Ulangi Perkataan Saya
Senin, 13 Juni 2016
Baca: Mazmur 141
141:1 Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!
141:2 Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.
141:3 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!
141:4 Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.
141:5 Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.
141:6 Apabila mereka diserahkan kepada hakim-hakimnya, maka mereka akan mendengar, bahwa perkataan-perkataanku menyenangkan.
141:7 Seperti batu yang dibelah dan dihancurkan di tanah, demikianlah akan berhamburan tulang-tulang mereka di mulut dunia orang mati.
141:8 Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!
141:9 Lindungilah aku terhadap katupan jerat yang mereka pasang terhadap aku, dan dari perangkap orang-orang yang melakukan kejahatan.
141:10 Orang-orang fasik akan jatuh serentak ke dalam jala mereka, tetapi aku melangkah lalu.
Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974
Ya Tuhan, jagalah mulutku dan awasilah bibirku! —Mazmur 141:3 BIS
Ketika Rebecca berdiri di atas panggung untuk berbicara dalam sebuah konferensi, kalimat pertama yang diucapkannya melalui mikrofon bergema ke seluruh ruangan. Ia merasa kurang nyaman saat mendengar kembali ucapannya sendiri, tetapi ia harus menyesuaikan diri dengan kelemahan perangkat suara yang ada dan mencoba untuk tidak menghiraukan gema yang terdengar setiap kali ia mengucapkan sesuatu.
Bayangkan jika kita harus mendengar ulang setiap kata yang kita ucapkan! Alangkah indahnya kalau ucapan yang kita dengar kembali adalah kata-kata seperti “Aku mengasihimu” atau “Maafkan kesalahanku” atau “Terima kasih, Tuhan” atau “Aku mendoakanmu”. Akan tetapi, tidak semua kata-kata yang kita ucapkan seindah, selembut, atau sebaik itu. Bagaimana dengan kemarahan meluap-luap atau komentar merendahkan yang pernah kita ucapkan? Tentu tidak seorang pun ingin mendengar kata-kata yang amat kita sesalkan itu.
Seperti Daud sang pemazmur, kita rindu ucapan kita dikendalikan oleh Tuhan. Ia berdoa, “Ya Tuhan, jagalah mulutku dan awasilah bibirku.” (Mzm. 141:3 BIS). Syukurlah, Tuhan mau melakukannya. Dia dapat menolong kita untuk mengendalikan ucapan kita. Ia sanggup menjaga mulut dan bibir kita.
Sementara kita belajar untuk memperhatikan dengan cermat segala ucapan yang keluar dari mulut kita dan mendoakan perkataan yang hendak kita ucapkan, Tuhan akan mengajar kita dengan sabar dan memampukan kita untuk mempunyai pengendalian diri. Lebih dari semua itu, Dia mengampuni ketika kita gagal dan Dia senang ketika melihat kita mau bergantung kepada-Nya. —Anne Cetas
Cobalah mengingat-ingat perkataan yang baru-baru ini pernah kamu ucapkan tetapi yang kemudian kamu sesali. Mintalah kepada Tuhan agar Dia menolongmu untuk menjauhi kata-kata yang tidak pantas.
Penguasaan lidah adalah bagian dari pengendalian diri.
Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 6-8; Yohanes 21
5 Tips Menghentikan Kebiasaan Bergosip
Bergosip mungkin adalah hal yang sangat menyenangkan bagi kita. Namun, tentunya kita tahu bahwa kebiasaan bergosip ini tidaklah baik. Masalahnya kadang kita sulit untuk melepaskan kebiasaan buruk ini. Gracea membagikan 5 tips yang telah menolongnya untuk menghentikan kebiasan bergosip. Yuk temukan 5 tips tersebut dalam artikel ini.
tugas kita mengasihi sesama manusia… mengampuni… berdoa… Selebihnya biarlah Tuhan yg bekerja…
Yah Tuhan aku sungguh menyesal dan malu atas segala perbuatanku yang telah keperbuat terhadapmu baik dari tutur kataku, pikiranku dan perbuatanku yang tidak layak dihadapanmu, ampunilah dosa-dosaku yah Tuhan, sebagaimana yang telah kuperbuat dihadapanmu, didalam nama Tuhan Yesus kuserahkan segenap hidupku bersama keluargaku kepadamu terpujilah namamu bapa di surga, Amin
Puji Tuhan karena Dia memberikan kita indra untuk berbicara..jadi hati2 lah gunakan mulut mu .mari kita gunakan untuk kemulianNya..selamat pagi:-)
ucapan yang baik dan membangun akan menyenang hati orang lain dan memuliakan Tuhan.. start from now.. God bless…
kdgkala perkataan yg baik pun dianggap buruk oleh sesama.apalg perkataan yg buruk sklipun.hendaklah kt bertekun dlm doa dan berserh agr apa yg kt ucapkan sejalan dgn yg kt lakukan.amin
Ajar aq selalu Bapa agar aq mengerti semua kehendakMu…Amin
Bantu saya Tuhan utk dpt mengendalikan diri di dslam segala hal. Terimakasih Tuhan , amin.
Tuhan tolong lah aku supaya aku bisa menjaga mulut bibir lidah ku dengan perkataan ku.supaya setiap perkataan tidak melukai hati Tuhan dan orang lain.Ampunin segala dosaku Tuhan.Amin
Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia manis murni menang terus tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang benderang sangat kuat abadi hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen
Ajarku mengenal-Mu Bapa, supaya Ku tahu apa kehendak Tuhan di dalam hidupku. Amin.
Tuhan pasti akan mengampuni segala apapun yg salah kita perbuat asalkan kita betul2 mau berubah dan menyerahkan hidup kita dalam tuntunan tanganNya. Amien.
ya allah jagalah mulutku dan awasi bibirku
Aminn
Syalom, mari mmperkatakan perktaan yg Memuji dn memuliakan Tuhan
Amin. Ampuni aku Tuhan, jika selama ini aku mengucapkan kata-kata yang menyakitkan sesamaku.
disaat kita berusaha mengendalikan ucapan kita, saat itu pula kita sedang melakukan kasih sama seperti yang diajarkan Tuhan Yesus. GBU
hal ini yg paling susah dilakukan. karna mulut kecil tapi berpengaruh besar. apapun yang keluar walau sedikit. Tuhan berkatilah mulut kami amin