Abba, Bapa

Minggu, 19 Juni 2016

Abba, Bapa

Baca: Roma 8:12-17

8:12 Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.

8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!”

8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediamanNya yang kudus. —Mazmur 68:6

Abba, Bapa

Di selembar kartu ucapan Hari Ayah, digambarkan seorang ayah dengan satu tangan terjulur menggerakkan mesin pemotong rumput di depannya, sementara tangan lainnya dengan terampil menarik gerobak anak-anak di belakangnya. Di gerobak itu, duduk putri kecilnya yang begitu girang karena dapat berkeliling di halaman rumah yang bising karena bunyi mesin. Mungkin saja itu bukan keputusan yang bijak, tetapi siapa bilang pria tidak bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus?

Jika kamu mempunyai seorang ayah yang baik, adegan semacam itu dapat menggugah kenangan yang indah. Namun bagi kebanyakan orang, sebutan “Ayah” tidak memberi kesan seindah itu. Siapa yang dapat kita andalkan jika ayah kita telah pergi, atau ia tidak seperti yang kita harapkan, bahkan pernah melukai kita?

Sebagai ayah, Raja Daud tentu mempunyai kelemahan, tetapi ia memahami sifat kebapaan dari Allah. Ia menulis, “Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus. Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara” (Mzm. 68:6-7). Rasul Paulus memperluas gagasan itu: “Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.” Kemudian, dengan menggunakan kata dalam bahasa Aram untuk ayah—istilah yang digunakan anak-anak untuk memanggil ayah mereka—Paulus menambahkan, “Oleh Roh itu kita berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’” (Rm. 8:15). Kata itu juga yang digunakan Yesus saat berdoa kepada Bapa-Nya di tengah penderitaan berat yang dialami-Nya pada malam Dia dikhianati (Mrk. 14:36).

Sungguh suatu hak istimewa bagi kita untuk datang kepada Allah dengan menyebut-Nya “Abba” seperti yang digunakan oleh Yesus! Abba, Bapa kita, menyambut siapa saja yang mau berpaling kepada-Nya untuk menjadi anggota keluarga-Nya. —Tim Gustafson

Bapa Surgawi, aku ingin menjadi bagian dari keluarga-Mu. Aku percaya Anak-Mu yang tunggal mati demi dosa-dosaku. Ampunilah dan tolonglah aku.

Ayah yang baik memancarkan kasih Bapa Surgawi.

Bacaan Alkitab Setahun: Nehemia 12-13; Kisah Para Rasul 4:23-37

Pengumuman

Hai sobat WarungSaTeKaMu. Bagi kamu pengguna aplikasi Android WarungSaTeKaMu yang tidak mendapatkan update renungan dan artikel terbaru di homepage aplikasi hari ini, kamu dapat melakukan langkah berikut untuk memperbaikinya:

1. Buka menu Settings di dalam ponselmu, lalu pilih pengaturan aplikasi (“Application Manager / Apps”).

2. Pilih aplikasi WarungSaTeKaMu dalam daftar tersebut.

3. Tekan tombol “Clear cache”.

Silakan hubungi kami melalui menu [Bantuan >> Kontak Kami] jika kamu masih menemui kendala. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati!

Artikel Terkait:

Mendambakan Kasih Seorang Ayah

Mengampuni seorang ayah yang telah menggoreskan luka dalam keluarga bukanlah sesuatu yang mudah. Namun Allah bekerja dalam segala sesuatu, dan sanggup mendatangkan kebaikan melalui situasi yang penuh luka. Yuk temukan kesaksian selengkapnya di dalam artikel ini.

Bagikan Konten Ini
18 replies
  1. Octa Tambunan
    Octa Tambunan says:

    Allah Bapa ,Putra dan Roh Kudus itu yang selalu ada padaku..ku bersyukur..ku memuji memuliakan namaMu..sekarang sampai selama2nya hingga akhir hayatku

  2. santoso
    santoso says:

    Abba Bapa di surga….ampunilah kami anak2Mu yg suka egois , biar kasihMu yg terlebih besar dalam setiap Jiwa kami….amin

  3. Clarita Muhidin
    Clarita Muhidin says:

    Amin. Terpujilah nama Tuhan..
    Selamat Hari Minggu.. Tuhan Yesus Memberkati kita semua ..

  4. galih
    galih says:

    Terpujilah ALLAH BAPA Yang Bertakhta di dalam Kerajaan Sorga , anugerah kasih setia-Mu sungguh selalu indah nyata banyak tangguh kekal tebal teguh tentram baik penuh bahagia manis murni menang terus tinggi menjulang luas lebar segar nyaman sejuk sekali terang benderang lebih kuat abadi sangat hebat besar sampai selama – lamanya buat kami semua , ampunilah segala dosa – dosa kesalahan – kesalahan kecerobohan – kecerobohan yang sengaja maupun tidak sengaja kami semua lakukan dari perkataan kami semua dan perbuatan kami semua , Engkau selalu memberikan sukacita damai sejahtera buat kami semua , kasih-Mu sungguh selalu terang buat kami semua , sertai , lindungilah , berkatilah kami semua untuk mampu menyebarkan kasih-Mu yang sungguh indah nyata banyak tangguh besar terhadap sesama kami senantiasa. Gbu us all. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *