Bagaimana Jika Yesus Punya Facebook?

Kalau Yesus hidup di masa kini, apakah kamu akan berteman dengan-Nya di Facebook?

bagaimana-jika-Yesus-punya-facebook

 
*log in*

Hei, lihat!!! Yesus mengirimiku friend request! Dia punya Facebook juga!

Oke, aku akan terima request-nya.

*accept friend request*

Oke, coba lihat apa yang Dia posting. Wah—banyak banget! Sepertinya banyak banget yang Dia mau omongin.

“Kabar baik… Datanglah pada-Ku… Kamu diampuni… Diselamatkan Tuhan.”

Amin! Aku menyukainya.

*like*

Wah ada lagi! Coba kulihat…

Sangkal dirimu…
Ikutlah Aku…

hmm. Aku ingin *like* status-Nya, tapi kenapa Dia menuntut segitu banyak? Maksudku, aku sudah ke gereja setiap Minggu dan berdoa sebelum makan. Apa lagi yang aku perlu lakukan untuk menjadi teman-Nya? Oh, tapi baiklah…

*like*

Oh lihat, apa lagi yang Dia posting. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, jiwa, uh… Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Hmm. Ini hanya perasaanku, atau Dia memang penuntut?

Mungkin Dia hanya ingin cari sedikit perhatian. Oke, kurasa mungkin lebih baik aku berikan komentar di salah satu postingnya, supaya Dia merasa sedikit lebih baik.

*comment*

“Bagus, Yesus. Terima kasih sudah mengingatkan!”

Oke, itu akan membuat Dia senang selama beberapa waktu…

*scroll ke bawah*

Banyak banget postingan-Nya…

Wah cepat sekali Dia sudah *like* komentarku untuk-Nya. Sepertinya Dia selalu online setiap saat! Aneh, setiap kali Aku minta tolong Dia, Dia tidak berkata apa-apa. Aku tidak menang lotere, tidak dapat bantuan saat ujian…, tapi sekarang, ketika aku mengatakan bahwa aku mungkin akan mempertimbangkan melakukan apa yang Dia katakan, Dia langsung merespons. Sepertinya Dia ingin sesuatu yang lebih dari permintaan doa—aneh banget!

Ooo, aku dapat balasan! Cepat sekali.

“Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.”

Wah, apakah Dia membaca pikiranku? Ini jadi menyeramkan. Apakah Dia mengirimkan pesan yang sama ini ke semua teman-Nya? Aku jadi penasaran siapa saja teman-Nya, coba kulihat…

*scroll*

Wah! Banyak juga temannya. Keren, Dia populer banget. Coba kulihat siapa saja yang jadi temannya.

Petrus… Paulus… Yohanes… keren! Semua orang suci ada di sini. Ya, tentu saja mereka menjadi teman-teman-Nya. Tapi aku tidak yakin Yesus berteman dengan orang-orang biasa.

Oh, hei! Aku kenal Desmond! Anak yang sangat baik di sekolah. Tidak heran Yesus jadi temannya. Desmond adalah temanku juga. Keren.

Coba kulihat siapa lagi…

*scroll*

Eits, tunggu… Bukankah ini…? Tidak mungkin! Aku tahu orang ini! Dia kan seorang — —. Bagaimana mungkin Yesus berteman dengan dia??? Rasanya cuma Yesus yang berteman dengannya. Oh, aneh banget.

*scroll*

Apa?! Ini kan penjahat yang dipenjara bulan lalu?! Memang koran-koran mengabarkan dia sudah bertobat sejak itu, tapi… yang benar saja?! Yesus, Kamu tahu gak sih kamu bergaul dengan siapa di sini?

Dan, apa ini? Petrus dan Paulus juga jadi temannya kriminal itu juga?

Lihat, aku bukan satu-satunya yang berpikir begitu, lihat komentar-komentar yang ada yang mengatakan Dia harus berhati-hati dalam berteman.

Oh, Dia membalas beberapa komentar tersebut.

“Ampunilah mereka, seperti Aku telah mengampunimu.”

Tidak akan. Bagaimana mungkin kamu mengampuni penjahat seperti dia?

*scroll*

Oh, ada makin banyak postingan tentang pengampunan. Dan mencari kehendak-Nya… oke oke. Oke, cukup. Ini seperti, Dia ingin menjadi temanmu, lalu Dia memberikan semua hal yang Dia ingin kamu lakukan.

Aku akan tetap pergi ke kebaktian Minggu saja.

Mungkin aku perlu kasih dia beberapa *like* lagi supaya Dia senang, sehingga Dia tidak memperhatikanku lagi.

*like* *like* *like*

Hei, Yesus baru saja mengirimiki pesan!

Hmmm, Dia ingin tahu kabarku dan mengajakku bertemu.

Aku sudah punya banyak pertemuan yang lain saat ini. Dan bagaimana kalau nanti Dia bertanya kenapa aku tidak melayani di gereja? Oh…

Lebih baik aku jangan balas cepat-cepat. Biar kupikirkan dulu.

*log out*

Bagikan Konten Ini
16 replies
  1. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia manis murni menang terus tinggi luas lebar segar nyaman sejuk sekali terang benderang sangat lebih kuat abadi sangat hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  2. anggrenie
    anggrenie says:

    aku menjadi malu dengan isi renungan ini. aku kadang lebih suka bermain facebook drpd mengerjakan tugas dan panggilan dari Tuhan. drpd sekedar mmbaca firmanNYA. Bapa,mohon ampuni hambaMU ini. amin

  3. stefan gulo
    stefan gulo says:

    Terkadang kita hanya memikirkan suatu popular semata, memandang sesuatu hanya dari apa yang kita lihat saja. betul bila kita hanya menginini yang terbaik dalam diri kita, tak sadar bahwa semua itu hanya bunga dan wara-wiri kehidupan saja.
    Saya sangat terberkati dengan santapan rohani yang menginpiorasi ini, saya mencoba masuk kedalamnya dan saya mendapati bahwa saya merupakan orang yang sama persis seperti figure tersebut, mengidolakan sesuatu yang belum tentu ia akan mau merespon kita. bandingannya dengan Yesus yang memiliki facebook, bahkan yesuslah yang meminta respon kita apakah siap??, apakah Mau?? mengikut bebean berat dan mennyakal diri!!!. Terimaksih Tuhan Yesus Memberkati

  4. budi
    budi says:

    hhe… cukup mnggelitik artikel ini… terusin lg donk sambungannya…msh bisa dpanjangin tuh ceritanya… renungan yg dsajikan dgn gaya sederhana, unik n menarik…

  5. Roy Ronald S
    Roy Ronald S says:

    artikel bagus dan membangun rohani… tolong di lanjut lagii donggg krn ending nya ganjil…heheheh any way thank’s buat artikel nya and JBU

  6. Andresta Limbong
    Andresta Limbong says:

    menurut saya, yang ingin dikatakan Tuhan adalah kita seharusnya menekuni firmanNya dengan serius, bukan sekedar melakukan “pergi kebaktian”. begitu banyak yang ingin dikatakanNya kepada kita agar kita selalu diubahkan. Tuhan juga maha pengasih dan mau berteman dengan siapa saja yang ingin mengikutiNya.

  7. Nunun Iswahyuni
    Nunun Iswahyuni says:

    Good article.. kadang kita hanya ingin yang enak2, dan yang baik2 dari Tuhan. Ingin berkat dan hidup yang melimpah. Tapi kita lupa bahwa Tuhan juga inginkan kita melakukan firman-nya.

  8. wasis
    wasis says:

    Terkadang di dalam doa ..kita menyebut Yesus Sahabatku. penolongku..penasehatku. namun sesungguhnya kita jarang berkomunikasi dg Yesus layaknya seorang Sahabat..Hanya Via Doa..namun bgmn dg menyempatkan diri via Saat Teduh….Saat Teduh adalah simulasi Yesus ingin bertemu dg kita secara offline. ..

  9. Abyasat
    Abyasat says:

    Sejujurnya, sy pun malu membaca artikel di atas… Sekalipun kini, Yesus tak lagi hidup di dunia -bahkan tak pernah punya fb – Ia selalu ”online” mengamati setiap hidup kita sampai ke dlm hati dan pikiran kita…
    Aku malu karena terlalu cepat, aku minta tolong kepadaNya jika ada perlu.. Dan tak jarang juga terlalu menuntutNya melakukan ini dan itu ”secepatnya”…..
    Tapi… Seberapa seringkah aku cepat ”merespon” panggilanNya? Melibatkan diri dalam pekerjaan2Nya di dunia ini?
    Terima kasih team WSK, artikelx kreatif sekali. Bagiku, endingnya akan kembali pada diri setiap pribadi yg membaca artikel diatas.
    🙂

  10. yemima
    yemima says:

    seperti dapat tamparan *plak
    sungguh tidak ada Tuhan seperti Engkau Yesusku, terima kasih buat semua yg terbaik yg sudah Engkau lakukan dlm hidupku

  11. Imelda Fransiska Nenobais
    Imelda Fransiska Nenobais says:

    artikel yang unik tapi tajam, kerapkali kita menuntut Tuhan memberi apa yang kita mau nmun ketika Dia meminta untuk kita mengikuti apa yang dikehendakinya kita masih mikir dan malah menolak.☺☺

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *