Mengikuti Petunjuk

Kamis, 16 Juni 2016

Mengikuti Petunjuk

Baca: Hakim-Hakim 2:7-19

2:7 Dan bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang telah melihat segenap perbuatan yang besar, yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel.

2:8 Dan Yosua bin Nun, hamba TUHAN itu, mati pada umur seratus sepuluh tahun;

2:9 ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di Timnat-Heres, di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas.

2:10 Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.

2:11 Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN dan mereka beribadah kepada para Baal.

2:12 Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.

2:13 Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.

2:14 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka.

2:15 Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak.

2:16 Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu.

2:17 Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah dengan mengikuti allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Mereka segera menyimpang dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya yang mendengarkan perintah TUHAN; mereka melakukan yang tidak patut.

2:18 Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan mendengar rintihan mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas mereka.

2:19 Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat dari nenek moyang mereka, dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar itu.

Setiap kali apabila Tuhan membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka Tuhan menyertai hakim itu dan menyelamatkan mereka dari tangan musuh. —Hakim-Hakim 2:18

Mengikuti Petunjuk

Dalam keluarga kami, buku petunjuk produk telah menjadi sumber frustasi bagi saya dan olok-olok bagi keluarga saya. Ketika saya dan Cheryl baru menikah, usaha saya untuk melakukan perbaikan-perbaikan kecil di rumah selalu berakhir berantakan. Saya pernah mencoba untuk memperbaiki pancuran air, tetapi yang terjadi adalah air terus mengucur dan mengaliri dinding. Kegagalan saya berlanjut setelah kami mempunyai anak—salah satunya ketika saya coba meyakinkan Cheryl bahwa saya tidak butuh petunjuk untuk merakit mainan anak yang saya anggap sederhana. Salah besar!

Perlahan-lahan, saya pun jera dan mulai mengikuti petunjuk yang diberikan dengan saksama, dan segala sesuatu pun berjalan semestinya. Sayangnya, semakin sering saya berhasil, semakin saya merasa percaya diri, hingga kemudian saya kembali mengabaikan petunjuk yang ada. Hasilnya dapat diramalkan: semua jadi berantakan!

Bangsa Israel kuno bergumul dengan kecenderungan yang sama: mereka melupakan Allah dan mengabaikan perintah-Nya yang melarang mereka menyembah Baal serta allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka (Hak. 2:12). Tindakan mereka mendatangkan bencana, hingga Allah berbelaskasihan dan membangkitkan hakim-hakim untuk menyelamatkan bangsa itu dan membawa mereka kembali kepada-Nya (Hak. 2:18).

Ada maksud Allah atas semua perintah yang diberikan-Nya kepada kita agar kita tetap mengasihi-Nya. Hanya dengan menyadari kasih dan kehadiran-Nya setiap hari, kita akan sanggup melawan godaan untuk menjalani hidup kita menurut kehendak kita sendiri. Alangkah luar biasanya karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita melalui firman-Nya dan hadirat-Nya! —Randy Kilgore

Tuhan, jagalah aku agar tetap dekat pada-Mu hari ini. Ingatkan aku bahwa Engkau selalu hadir lewat firman-Mu, dalam doa, dan pimpinan Roh Kudus.

Kita mempunyai hak teristimewa untuk menikmati hadirat Allah.

Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 4-6; Kisah Para Rasul 2:22-47

Artikel Terkait:

Haruskah Kita Mengikuti Kata Hati?

Banyak orang menasihati Kezia untuk mengikuti kata hati agar bahagia. Ia pun melakukannya. Namun, kenyataannya, kata hati justru membawanya menuju jurang kehancuran. Ia mulai bertanya, benarkah kata hati dapat dipercaya?

Bagikan Konten Ini
15 replies
  1. Mathilda MaE
    Mathilda MaE says:

    Terima kasih utk FirTu hr ini “Hanya org yg sll memiliki kerendahan hati dr ALLAH sj yg sll akan dg setia mengikuti PETUNJUKNYA”. Salam 🙂

  2. Roy Ronald S
    Roy Ronald S says:

    thank U lord untuk petunjuk yg sdh di berikan pada saya. saya percaya rancangan MU membawa masa depan yg indah buat saya. amennn…

  3. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia manis murni menang terus tinggi luas lebar segar nyaman sejuk sekali terang lebih kuat abadi sangat hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  4. budi
    budi says:

    kecenderungan manusia yg msh dkuasai kedagingan dunia… n kuasa2 kegelapan yg selalu mngincar ksempatan… maka kdekatan dgn Tuhan mnjadi mutlak djaga terus…

  5. Amazone
    Amazone says:

    Begitu jahatnya kita sama seperti orang Israel itu, kedamaian, ketenangan hidup, berkat yg membuat nyaman selalu membuat kita menjauh dari Tuhan, penderitaan, kesusahan malah membawa orang kepada Tuhan

  6. Yeremia Gatot Kusuma Wijaya
    Yeremia Gatot Kusuma Wijaya says:

    terima kasih untuk kesempatan yg selalu ada untuk bisa menyembah Mu…

  7. Danette Sugiarto
    Danette Sugiarto says:

    min, kenapa Tuhan terlihat ga adil sama manusia? kadang usaha yg udh kita lakuin ga sesuai sama hasilnya.. dan orangtua cuma ngeliat hasil tanpa liat proses gimana kita (khususnya saya) mati2an dalam belajar buat ngejar nilai.. tapi sebesar apapun usahanya, ttep aja hasil yg d dapet ga sebanding sama effordnya

  8. Brian Arveno
    Brian Arveno says:

    maaf min agak comment negatif dikit. maksud saya comment itu untuk meluruskan. dalam renungan ini yang bs kita ambil makna yg terdalam ialah mengikuti prosedur / rencana / kehendak Tuhan. kita sbg org percaya seharusnya hidup berserah diri & menyerahkan segala sesuatu ke tangan Tuhan dan menerima semua apa mau Tuhan dlm hidup (baik dukacita ataupun sukacita) krn rencana Tuhan jauh lbh baik dibanding rencana kita. dlm kata2 renungan tadi “Hanya dengan menyadari kasih dan kehadiran-Nya setiap hari, kita akan sanggup melawan godaan untuk menjalani hidup kita menurut kehendak kita sendiri.” kita ini hidup adalah untuk melayani Tuhan, bukan menurut kehendak kita sendiri (bisa diartikan semaunya sendiri). menyerahkan segala sesuatu ke Tuhan BKN berarti kita nganggur aja dan Tuhan yg bekerja. Kerjakan bagianmu, selebihnya biar Tuhan yg kerjakan. Dlm penderitaan jgn putus asa jika Tuhan kita rasa ga adil. di ayat Mazmur 126:5-6 “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
    Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.” percayalah dan bersyukurlah apapun yg terjadi krn itu adalah bagian dr rencana Tuhan. percayalah bahwa penderitaan yang diberikan Tuhan nantinya akan memberikan sukacita yg sangat luar biasa kepada kita. demikian komentar saya, mohon dimaafkan jika ada kesalahan kata – kata.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *