Anugerah yang Mutlak

Sabtu, 11 Juni 2016

Anugerah yang Mutlak

Baca: Matius 5:43-48

5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.

5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?

5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”

Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna. —Matius 5:48

Anugerah yang Mutlak

Bertahun-tahun saya menganggap Khotbah di Bukit (Mat. 5-7) sebagai standar perilaku manusia yang tidak mungkin dicapai siapa pun. Saya telah salah paham. Yesus menyampaikan perkataan tersebut bukanlah untuk membuat kita frustrasi, melainkan untuk memberi tahu kita tentang diri Allah yang sebenarnya.

Mengapa kita mengasihi musuh kita? Karena Bapa kita yang penuh kasih menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan yang baik. Mengapa kita mengumpulkan harta di surga? Karena Bapa tinggal di sana dan akan memberikan upah yang berlimpah kepada kita. Mengapa harus bebas dari takut dan khawatir? Karena Allah yang mendandani bunga bakung dan rumput di ladang telah berjanji untuk memelihara kita. Mengapa kita berdoa? Jika bapa di dunia memberikan roti atau ikan kepada anaknya, bukankah Bapa di surga akan terlebih lagi memberikan yang baik kepada mereka yang memintanya?

Yesus menyampaikan Khotbah di Bukit (Mat. 5-7) tidak hanya untuk menjelaskan standar Allah yang harus selalu kita coba capai, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa dalam kehidupan ini tidak ada seorang pun dari kita yang akan dapat mencapai standar yang sempurna itu.

Di hadapan Allah, kita semua sama kedudukannya: pembunuh dan pemarah, orang yang berzina dan yang dikuasai nafsu, mereka yang mencuri dan yang mengingini milik orang lain. Kita semua tidak berdaya, dan itulah satu-satunya keadaan yang paling tepat bagi seseorang yang ingin mengenal Allah. Karena telah gagal mencapai standar Allah yang sempurna, kita tidak dapat mengandalkan apa pun kecuali bersandar pada anugerah-Nya yang mutlak. —Philip Yancey

Ya Tuhan, aku berdosa dan butuh pengampunan-Mu. Aku percaya Engkau mati di kayu salib untuk menebus hukuman dosaku. Engkau melakukan apa yang tak bisa kulakukan bagi diriku, dan dengan rela aku mau menerima kasih karunia-Mu. Tolong aku untuk hidup menyenangkan-Mu.

Hanya Allah yang dapat mengubah jiwa yang berdosa menjadi mahakarya kasih karunia.

Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 1-2; Yohanes 19:23-42

Artikel Terkait:

Apakah Kita Lebih Baik Daripada Duo Bali Nine?

Masih ingatkah kamu dengan eksekusi hukuman mati yang dijatuhkan kepada Andrew Chan dan Myuran Sukumaran pada tanggal 29 April 2015? Ya, dua orang yang populer dengan sebutan “duo Bali Nine” itu menjalani 10 tahun terakhir mereka di penjara sembari menunggu hukuman dilaksanakan. Namun, tak disangka, mereka malah menemukan Tuhan ketika masa-masa penantian hukuman tersebut. Hidup mereka diubahkan. Bagaimana Tuhan mengubah hidup mereka? Apa yang bisa kita pelajari? Apakah kita lebih baik dari mereka?

Bagikan Konten Ini
25 replies
  1. Otto palalong
    Otto palalong says:

    Kasihilah musuh kita seperti kita mengasihi diri kita sendiri,tapi lebih baik lagi kalau kita tak punya musuh,kasihilah sesama mu manusia..:-)…marih saling mengasihi..selamat pagi

  2. budi
    budi says:

    5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

  3. Christian Juntake
    Christian Juntake says:

    Amin kita harus mengasihi sesama manusia walaupun itu musuh kita atau sahabat kita harus mengasihi

  4. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata besar selama – lamanya buat kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  5. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh teguh tentram baik bahagia menang segar nyaman sejuk kuat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  6. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia manis murni menang terus tinggi luas lebar segar nyaman sejuk terang benderang lebih kuat abadi sangat hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

  7. Josua Sinaga
    Josua Sinaga says:

    Syalom. Bagaimana mengubah sakit hati saya kepada orang lain :karena hinaan yang diberikannya. Semoga sobat2 mau share pengalaman sobat sekalian

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *