Mampir Sebentar
Sabtu, 2 Juli 2016
Baca: Lukas 19:1-9
19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”
19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.”
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”
19:9 Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu. —Lukas 19:5
Semasa saya kanak-kanak, keluarga kami melakukan perjalanan dari Ohio ke Virginia Barat setiap bulannya untuk mengunjungi orangtua dari ibu saya. Setiap kali kami tiba di depan pintu peternakan mereka, nenek akan menyambut kami dan berkata, “Ayo, mampir sebentar.” Itulah caranya mengajak kami masuk ke rumahnya, menikmati waktu, dan bercengkerama sambil melepas rasa rindu.
Kesibukan bisa menyita kehidupan kita. Di dunia yang menuntut kita terus bergerak, sangatlah sulit untuk bisa benar-benar mengenal orang lain. Tidak mudah untuk meminta seseorang “mampir sebentar” dan meluangkan waktu bersama kita. Kita merasa bisa menyingkat waktu dengan mengirimkan pesan pendek melalui telepon seluler dan langsung menyampaikan pokok permasalahannya.
Namun lihatlah apa yang dilakukan Yesus ketika Dia ingin mengubahkan hidup seorang pemungut cukai. Dia hendak mengunjungi rumah Zakheus untuk “mampir sebentar” dan berkata, “Aku harus menumpang di rumahmu” (Luk. 19:5). Ucapan Yesus menunjukkan bahwa Dia tidak sekadar mampir, melainkan Dia hendak meluangkan waktu bersama Zakheus. Hidup Zakheus pun berubah karena pertemuannya dengan Yesus.
Di bagian depan garasi rumah nenek saya terdapat sejumlah kursi. Kursi-kursi itu menjadi lambang dari sambutan hangat yang diberikan kepada siapa saja yang mampir sebentar untuk bercengkerama di sana. Jika kita ingin mengenal seseorang dan memberikan pengaruh yang mengubahkan hidupnya—seperti yang Yesus lakukan bagi Zakheus— kita perlu meluangkan waktu bersamanya. —Dave Branon
Ya Tuhan, saat aku melihat orang-orang yang mengisi hidupku, tolonglah aku untuk menyediakan waktu bagi mereka—untuk menguatkan, mendorong, atau bahkan sekadar berbincang dengan mereka.
Bisa jadi, hadiah terbaik yang dapat kamu berikan kepada orang lain adalah waktumu.
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 22-24; Kisah Para Rasul 11
Aku Menutup Akun Media Sosialku, dan Inilah yang Terjadi
Dahulu, Albert adalah orang yang mempunyai banyak sekali media sosial. Suatu hari, sebuah kata-kata temannya membuatnya merenungkan mengapa dia menggunakan semua media sosial tersebut.
sy mau… ya Tuhan… mampukan sy… perkenankan… bukakan jalan utk itu… Amin.
Tidak hanya Zakheus, Tuhan pun juga pasti akan selalu meluangkan waktu untuk kita anak-anakNya. Sekarang giliran kita, bersediakah kita meluangkan waktu terbaik kita untukNya? Mungkin hanya dengan waktu yang bisa kita beri, itu sudah bisa membuat hati Tuhan sangat bahagia.
Terimakasih renungannya, sangat memberkati dan mengingatkan kita. GBU
Amin
keren ini
trimkasih Tuhan sy benar2 merasakan hadirmu.. trimakasih krn Tuhan mmasih sudi untuk mampir dalam hatiku. trimakasih krn Tuhan masih sangat mengasihi saya dg teguran kasih. trimakasih untuk kesempatan yang sudah berulang2 Tuhan berikan pada saya. saya mau mengasihi Engkau dan saya mau mendengar suaraMu menuntun saya kejalan yang benar. jadilah pada kami sesuai apa yg Kamu kehendaki bukan kehendakku.
Tuhan Yesus Buatlah hidup kami berarti untuk Engkau…Amin
Di dunia yang menuntut kita terus bergerak, sangatlah sulit untuk bisa benar-benar mengenal orang lain. Tidak mudah untuk meminta seseorang “mampir sebentar” dan meluangkan waktu bersama kita. Kita merasa bisa menyingkat waktu dengan mengirimkan pesan pendek melalui telepon seluler dan langsung menyampaikan pokok permasalahannya.
hhhmmm, sptnya kebiasaan saya selama ini salah.
Puji Tuhan,kuatkan dan mampukan aku Yach tuhan,nitip doanya yach
Semoga Tuhan Yesus berkehendak mampir sejenak dalam kehidupan saya, dan mengubah saya menjadi lebih baik dari sebelumnya.. amin
belajar terus untuk memberi setiap waktu ini sbg pembawa damaiNya Tuhan Yesus.
Gbu nonstop