Belajar Mengasihi

Selasa, 21 Juni 2016

Belajar Mengasihi

Baca: 1 Korintus 13

13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.

13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.

13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.

13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.

13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.

13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.

13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.

Kejarlah kasih itu. —1 Korintus 14:1

Belajar Mengasihi

Cinta tidak saja lagu lama. Cinta juga bisa menjadikan kita sangat rentan. Mungkin adakalanya kita berkata pada diri sendiri: “Apa gunanya mencintai seseorang yang tak menghargainya?” atau “Untuk apa mengasihi membuat “dunia ini berputar”, seperti kata sebuah jika itu dapat membuatku terluka?” Namun Rasul Paulus memberikan alasan yang jelas dan sederhana untuk mengejar kasih: “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. Kejarlah kasih itu” (1Kor. 13:13-14:1).

C. K. Barrett, seorang penafsir Alkitab, menulis, “Kasih adalah perbuatan yang keluar dari sifat dasar Allah sendiri, dan ketika manusia mengasihi Allah atau sesamanya, mereka sedang melakukan (meskipun tidak sempurna) apa yang dilakukan oleh Allah.” Allah pun senang ketika kita berbuat seperti yang Dia lakukan.

Mengejar kasih dapat dimulai dengan merenungkan sejauh mana kamu hidup menurut ciri-ciri kasih yang disebutkan dalam 1 Korintus 13:4-7. Sebagai contoh, bagaimana saya dapat menunjukkan kesabaran kepada anak saya dengan kesabaran yang ditunjukkan Allah kepada saya? Bagaimana saya bisa menunjukkan kebaikan dan rasa hormat kepada orangtua saya? Apa artinya memperhatikan kepentingan orang lain di tempat kerja saya? Ketika seorang teman memperoleh berkat, apakah saya ikut bersukacita atau justru merasa iri?

Ketika kita mengejar kasih, kita akan mendapati diri kita terus-menerus bersandar kepada Allah, Sumber kasih, dan kepada Yesus, Teladan kasih yang teragung. Hanya dengan demikianlah kita akan semakin memahami makna kasih yang sejati sekaligus memperoleh kekuatan untuk mengasihi sesama sebagaimana Allah telah mengasihi kita. —Poh Fang Chia

Ya Allah, aku bersyukur karena Engkau itu kasih dan Engkau sangat mengasihiku. Mampukanlah aku untuk mengasihi sesama seperti yang Yesus tunjukkan agar seluruh dunia tahu bahwa aku ini anak-Mu.

Kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. —1 Yohanes 4:7

Bacaan Alkitab Setahun: Ester 3-5; Kisah Para Rasul 5:22-42

Artikel Terkait:

Seberapa Dalam Kita Harus Mengasihi?

Bicara tentang kasih memang mudah. Namun, seberapa dalam sebenarnya kita harus mengasihi? Apakah mengasihi itu berarti menerima begitu saja perilaku orang lain yang tidak baik? Berikut beberapa hal yang dipelajari Melisa mengenai kasih.

Bagikan Konten Ini
30 replies
  1. El-Roy Bonek-Nakatha Kenzie
    El-Roy Bonek-Nakatha Kenzie says:

    amiinnnn….
    .
    Terima Kasih Banyak TUHAN YESUS untuk Kasih-MU bagi kami semua

  2. Edward Victor Gidion Barus
    Edward Victor Gidion Barus says:

    Amin. Semoga kita senantiasa dikuatkan untuk saling mengasihi di saat kondisi sulit sekalipun karena Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita

  3. bayu suwandi
    bayu suwandi says:

    mudah di ucapkan ,…. tidak mudah untuk di lakukan,
    tapi…dengan bantuan Roh Kudus, semoga kita dapat melaksanakan kasih ini ..
    amin

  4. budi
    budi says:

    { Bicara tentang kasih memang mudah. Namun, seberapa dalam sebenarnya kita harus mengasihi? Apakah mengasihi itu berarti menerima begitu saja perilaku orang lain yang tidak baik? } Kuatkan kami ya Tuhan…mnjalani hr2 bersamaMu… Amin.

  5. ellen
    ellen says:

    kasih Tuhan dapat kita hidupi apabila Ada pengenalan dan relasi yg dalam dengan Tuhan. Tanpa pengenalan dan hubungan dengan Tuhan maka kasih itu hanyalah sebuah ucapan.

  6. Patriot Kayoi
    Patriot Kayoi says:

    Kekristenan kita terpancar dari sikap hati & hidup kita.. Dan kasih adalah kuncinya!

  7. Yeremia Gatot Kusuma Wijaya
    Yeremia Gatot Kusuma Wijaya says:

    kira nya kasih Mu mengalir dalam hidup ku…, dan menjadi berkat bagi orang lain. amin

  8. Karina Karin
    Karina Karin says:

    Amen. Kasih Satu kata Satu perbuatan namun berjuta juga berkat. Tuhan yesus terima ksh.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *