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 30-31; Kisah Para Rasul 13:26-52
Tidak cukup punya banyak teman, kita perlu punya sahabat. Tidak cukup punya sahabat, kita perlu punya sahabat yang memberi nasihat, teguran, dan dorongan agar kita terus bertumbuh makin serupa Kristus. Mengapa?
sepanjang perjalanan n pengalaman hidup… bgtu bnyk sesama yg hnya mncari keuntungan sndiri… sedangkan yg benar2 tulus jauh lebih sulit dtemukan… ya Tuhan… sy tdk mau tertambat… dendam… hnya mmbuang2 energi mmikirkan segala yg negatif… beri sy kmampuan utk mnjadi pribadi yg dpt mmbantu n menolong sesama tanpa pamrih… tksh Tuhan Yesus… Amin.
Yah Allah bapa kami Yesus Kristus Tuhan kita yang berada didalam kerajaan surga,perkenangkanglah hambamu menaikan ucapan syukur kepadamu atas segala kasih karunia dan berkat yang engkau telah berikan kepada kehidupan kami saat ini, melalui kuasa rohol kudusmu engkau telah memberikan kami untuk memperoleh nilai yang terbaik dalam rangka mengikuti seleksi kualifikasi dalam pelaksanaan tender dari pekerjaan yang sedang kami ikuti saat ini melalui Ulp,Tuhan Yesus kiranya melalui akan kuasa rohol kudusmu, kami memoho agar kiranya engkau dapat campur tangan akan segala usaha kegiatan yang sedang kami ikuti ini, agar semua persyaratan adminiistrasi dan Teknis kami dapat penuhi dan kami dapat diberikan kesempatan untuk melaksanakan pekerjaan yang engkau percayakan kepada kami saat ini,terima kasih Tuhan Yesus, terpujilah namamu bapa disurga, Amin
Tuhan tlg topang kehidupan ku untuk lebih sempurna di hadapanMu amin.
Amin
Sebagai teman seiman harus saling menguatkan
Awesome!
saling mendoakan ! saling dalam hal kebenaran Allah, taruh ego pribadi . yeay . Gbu nonstop ❤❤
kita diberkati utk menjadi berkat