Yang Paling Penting

Kamis, 9 Juni 2016

Yang Paling Penting

Baca: Filipi 2:1-11

2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. —Filipi 2:3-4

Yang Paling Penting

Dua orang sedang mengevaluasi perjalanan bisnis mereka dan hasil yang mereka dapatkan. Yang satu menilai perjalanan tersebut berhasil karena mereka dapat menjalin hubungan dengan pihak- pihak baru yang cukup penting melalui relasi bisnis mereka. Namun, yang seorang lagi justru mengatakan, “Hubungan memang baik, tetapi yang paling penting adalah hasil penjualan.” Jelas sekali keduanya mempunyai tujuan bisnis yang jauh berbeda.

Baik di dunia bisnis, dalam keluarga, atau bahkan di gereja, alangkah mudahnya kita memandang sesama kita dari segi manfaat apa yang bisa mereka berikan kepada kita. Kita lebih mudah menilai mereka dari apa yang bisa kita peroleh dari mereka daripada memikirkan bagaimana kita, sebagai pengikut Yesus, bisa melayani mereka. Di suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus mengatakan, “[Hendaklah kamu] tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga” (Flp. 2:3-4).

Tidaklah patut kita memanfaatkan sesama kita demi keuntungan kita sendiri. Karena Allah mengasihi mereka dan kita juga dikasihi oleh-Nya, kita pun patut saling mengasihi. Kasih-Nya adalah kasih terbesar yang pernah ada. —Bill Crowder

Ya Tuhan, ajarlah aku untuk memandang sesama dengan cara pandang-Mu, bahwa mereka diciptakan dalam gambar dan rupa-Mu, dikasihi oleh-Mu, dan membutuhkan perhatian-Mu. Kiranya kasih-Mu yang agung memenuhi hatiku sehingga kasih itu dapat dilihat oleh siapa saja di sekitarku.

Sukacita kita alami ketika kita mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan kita sendiri.

Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 32-33; Yohanes 18:19-40

Artikel Terkait:

5 Tanda Kita Terlalu Sibuk dengan Diri Sendiri

Kita semua punya kecenderungan menjadi orang narsis. Tidak ada yang terkecuali. KIta cenderung sibuk dengan diri sendiri dan mengabaikan orang di sekitar. Berikut 5 indikator kita terlalu sibuk dengan diri sendiri.

Bagikan Konten Ini
12 replies
  1. Patmi barnabas
    Patmi barnabas says:

    Haleluya…..TUHAN…dlm sgl situasi dan keadaan ajar km untuk sll mendahulukan orang lain drpd mmtingkan dr km sndiri….lebih dr itu….SGL HORMAT DAN KEMULIAAN HANYA UNTUKMU JESUS…..AMIN……

  2. Hady
    Hady says:

    Selalu berSukacita dalam segala, semangat pagi,Have a Bless Day, jadilah saluran Berkat bagi sesama,keep fire,GBU All

  3. Masda Siahaan
    Masda Siahaan says:

    Mari kita saling mengasihi. Terimakasih Tuhan karena Engkau telah mengasihi kami terlebih dahulu. Amin

  4. jhonatan rameldo hutasoit
    jhonatan rameldo hutasoit says:

    tuhan itu sangatlah baik ia lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri I LOVE YESUS

  5. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia manis murni menang terus tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang benderang lebih kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  6. Dina Esterina
    Dina Esterina says:

    Hari ini, aku berdoa bagi semua orang di gerejaku. Semua orang yang Kau tempatkan di sekitarku untuk aku layani. Aku berdoa bagi keluargaku di rumah. Aku berdoa bagi semua yang bekerja dan melewati hari-hari mereka dalam kesibukan mereka hari ini. Aku berdoa bagi para ODHA dan keluarga yang aku layani. Aku berdoa bagi para aktivis HAM. Aku berdoa bagi presiden dan kabinetnya. Aku berdoa bagi pemerintah daerah di mana aku tinggal. Aku berdoa bagi semua rekan pendeta. Aku berdoa bagi mereka yang membaca renungan ini. Aku berdoa supaya aku menjadi orang yang lebih mementingkan orang lain hari demi hari daripada diriku sendiri.

    Aku berdoa bagi mereka yang menjauh dari persekutuan, entah karena diriku atau karena orang lain, atau karena mereka sendiri. Ampuni aku, karena seringkali, aku tidak menjadi sahabat yang baik bagi mereka dan memandang mereka dengan cara dunia memandang mereka. Aku memohon pengampunan-Mu jika aku gagal menjadi penuh belas kasih.

    Aku bersyukur karena Paulus dan Engkau mengajarku selalu untuk memikirkan orang lain. Semoga, hidupku hari ini, dipenuhi keselamatan: bernilai, berguna, bermanfaat bagi sesama. Dan memuliakan-Mu
    Amin

  7. laurent hagai
    laurent hagai says:

    terimakasih… renungan tadi sangat memberkati saya.. krn saya suka memanfaatkan orng lain demi kepentingan saya..

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *