Gaya Hidup Kita

Rabu, 29 Juni 2016

Gaya Hidup Kita

Baca: Efesus 2:1-10

2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.

2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,

2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita–oleh kasih karunia kamu diselamatkan–

2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,

2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.

2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,

2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. —Efesus 2:10

Gaya Hidup Kita

Saya tergugah oleh frasa “gaya hidup kita” yang dicantumkan pada salah satu ayat dari Alkitab terjemahan kontemporer. Ketika mencari frasa itu dengan Google, kebanyakan hasil pencarian terfokus pada hal-hal yang dianggap orang dapat mengancam gaya hidup mereka selama ini. Di antaranya yang dianggap paling mengancam adalah masalah perubahan iklim, terorisme, dan kebijakan pemerintah.

Saya pun bertanya-tanya, Apa sebenarnya gaya hidup kita sebagai pengikut Yesus? Apakah sesuatu yang membuat kita merasa nyaman, aman, dan bahagia, ataukah yang lebih dari itu?

Paulus mengingatkan umat Kristen di Efesus tentang karya luar biasa Allah yang telah mengubah hidup mereka. “Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita—oleh kasih karunia kamu diselamatkan” (Ef. 2:4-5). Hasilnya, kita “diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya” (ay.10).

Berbuat baik, menolong sesama, memberi, mengasihi, dan melayani dalam nama Yesus—semua itu patut menjadi gaya hidup kita. Bagi orang percaya, tindakan-tindakan itu merupakan keharusan dan alasan utama mengapa Allah memberikan kita hidup di dalam Kristus.

Dalam dunia yang selalu berubah-ubah, Allah telah memanggil dan memampukan kita untuk menjalani kehidupan yang melayani sesama dan memuliakan-Nya. —David McCasland

Bapa, terima kasih atas kasih dan belas kasihan-Mu yang sangat berlimpah. Engkau telah melepaskan kami dari cara hidup kami yang berujung pada maut dan menghidupkan kami bersama-sama dengan Kristus.

Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. —Matius 5:16

Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 14-16; Kisah Para Rasul 9:22-43

Artikel Terkait:

Jangan Berusaha Jadi “Orang Baik”!

Julham Effendi selalu berusaha menajdi anak Tuhan yang baik di mata keluarga dan orang lain. Tapi, benar-benar berat menjadi orang baik. Bukankan ini pergumulan khas banyak anak muda? Apakah kamu pernah merasakan hal tersebut? Jika ya, apa yang harus dilakukan?

Bagikan Konten Ini
11 replies
  1. melvin Tobondo
    melvin Tobondo says:

    Haleluya, terpujilah namamu bapa disurga, engkau sungguh baik dan amat baik bagi kehidupanku, Amin

  2. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia manis murni menang terus tinggi menjulang luas lebar segar nyaman sejuk sekali terang benderang lebih kuat abadi sangat hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  3. Yohansen Chandra
    Yohansen Chandra says:

    berlatih syukur memberikan kekuatan mencukupi diri tiap hari, percaya Tuhan memelihara.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *